Perindo Pimpin Klasemen Partai Politik Baru
A
A
A
JAKARTA - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei terbarunya terkait partai politik yang akan menjadi juara di 2019, dan partai mana saja yang akan terlempar dalam pesta demokrasi lima tahunan itu.
Peneliti LSI Rully Akbar mengatakan, Partai Perindo merupakan partai baru yang berhasil menjadi pemuncak klasemen dalam Pemilu serentak 2019.
Berdasarkan hasil survei LSI Perindo berhasil memeroleh elektabilitas sebesar 3%. Menurut dia, pencapaian ini jauh lebih baik ketimbang partai lainnya seperti PSI, PKPI, PBB yang hanya berhasil meraup elektabilitas di bawah angka 2%.
"Perindo memuncaki klasemen di partai baru. Jadi ada empat partai yaitu Perindo, PSI, PKPI dan satu lagi PBB. Perindo di angka 3 persen jadi dianggap partai baru yang memuncaki klasemen," kata Rully di Kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (24/1/2018).
Dia menjelaskan, berdasarkan survei LSI terdapat dua faktor yang menyebabkan Perindo berhasil menarik dukungan pemilih.
Pertama, kata dia, faktor public expose yang masif. Partai besutan Hary Tanoesoedibjo dikenal aktif dan intens melakukan kampanye pengenalan Perindo lewat media massa hingga ke media sosial.
Sementara faktor kedua, menurut Rully, Perindo memiliki dukungan dana yang kuat sebagai partai politik yang baru. Partai yang ingin mewujudkan Indonesia Sejahtera ini juga aktif melakukan penggalangan dukungan ke banyak elemen masyarakat.
"Partai baru maupun partai lama jika ingin bersaing dan lolos parlemen membutuhkan isu dan program yang dikampanyekan secara aktif. Sehingga mampu menarik simpati pemilih. Selain itu, partai-partai ini harus mempunyai figur yang kuat dan populer," tuturnya.
Rully menambahkan, figur yang kuat dalam partai politik juga sangat berpengaruh dalam perolehan suara pada Pemilu serentak 2019. Kuat atau tidaknya figur tersebut akan menentukan tinggi rindahnya perolehan suara partai.
"Tahun politik telah tiba. Pergeseran dukungan partai dan sinergi kinerja serta program termaksud persoalan yang menimpa pengurusnya akan menjadi landscape politik Indonesia yang baru," tandasnya.
Sebanyak 1.200 responden dipilih dalam survei kali ini. LSI menggunakan metode multi stage random sampling dan melakukan wawancara tatap muka dengan responden yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia yang dilakukan pada 7-14 Januari 2018. Margin of error diangka 2,9 persen dengan riset kualitatif seperti FGS, media analisis, dan depth inteview narasumber.
Peneliti LSI Rully Akbar mengatakan, Partai Perindo merupakan partai baru yang berhasil menjadi pemuncak klasemen dalam Pemilu serentak 2019.
Berdasarkan hasil survei LSI Perindo berhasil memeroleh elektabilitas sebesar 3%. Menurut dia, pencapaian ini jauh lebih baik ketimbang partai lainnya seperti PSI, PKPI, PBB yang hanya berhasil meraup elektabilitas di bawah angka 2%.
"Perindo memuncaki klasemen di partai baru. Jadi ada empat partai yaitu Perindo, PSI, PKPI dan satu lagi PBB. Perindo di angka 3 persen jadi dianggap partai baru yang memuncaki klasemen," kata Rully di Kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (24/1/2018).
Dia menjelaskan, berdasarkan survei LSI terdapat dua faktor yang menyebabkan Perindo berhasil menarik dukungan pemilih.
Pertama, kata dia, faktor public expose yang masif. Partai besutan Hary Tanoesoedibjo dikenal aktif dan intens melakukan kampanye pengenalan Perindo lewat media massa hingga ke media sosial.
Sementara faktor kedua, menurut Rully, Perindo memiliki dukungan dana yang kuat sebagai partai politik yang baru. Partai yang ingin mewujudkan Indonesia Sejahtera ini juga aktif melakukan penggalangan dukungan ke banyak elemen masyarakat.
"Partai baru maupun partai lama jika ingin bersaing dan lolos parlemen membutuhkan isu dan program yang dikampanyekan secara aktif. Sehingga mampu menarik simpati pemilih. Selain itu, partai-partai ini harus mempunyai figur yang kuat dan populer," tuturnya.
Rully menambahkan, figur yang kuat dalam partai politik juga sangat berpengaruh dalam perolehan suara pada Pemilu serentak 2019. Kuat atau tidaknya figur tersebut akan menentukan tinggi rindahnya perolehan suara partai.
"Tahun politik telah tiba. Pergeseran dukungan partai dan sinergi kinerja serta program termaksud persoalan yang menimpa pengurusnya akan menjadi landscape politik Indonesia yang baru," tandasnya.
Sebanyak 1.200 responden dipilih dalam survei kali ini. LSI menggunakan metode multi stage random sampling dan melakukan wawancara tatap muka dengan responden yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia yang dilakukan pada 7-14 Januari 2018. Margin of error diangka 2,9 persen dengan riset kualitatif seperti FGS, media analisis, dan depth inteview narasumber.
(dam)