Fenomena Langka, Super Blue Blood Moon Akan Terjadi Malam Nanti

Rabu, 31 Januari 2018 - 06:48 WIB
Fenomena Langka, Super Blue Blood Moon Akan Terjadi Malam Nanti
Fenomena Langka, Super Blue Blood Moon Akan Terjadi Malam Nanti
A A A
BANDUNG BARAT - Gerhana bulan total diperkirakan terjadi pada Rabu (31/1/2018) malam. Fenomena alam ini akan berlangsung sejak pukul 18.48 WIB.

Jika dirata-ratakan, peristiwa ini hanya terjadi 0,042% dari keseluruhan purnama atau hanya sekali dalam 2.380 kali purnama atau satu kali dalam 192 tahun

"Gerhana bulan total kali ini disebut sebagai kejadian langka karena merupakan gerhana bulan total yang terjadi saat super moon sekaligus blue moon," tutur peneliti dari Observatorium Bosscha Lembang, Mochammad Irfan, Senin 29 Januari 2018.

Menurut Irfan, umumnya dalam satu tahun terjadi dua hingga tiga kali gerhana bulan. Pada tahun 2018, gerhana bulan terjadi pada 31 Januari dan 28 Juli.

Keduanya merupakan gerhana bulan total yang merupakan kejadian cukup langka karena hanya terjadi 5-6 kali dalam 100 kali purnama.

Namun dari kedua gerhana tersebut, hanya gerhana bulan pada 31 Januari 2018 yang bisa diamati dari Indonesia.

Lamanya fase bulan dari satu purnama ke purnama berikutnya adalah 29,53 hari. Sedangkan lamanya bulan masehi bervariasi, mulai dari 28/29 hari di bulan Februari hingga 30 dan 31 hari di bulan lainnya. Sehingga dalam satu bulan dapat terjadi dua kali purnama (kecuali di bulan Februari).

Secara umum, sekitar 3% dari keseluruhan purnama merupakan blue moon. Irfan menjelaskan, pada gerhana bulan total 31 Januari 2018, bulan akan mulai memasuki bayangan umbra bumi pukul 18.48 WIB.

Bayangan hitam mulai muncul di permukaan bulan sehingga bulan purnama akan tampak berubah bentuk menjadi bulan setengah, bulan sabit, dan pada puncaknya bulan akan terlihat kemerah-merahan (blood moon) pukul 19.52 hingga 21.08 WIB.

Kemudian pada pukul 22.11 WIB, bulan meninggalkan umbra bumi menuju bagian penumbra. Saat itu bulan akan kembali terlihat sebagai purnama yang redup karena pengaruh bayangan penumbra bumi.

Pada pukul 23.08 WIB, bulan tidak lagi berada di dalam bayangan bumi dan gerhana bulan benar-benar berakhir. Bulan akan kembali tampak sebagai purnama yang terang.

"Bagi penduduk di kawasan Indonesia timur, gerhana akan dimulai saat bulan sudah cukup tinggi. Tapi untuk penduduk di kawasan Indonesia bagian barat contohnya di Jawa barat, Jawa Tengah, dan Sumatera, gerhana dimulai saat bulan masih di bawah ufuk atau belum terbit," tuturnya.

Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca saat gerhana bulan nanti akan berawan hingga hujan ringan.

"Ada kemungkinan masyarakat masih bisa melihat gerhana bulan karena awan tidak menutup merata seluruh di bagian langit," ujar Kepala BMKG Bandung, Tony Agus Wijaya.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7099 seconds (0.1#10.140)