Punya Nilai Kultural, Jatim Diharapkan Jadi Role Model Pilkada Berkualitas
A
A
A
JAKARTA - Pelaksanaan Pilkada Jawa Timur (Jatim) masih berlangsung sekira enam bulan lagi. Namun, aksi saling serang dan cenderung menjatuhkan antar kandidat mulai bermunculan di sana. Terbaru, Calon Wakil Gubernur Jatim, Abdullah Azwar Anas dikabarkan mundur dari pencalonan lantaran diterpa isu yang tak sedap.
Direktur Politik dan Hukum Wain Advisory Indonesia, Sultan Muhammad Yus berharap Jatim sebagai basis Nahdlatul Ulama (NU) harus menjadi tolak ukur pelaksanaan Pilkada yang santun, tanpa fitnah, kampanye hitam dan pembunuhan karakter.
"Nilai-nilai kultural meski benar-benar diterapkan dalam proses pilkada 2018 di Jatim," tutur Sulthan saat dihubungi Sindonews, Jumat (5/1/2018).
Sulthan mengatakan, jika diperhatikan dengan seksama, sejak dua kontestasi sebelumnya di Pilgub Jatim selalu diisi oleh kader Nahdhaliyin. Bahkan, cenderung head to head sesama kader potensial NU.
Menurutnya, dalam kondisi yang demikian, di tengah terpaan politik sara yang sedang menghantui Indonesia saat ini, Jawa Timur, khususnya NU memiliki tanggung jawab moral untuk bisa menjadi role model pilkada santun dan berkualitas.
"Yaitu pertarungan gagasan dan program kerja pasti untuk rakyat. Bukan malah sibuk memproduksi fitnah dan kampanye hitam," pungkasnya.
Direktur Politik dan Hukum Wain Advisory Indonesia, Sultan Muhammad Yus berharap Jatim sebagai basis Nahdlatul Ulama (NU) harus menjadi tolak ukur pelaksanaan Pilkada yang santun, tanpa fitnah, kampanye hitam dan pembunuhan karakter.
"Nilai-nilai kultural meski benar-benar diterapkan dalam proses pilkada 2018 di Jatim," tutur Sulthan saat dihubungi Sindonews, Jumat (5/1/2018).
Sulthan mengatakan, jika diperhatikan dengan seksama, sejak dua kontestasi sebelumnya di Pilgub Jatim selalu diisi oleh kader Nahdhaliyin. Bahkan, cenderung head to head sesama kader potensial NU.
Menurutnya, dalam kondisi yang demikian, di tengah terpaan politik sara yang sedang menghantui Indonesia saat ini, Jawa Timur, khususnya NU memiliki tanggung jawab moral untuk bisa menjadi role model pilkada santun dan berkualitas.
"Yaitu pertarungan gagasan dan program kerja pasti untuk rakyat. Bukan malah sibuk memproduksi fitnah dan kampanye hitam," pungkasnya.
(pur)