Jokowi Dinilai Sedang Cari Cawapres dari Kalangan Santri

Minggu, 11 Februari 2018 - 20:55 WIB
Jokowi Dinilai Sedang...
Jokowi Dinilai Sedang Cari Cawapres dari Kalangan Santri
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai sedang mempertimbangkan figur dari kalangan santri untuk menjadi calon wakil presiden (Cawapres) pendampingnya di pemilu presiden (Pilpres) 2019 mendatang. Indikasinya, dua ketua umum partai politik dari kalangan santri diajak Presiden Jokowi menghadiri beberapa kegiatannya belakangan ini.

Mereka adalah Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) M Romahurmuziy (Romi) dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Adapun Romi pada Sabtu 3 Februari 2018 diajak Presiden Jokowi menghadiri acara peresmian lapangan tenis terbuka dan tertutup di Gelora Bung Karno, Jakarta dan Haul Majemuk Masyayikh di Pondok Pesantren Salafiyah Safi'iyah Sukorejo, Situbondo.

Sedangkan Cak Imin diajak Presiden Jokowi menghadiri acara peresmian kereta Bandara Soekarno-Hatta pada Selasa 2 Januari 2018. "Sabtu pagi, tak ada angin tak ada hujan, tiba-tiba Jokowi mengajak Romi sapaan Romahurmuziy Ketua Umum DPP PPP. Tak hanya diajak mendampingi Jokowi meresmikan Stadion Tennis Indoor Senayan, Romi juga di ajak naik helikopter dari Surabaya menuju Ponpes Salafiyah Safiiyah Situbondo Jawa Timur. Ada apa dengan Jokowi? Kenapa dengan Romi?" ujar Direktur Eksekutif Lembaga Kajian dan Survey Nusantara (LAKSNU) Gugus Joko Waskito, Minggu (11/2/2018).

Diakuinya bahwa Romi adalah ketua umum partai politik termuda di Indonesia. "Tapi kenapa Jokowi tiba-tiba mengajak Romi? Bahkan di dua kegiatan tersebut Jokowi tak mengikutsertakan menteri terkait (Menpora dan Menristek Dikti) yang harusnya mendampingi presiden sesuai dengan kegiatan yang dilangsungkan," paparnya.

Dia mencatat bahwa Romi adalah ketua umum partai politik yang kedua diajak Presiden Jokowi menghadiri kegiatan resmi. "Yang pertama saat Cak Imin (Muhaimin Iskandar) yang dikenal dengan Panglima Santri meresmikan kereta Bandara Soekarno Hatta bulan Januari 2018," ungkapnya.

Menurut dia, saat itu masyarakat menerka akankah Cak Imin yang akan di gadang-gadang jadi Cawapres Jokowi di Pilpres 2019. "Belum hilang dan belum terjawab pertanyaan di atas, lagi-lagi Jokowi seakan sedang melakukan test the water dengan mengajak Romi," ujarnya.

Dia menambahkan bahwa Romi dan Cak Imin sama-sama figur mewakili kalangan Islam, dan sama-sama dari kalangan Nahdliyin. Selain itu, Romi dan Cak Imin juga sama-sama darah biru NU, sama sama mewakili kalangan muda dan sama-sama ketua umum partai.

"Tapi dari momentum kegiatan tersebut, Romi menang satu langkah, karena momentum Romi diajak Jokowi dalam kegiatan yang lebih strategis, di basis NU dan termasuk Pondok Pesantren tua di Jatim yang sudah melahirkan ratusan ribu santri," katanya.

Dia melanjutkan, sedangkan Cak Imin yang digelari Panglima Santri justru hanya diajak meresmikan kereta bandara. "Cara berpakaian Jokowi dan Romi yang kompak memakai Sarung dan peci seakan menohok Cak Imin. Kenapa justru Romi yang di gandeng Jokowi berkunjung ke basis santri? Padahal Romi bukan Panglima Santri," bebernya.

Dia mengatakan bahwa Pilpres 2019 tidak lama lagi dilaksanakan. "Jokowi rupanya sedang menimang-nimang figur Cawapres Santri. Cawapres yang mewakili pemilih Islam dan masih santri, yaa masih santri, bukan Kyai. Figur muda yang bisa menyasar Pemilih pemula. Siapa yang akhirnya di pilih Jokowi ? Romi atau Panglima Santri ? Wallahua'lam Bisshawab," pungkasnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8288 seconds (0.1#10.140)