Romi: Masa Sehari Bersama Presiden Jadi Cawapres
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) M Romahurmuziy disebut berpotensi menjadi calon wakil presiden (cawapres) Joko Widodo pada Pemilu 2019.
Pendapat itu disampaikan pengamat politik Syarifuddin Asrori yang menanggapi kedekatan yang ditunjukan pria yang biasa disapa Romi ini dengan Jokowi pada Sabtu 3 Februari 2018. (Baca juga: Pengamat: Kedekatan Romi dan Jokowi Bisa Jadi Isyarat )
Pada saat itu, Romi mendampingi Jokowi menghadiri acara peresmian lapangan tenis terbuka dan tertutup di Gelora Bung Karno, Jakarta dan Haul Majemuk Masyayikh di Pondok Pesantren Salafiyah Safi'iyah Sukorejo, Situbondo, Sabtu 3 Februari 2018.
Romi hanya menanggapi santai pendapat Asrori. "Masa hanya karena sehari bersama Presiden jadi cawapres, yang benar saja, saya enggak mau mendahului," ujar Romi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (6/2/2018).
Dia menegaskan yang terpenting baginya saat ini adalah berupaya mengembalikan kebesaran PPP pada pemilu legislatif mendatang. "Sebagai pengusung Pak Jokowi tentu kita pada saatnya akan memberikan masukan kepada Presiden karena pencalonan sudah tidak akan lama lagi, 10 Agustus," tuturnya.
Artinya, lanjut dia, masih ada waktu tujuh bulan ke depan untuk membahas Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2019.
Dia mengakui sering mendapatkan pertanyaan dari kader PPP mengenai siapa yang layak diusung pada Pilpres 2019 mendatang. Untuk menjawab itu, kata Romi, PPP akan membahasnya pada April 2018.
"Kami setiap kali turun selalu bertanya kepada ulama dan bertanya kepada konstituen, dan kami pada April akan melangsungkan Munas Alim Ulama membahas tersebut," ujarnya.
Pendapat itu disampaikan pengamat politik Syarifuddin Asrori yang menanggapi kedekatan yang ditunjukan pria yang biasa disapa Romi ini dengan Jokowi pada Sabtu 3 Februari 2018. (Baca juga: Pengamat: Kedekatan Romi dan Jokowi Bisa Jadi Isyarat )
Pada saat itu, Romi mendampingi Jokowi menghadiri acara peresmian lapangan tenis terbuka dan tertutup di Gelora Bung Karno, Jakarta dan Haul Majemuk Masyayikh di Pondok Pesantren Salafiyah Safi'iyah Sukorejo, Situbondo, Sabtu 3 Februari 2018.
Romi hanya menanggapi santai pendapat Asrori. "Masa hanya karena sehari bersama Presiden jadi cawapres, yang benar saja, saya enggak mau mendahului," ujar Romi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (6/2/2018).
Dia menegaskan yang terpenting baginya saat ini adalah berupaya mengembalikan kebesaran PPP pada pemilu legislatif mendatang. "Sebagai pengusung Pak Jokowi tentu kita pada saatnya akan memberikan masukan kepada Presiden karena pencalonan sudah tidak akan lama lagi, 10 Agustus," tuturnya.
Artinya, lanjut dia, masih ada waktu tujuh bulan ke depan untuk membahas Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2019.
Dia mengakui sering mendapatkan pertanyaan dari kader PPP mengenai siapa yang layak diusung pada Pilpres 2019 mendatang. Untuk menjawab itu, kata Romi, PPP akan membahasnya pada April 2018.
"Kami setiap kali turun selalu bertanya kepada ulama dan bertanya kepada konstituen, dan kami pada April akan melangsungkan Munas Alim Ulama membahas tersebut," ujarnya.
(dam)