Mensos Minta Karang Taruna Tetap Kritis
A
A
A
SANUR - Kemitraan antara pemerintah dan unsur masyarakat sangat diperlukan sebab pemerintah tidak bisa bekerja sendiri.
Sinergi positif semacam ini diharapkan bisa terjalin antara pemerintah dan Karang Taruna. Hal itu diungkapkan Menteri Sosial (Mensos) Idrus Marham saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Karang Taruna se-Indonesia di Prine Plasa Hotel, Sanur, Bali, kemarin.
Menurut Idrus, hakikat Karang Taruna adalah kritis melihat masalah yang melanda masyarakat, dan dengan olah gagasan mencari solusi masalah tersebut serta bekerja bersama-sama dengan kelompok masyarakat yang lain.
“Jadi, Karang Taruna juga merupakan perekat kesatuan masyarakat. Ini penting di tengah masyarakat yang mengalami tantangan serius terhadap kemajemukan bangsa. Karang Taruna bisa tampil sebagai garda terdepan menjadi perekat bangsa,“ ujarnya. Juga karena kebersamaan pula, lanjut Idrus, bagi Karang Taruna diyakini tidak ada masalah bangsa yang tidak bisa diselesaikan.
Pasalnya, semua potensi bangsa diakomodasi termasuk dengan mengoptimalkan potensi lokal setiap daerah di mana mereka berada. Karang Taruna se-Indonesia menggelar rakernas selama tiga hari, 25-27 Januari 2018. Seribuan peserta akan membahas terkait masalah pengentasan masalah sosial masyarakat yang kini merusak generasi muda.
Rakernas Karang Taruna tahun ini mengangkat tema “Menyama braya (bersaudara dalam perbedaan)”. Tema tersebut diambil untuk menjadikan Rakernas sebagai momentum kebangkitan para pemuda di tengah isu-isu radikalisme serta isu perpecahan yang belakangan ini terjadi.
Ketua Umum Pengurus Nasional Karang Taruna Didik Mukrianto mengatakan, Karang Taruna menjadi bagian penting negara untuk dapat melakukan pengentasan masalah masyarakat seperti kemiskinan, degradasi moral, narkoba, dan ideologi radikal yang mengancam generasi muda.
“Hari ini (kemarin) kami di Bali bersama-sama seluruh Karang Taruna se-Indonesia meneguhkan komitmen dan konsistensi untuk mengentaskan persoalan sosial, khususnya di kalangan generasi muda di Indonesia,” tandas Didik.
Menurut dia, Karang Taruna bersama pemerintah dalam hal ini Kementerian Sosial, pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, serta kepala daerah akan berkomitmen untuk menguatkan posisi dan keteguhan hati agar dapat mencapai kesejahteraan sosial para generasi muda.
“Kita akan melakukan rapat kerja nasional untuk menentukan kebijakan dan program kerja Karang Taruna ke depan,” pa parnya. Dalam kegiatan itu, Mensos memberikan anugerah Aditya Karya Mahatva Yodha Award 2018 kepada 44 putra daerah yang dinilai berhasil dalam mengentaskan permasalahan di lingkungannya. (Binti Mufarida)
Sinergi positif semacam ini diharapkan bisa terjalin antara pemerintah dan Karang Taruna. Hal itu diungkapkan Menteri Sosial (Mensos) Idrus Marham saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Karang Taruna se-Indonesia di Prine Plasa Hotel, Sanur, Bali, kemarin.
Menurut Idrus, hakikat Karang Taruna adalah kritis melihat masalah yang melanda masyarakat, dan dengan olah gagasan mencari solusi masalah tersebut serta bekerja bersama-sama dengan kelompok masyarakat yang lain.
“Jadi, Karang Taruna juga merupakan perekat kesatuan masyarakat. Ini penting di tengah masyarakat yang mengalami tantangan serius terhadap kemajemukan bangsa. Karang Taruna bisa tampil sebagai garda terdepan menjadi perekat bangsa,“ ujarnya. Juga karena kebersamaan pula, lanjut Idrus, bagi Karang Taruna diyakini tidak ada masalah bangsa yang tidak bisa diselesaikan.
Pasalnya, semua potensi bangsa diakomodasi termasuk dengan mengoptimalkan potensi lokal setiap daerah di mana mereka berada. Karang Taruna se-Indonesia menggelar rakernas selama tiga hari, 25-27 Januari 2018. Seribuan peserta akan membahas terkait masalah pengentasan masalah sosial masyarakat yang kini merusak generasi muda.
Rakernas Karang Taruna tahun ini mengangkat tema “Menyama braya (bersaudara dalam perbedaan)”. Tema tersebut diambil untuk menjadikan Rakernas sebagai momentum kebangkitan para pemuda di tengah isu-isu radikalisme serta isu perpecahan yang belakangan ini terjadi.
Ketua Umum Pengurus Nasional Karang Taruna Didik Mukrianto mengatakan, Karang Taruna menjadi bagian penting negara untuk dapat melakukan pengentasan masalah masyarakat seperti kemiskinan, degradasi moral, narkoba, dan ideologi radikal yang mengancam generasi muda.
“Hari ini (kemarin) kami di Bali bersama-sama seluruh Karang Taruna se-Indonesia meneguhkan komitmen dan konsistensi untuk mengentaskan persoalan sosial, khususnya di kalangan generasi muda di Indonesia,” tandas Didik.
Menurut dia, Karang Taruna bersama pemerintah dalam hal ini Kementerian Sosial, pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, serta kepala daerah akan berkomitmen untuk menguatkan posisi dan keteguhan hati agar dapat mencapai kesejahteraan sosial para generasi muda.
“Kita akan melakukan rapat kerja nasional untuk menentukan kebijakan dan program kerja Karang Taruna ke depan,” pa parnya. Dalam kegiatan itu, Mensos memberikan anugerah Aditya Karya Mahatva Yodha Award 2018 kepada 44 putra daerah yang dinilai berhasil dalam mengentaskan permasalahan di lingkungannya. (Binti Mufarida)
(nfl)