KRI I Gusti Ngurah Rai, Kapal Perang Baru Penjaga Laut Indonesia
A
A
A
DENPASAR - TNI Angkatan Laut (AL) terus memperkuat armadanya demi menjaga keamanan laut Indonesia. Salah satunya menambah kapal perang baru, yakni KRI I Gusti Ngurah Rai-332.
KRI I Gusti Ngurah Rai-332 adalah kapal perusak kawal rudal (PKR) 10514 hasil kerja sama PT PAL Indonesia dengan perusahaan kapal Belanda, Damen Schelde Naval Ship Building (DSNS).
Acara peresmian kapal itu dilakukan oleh Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang didampingi Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi.
Panglima TNI menjelaskan, KRI I Gusti Ngurah Rai-332 mampu mengangkut 120 kru dengan kecepatan 28 knots.
"Kapal perusak kawal rudal ini memiliki kemampuan untuk perang empat matra sekaligus, perang permukaan sesama kapal perang, perang bawah air melawan kapal selam, perang udara dengan pesawat tempur, dan perang elektronika, sekaligus memiliki kemampuan membajak sistem persenjataan dan kendali dari kapal perang musuh," tutur Hadi usai mengikuti upacara tradisi pengukuhan KRI I Gusti Ngurah Rai-332, Benoa, Denpasar, Bali, Rabu (10/1/2018).
Kapal jenis Sigma 10514 ini memiliki spesifikasi panjang 105,11 meter, lebar 14,02 meter, draft termasuk sonar 5,73 meter, dengan bobot penuh 3.216 ton dan dapat melaju hingga kecepatan 28 knot.
Adapun persenjataan yang dimiliki oleh KRl l Gusti Ngurai Rai-332 antara lain meriam utama OTO Melara 76/62 mm super rapid gun, rudal SSM Exocet MM4O Block 3 yang jarak jangkaunya bisa sampai sejauh 180-200 kmf dan juga memiliki rudal SAM antiserangan udara Mica yang dirancang bisa dioperasikan dalam waktu singkat di segala cuaca, serta memiliki jarak jangkauan 20-25 kilometer dan dilengkapi dengan Terma SKWS Decoy Launching System.
KRI I Gusti Ngurah Rai-332 juga dilengkapi sistem persenjataan lain berupa torpedo AKS A-244S yang merupakan torpedo jenis ringan berpandu.
Torpedo itu memiliki kemampuan khusus untuk mengincar sasaran di perairan laut dangkal dan meriam close in weapon system (CIWS) millenium gun 35mm, yang berfungsi menangkal serangan udara dari ancaman permukaan jarak dekat.
KRI I Gusti Ngurah Rai-332 adalah kapal perusak kawal rudal (PKR) 10514 hasil kerja sama PT PAL Indonesia dengan perusahaan kapal Belanda, Damen Schelde Naval Ship Building (DSNS).
Acara peresmian kapal itu dilakukan oleh Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang didampingi Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi.
Panglima TNI menjelaskan, KRI I Gusti Ngurah Rai-332 mampu mengangkut 120 kru dengan kecepatan 28 knots.
"Kapal perusak kawal rudal ini memiliki kemampuan untuk perang empat matra sekaligus, perang permukaan sesama kapal perang, perang bawah air melawan kapal selam, perang udara dengan pesawat tempur, dan perang elektronika, sekaligus memiliki kemampuan membajak sistem persenjataan dan kendali dari kapal perang musuh," tutur Hadi usai mengikuti upacara tradisi pengukuhan KRI I Gusti Ngurah Rai-332, Benoa, Denpasar, Bali, Rabu (10/1/2018).
Kapal jenis Sigma 10514 ini memiliki spesifikasi panjang 105,11 meter, lebar 14,02 meter, draft termasuk sonar 5,73 meter, dengan bobot penuh 3.216 ton dan dapat melaju hingga kecepatan 28 knot.
Adapun persenjataan yang dimiliki oleh KRl l Gusti Ngurai Rai-332 antara lain meriam utama OTO Melara 76/62 mm super rapid gun, rudal SSM Exocet MM4O Block 3 yang jarak jangkaunya bisa sampai sejauh 180-200 kmf dan juga memiliki rudal SAM antiserangan udara Mica yang dirancang bisa dioperasikan dalam waktu singkat di segala cuaca, serta memiliki jarak jangkauan 20-25 kilometer dan dilengkapi dengan Terma SKWS Decoy Launching System.
KRI I Gusti Ngurah Rai-332 juga dilengkapi sistem persenjataan lain berupa torpedo AKS A-244S yang merupakan torpedo jenis ringan berpandu.
Torpedo itu memiliki kemampuan khusus untuk mengincar sasaran di perairan laut dangkal dan meriam close in weapon system (CIWS) millenium gun 35mm, yang berfungsi menangkal serangan udara dari ancaman permukaan jarak dekat.
(dam)