Usai Dapat Nomor Urut, Ini Janji Para Ketua Umum Parpol Peserta Pemilu
A
A
A
JAKARTA - Partai politik (paprol) peserta Pemilu 2019 telah mendapatkan nomor urut dalam undian yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) tadi malam. Masing-masing parpol siap berkompetisi secara sehat dan optimistis mendapat dukungan dari masyarakat.
Komitmen 14 parpol tersebut muncul saat perwakilan mereka diberikan kesempatan menyampaikan sambutan singkat seusai mendapatkan nomor urut. Para ketua umum parpol atau pun yang mewakili menyampaikan kesiapannya mengikuti Pemilu dan Pilpres 2019 secara demokratis, aman, dan damai. Mereka pun menyatakan komitmennya untuk berkompetisi secara sehat dan menjadikan pemilu sebagai ajang adu program yang muaranya untuk kesejahteraan rakyat Indonesia.
Berdasarkan undian yang dilakukan, masing-masing nomor urut 14 parpol peserta pemilu, yakni nomor urut 1 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), 2 Partai Gerindra, 3 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), 4 Partai Golkar, 5 Partai NasDem, 6 Partai Garuda, 7 Partai Berkarya, 8 Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan 9 Partai Perindo. Kemudian, nomor urut 10 Partai Persatuan Pembangunan (PPP), 11 Partai Solidaritas Indonesia (PSI), 12 Partai Amanat Nasional (PAN), 13 Partai Hanura, dan terakhir yakni nomor urut 14 Partai Demokrat.
Dari 14 parpol, hanya dua yang tidak dihadiri langsung oleh ketua umumnya, yakni Partai Demokrat dan Partai NasDem. Sementara yang 12 hadir langsung bersama sekretaris jenderal di antaranya Ketua Umum Partai Perindo Harry Tanoesoedibjo, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno putri, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
Adapun Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diwakili oleh Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Pandjaitan dan Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Agus Harimurti Yudhoyono. Kemudian Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh diwakili oleh Sekretaris Jenderal Johnny G Plate.
Seusai mendapatkan nomor urut, para pimpinan parpol tampak kegirangan dan melakukan selebrasi kecil. Ini seperti ditunjukkan Muhaimin Iskandar, Megawati, Ketua Umum PPP Romahurmuziy dan Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang. Pria yang akrab disapa OSO ini awalnya kaget mendapat nomor urut 13. Namun, dia kemudian melakukan tos dengan Sekjen Hanura Harry Lontung dan mengumumkan ke wartawan bahwa partainya mendapat nomor urut 13.
Megawati dalam sambutannya mengungkapkan, pemilu itu yang punya hak adalah rakyat Indonesia. Karena itu, biarkanlah rakyat diberikan keleluasaan untuk menggunakan hak konstitusional itu secara baik sehingga menghasilkan pemilu yang benar-benar jujur dan adil. "Biarkan mereka memilih dengan baik. Penyelenggara pemilu khususnya KPU agar menjalankan kewajibannya dengan netral, mandiri, dan dapat menggelar proses demokrasi dengan sebaik-baiknya," katanya.
Menurut Megawati, saat ini sudah banyak persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia. Karena itu, dia berharap peserta pemilu tidak melakukan ihwal yang menjurus pada politik suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) yang dapat menambah persoalan. "Karena ini demi kebaikan dan kesejahteraan rakyat secara menyeluruh supaya republik Indonesia ini tetap berdiri dengan tegak," tegasnya.
Perindo Nomor Favorit
Ketua Umum Partai Perindo Harry Tanoesoedibjo (HT) yang partainya mendapatkan nomor urut favorit yakni 9 mengungkapkan, pihaknya optimistis menghadapi Pemilu 2019 dan akan mendapatkan kepercayaan dari rakyat. Sebagai partai baru, semua kader dan pengurus Partai Perindo siap berjuang bersama. "Kita semua siap berjuang, bagaimana menjadikan Indonesia merdeka, berdaulat, adil, dan makmur. Partai Perindo khusus kepada kesejahteraan," katanya.
HT menyebut kondisi ketimpangan di Indonesia saat ini cukup tinggi. Dengan keikutsertaan Partai Perindo, tentu ke depan selalu siap berjuang untuk pembangunan. "Tantangan kita ke depan para parpol, bagaimana buka lapangan kerja," ungkapnya.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengungkapkan, sebenarnya nomor berapa pun bagi Golkar baik. Tetapi, dengan mendapatkan nomor urut 4, tentu menjadikan Golkar lebih mudah dalam mewujudkan empat program yang disebutnya Catur Sukses, yakni sukses pilkada, sukses pileg, sukses pilpres, dan sukses menuju Indonesia sejahtera.
"Kemudian itu juga sesuai dengan empat program yang selama ini dicanangkannya, yaitu mengutamakan kesejahteraan rakyat. Empat program yaitu sembako murah, rumah terjangkau, tersedia lapangan pekerjaan, dan sangat dekat dengan Visi Indonesia 2045 di mana akselerasi dengan revolusi industri keempat dengan tujuan menuju Indonesia sejahtera," katanya.
Secara prinsip, Partai Golkar sangat siap untuk berkompetisi secara sehat sehingga pemilu dan pilpres benar-benar menghasilkan wakil rakyat dan pemimpin sebagaimana diharapkan rakyat. Dari segi proses, Golkar juga berharap pemilu berjalan damai dan aman tanpa ada ihwal yang menodai demokrasi.
Sementara itu, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengungkapkan, apapun pemilu muaranya adalah memperbaiki kondisi rakyat. Karena itu, Prabowo menyampaikan rasa syukur karena masih bisa menjalankan tugas konstitusional, bagian dari politik, bagian dari pengabdian bangsa negara. Prabowo meyakini pemilu adalah sistem demokrasi yang terbaik, namun harus juga diwaspadai ada sistem yang bisa merusak demokrasi.
"Satu-satunya sistem negatif terhadap demokrasi adalah kekacauan dan kerusuhan. Karena itu, kita semua harus bertekad melaksanakan demokrasi dengan sebaik-baiknya," katanya.
Prabowo menegaskan, pemilihan dalam demokrasi juga harus berkedaulatan rakyat, yang diwujudkan melalui pemungutan suara. Untuk bisa mewujudkan itu, selain parpol sebagai peserta pemilu, beban demokrasi ada di pundak KPU sebagai pihak penyelenggara pemilu. Dia berharap KPU mengerti dan sadar bahwa di pundaknya terdapat tugas mulia yang sangat berat. "Karena itu, kami memohon kekuatan Yang Mahakuasa memberi kekuatan pada petugas KPU agar bisa melaksanakan tugas," ungkapnya.
Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menilai, nomor urut tidak terlalu penting dalam menentukan sukses dan tidak parpol sebab yang terpenting adalah bagaimana parpol bisa menghidupkan mesinnya. "Nomor hoki ya kalau ada yang menganggap itu, artinya sedikit-banyak memang ada pengaruh, namun sangat kecil," ujarnya.
Jika parpol mendapat nomor urut satu digit, biasanya lebih gampang diingat. Namun, meski dua digit tetapi jika sosialisasinya masif, mesin partainya jalan, cepat atau lambat juga berbekas di benak masyarakat. Hal penting lain yang perlu ditekankan, lanjut pengajar ilmu politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini, adalah agar pemilu nanti benar-benar menjadi kompetisi untuk adu gagasan dan program sehingga mereka berebut hati rakyat melalui hal yang meningkatkan kualitas demokrasi. Karena itu, yang terpenting adalah parpol punya program populis dan sederhana, namun lebih mudah direalisasikan.
"Kalau programnya tidak mengawang-awang, dipastikan lebih mudah berkesan di benak rakyat, lebih mudah merebut empati rakyat," terangnya.
Komitmen 14 parpol tersebut muncul saat perwakilan mereka diberikan kesempatan menyampaikan sambutan singkat seusai mendapatkan nomor urut. Para ketua umum parpol atau pun yang mewakili menyampaikan kesiapannya mengikuti Pemilu dan Pilpres 2019 secara demokratis, aman, dan damai. Mereka pun menyatakan komitmennya untuk berkompetisi secara sehat dan menjadikan pemilu sebagai ajang adu program yang muaranya untuk kesejahteraan rakyat Indonesia.
Berdasarkan undian yang dilakukan, masing-masing nomor urut 14 parpol peserta pemilu, yakni nomor urut 1 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), 2 Partai Gerindra, 3 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), 4 Partai Golkar, 5 Partai NasDem, 6 Partai Garuda, 7 Partai Berkarya, 8 Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan 9 Partai Perindo. Kemudian, nomor urut 10 Partai Persatuan Pembangunan (PPP), 11 Partai Solidaritas Indonesia (PSI), 12 Partai Amanat Nasional (PAN), 13 Partai Hanura, dan terakhir yakni nomor urut 14 Partai Demokrat.
Dari 14 parpol, hanya dua yang tidak dihadiri langsung oleh ketua umumnya, yakni Partai Demokrat dan Partai NasDem. Sementara yang 12 hadir langsung bersama sekretaris jenderal di antaranya Ketua Umum Partai Perindo Harry Tanoesoedibjo, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno putri, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
Adapun Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diwakili oleh Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Pandjaitan dan Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Agus Harimurti Yudhoyono. Kemudian Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh diwakili oleh Sekretaris Jenderal Johnny G Plate.
Seusai mendapatkan nomor urut, para pimpinan parpol tampak kegirangan dan melakukan selebrasi kecil. Ini seperti ditunjukkan Muhaimin Iskandar, Megawati, Ketua Umum PPP Romahurmuziy dan Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang. Pria yang akrab disapa OSO ini awalnya kaget mendapat nomor urut 13. Namun, dia kemudian melakukan tos dengan Sekjen Hanura Harry Lontung dan mengumumkan ke wartawan bahwa partainya mendapat nomor urut 13.
Megawati dalam sambutannya mengungkapkan, pemilu itu yang punya hak adalah rakyat Indonesia. Karena itu, biarkanlah rakyat diberikan keleluasaan untuk menggunakan hak konstitusional itu secara baik sehingga menghasilkan pemilu yang benar-benar jujur dan adil. "Biarkan mereka memilih dengan baik. Penyelenggara pemilu khususnya KPU agar menjalankan kewajibannya dengan netral, mandiri, dan dapat menggelar proses demokrasi dengan sebaik-baiknya," katanya.
Menurut Megawati, saat ini sudah banyak persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia. Karena itu, dia berharap peserta pemilu tidak melakukan ihwal yang menjurus pada politik suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) yang dapat menambah persoalan. "Karena ini demi kebaikan dan kesejahteraan rakyat secara menyeluruh supaya republik Indonesia ini tetap berdiri dengan tegak," tegasnya.
Perindo Nomor Favorit
Ketua Umum Partai Perindo Harry Tanoesoedibjo (HT) yang partainya mendapatkan nomor urut favorit yakni 9 mengungkapkan, pihaknya optimistis menghadapi Pemilu 2019 dan akan mendapatkan kepercayaan dari rakyat. Sebagai partai baru, semua kader dan pengurus Partai Perindo siap berjuang bersama. "Kita semua siap berjuang, bagaimana menjadikan Indonesia merdeka, berdaulat, adil, dan makmur. Partai Perindo khusus kepada kesejahteraan," katanya.
HT menyebut kondisi ketimpangan di Indonesia saat ini cukup tinggi. Dengan keikutsertaan Partai Perindo, tentu ke depan selalu siap berjuang untuk pembangunan. "Tantangan kita ke depan para parpol, bagaimana buka lapangan kerja," ungkapnya.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengungkapkan, sebenarnya nomor berapa pun bagi Golkar baik. Tetapi, dengan mendapatkan nomor urut 4, tentu menjadikan Golkar lebih mudah dalam mewujudkan empat program yang disebutnya Catur Sukses, yakni sukses pilkada, sukses pileg, sukses pilpres, dan sukses menuju Indonesia sejahtera.
"Kemudian itu juga sesuai dengan empat program yang selama ini dicanangkannya, yaitu mengutamakan kesejahteraan rakyat. Empat program yaitu sembako murah, rumah terjangkau, tersedia lapangan pekerjaan, dan sangat dekat dengan Visi Indonesia 2045 di mana akselerasi dengan revolusi industri keempat dengan tujuan menuju Indonesia sejahtera," katanya.
Secara prinsip, Partai Golkar sangat siap untuk berkompetisi secara sehat sehingga pemilu dan pilpres benar-benar menghasilkan wakil rakyat dan pemimpin sebagaimana diharapkan rakyat. Dari segi proses, Golkar juga berharap pemilu berjalan damai dan aman tanpa ada ihwal yang menodai demokrasi.
Sementara itu, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengungkapkan, apapun pemilu muaranya adalah memperbaiki kondisi rakyat. Karena itu, Prabowo menyampaikan rasa syukur karena masih bisa menjalankan tugas konstitusional, bagian dari politik, bagian dari pengabdian bangsa negara. Prabowo meyakini pemilu adalah sistem demokrasi yang terbaik, namun harus juga diwaspadai ada sistem yang bisa merusak demokrasi.
"Satu-satunya sistem negatif terhadap demokrasi adalah kekacauan dan kerusuhan. Karena itu, kita semua harus bertekad melaksanakan demokrasi dengan sebaik-baiknya," katanya.
Prabowo menegaskan, pemilihan dalam demokrasi juga harus berkedaulatan rakyat, yang diwujudkan melalui pemungutan suara. Untuk bisa mewujudkan itu, selain parpol sebagai peserta pemilu, beban demokrasi ada di pundak KPU sebagai pihak penyelenggara pemilu. Dia berharap KPU mengerti dan sadar bahwa di pundaknya terdapat tugas mulia yang sangat berat. "Karena itu, kami memohon kekuatan Yang Mahakuasa memberi kekuatan pada petugas KPU agar bisa melaksanakan tugas," ungkapnya.
Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menilai, nomor urut tidak terlalu penting dalam menentukan sukses dan tidak parpol sebab yang terpenting adalah bagaimana parpol bisa menghidupkan mesinnya. "Nomor hoki ya kalau ada yang menganggap itu, artinya sedikit-banyak memang ada pengaruh, namun sangat kecil," ujarnya.
Jika parpol mendapat nomor urut satu digit, biasanya lebih gampang diingat. Namun, meski dua digit tetapi jika sosialisasinya masif, mesin partainya jalan, cepat atau lambat juga berbekas di benak masyarakat. Hal penting lain yang perlu ditekankan, lanjut pengajar ilmu politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini, adalah agar pemilu nanti benar-benar menjadi kompetisi untuk adu gagasan dan program sehingga mereka berebut hati rakyat melalui hal yang meningkatkan kualitas demokrasi. Karena itu, yang terpenting adalah parpol punya program populis dan sederhana, namun lebih mudah direalisasikan.
"Kalau programnya tidak mengawang-awang, dipastikan lebih mudah berkesan di benak rakyat, lebih mudah merebut empati rakyat," terangnya.
(amm)