Djoko Sebut Jokowi Ingin Pengamanan BSSN Jangkau Seluruh Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Mayjen TNI (Purn) Djoko Setiadi resmi dilantik Presiden Jokowi menjadi Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Djoko mengatakan, badan ini dianggap bukan badan baru, karena sebenarnya badan ini sebelumnya bernama badan sandi.
Menurutnya, badan sandi direvitalisasi menjadi badan siber. "Artinya lembaga sandi bertransformasi menjadi badan siber itu memang sudah sewajarnya," ujar Djoko di Istana Negara, Jakarta, Rabu (3/1/2018).
(Baca juga: Jokowi Lantik Mayjen TNI Djoko Setiadi Jadi Kepala Badan Siber )
Djoko mengatakan, setelah badan ini berubah jadi BSSN, maka tugas dan tanggungjawabnya semakin besar. Menurutnya, hal itu sebagaimana arahan dari Presiden Jokowi bahwa jangkauan pengamanan yang utama kepada seluruh warga Indonesia.
Dia menjelaskan, dibentuknya BSSN akan mempengaruhi struktur dan nama lembaga. Di mana dalam BSSN nantinya ada penambahan satu orang deputi menjadi empat deputi. Awalnya, badan ini hanya memiliki tiga Deputi. Strukrur lainnya adalah hadirnya Wakil Kepala BSSN.
"Semua sudah lengkap, kita akan segera beres-beres, menata semua organisasi sehingga saya perkirakan di pertengahan bulan ini sudah bisa bekerja," ucapnya.
(Baca juga: Badan Siber dan Sandi Negara Langsung di Bawah Presiden )
Djoko menegaskan, tidak ada perubahan yang signifikan dalam membangun organisasi BSSN tersebut. Sebab, lembaga sandi dianggapnya sudah bekerja di siber base.
"Memang lembaga sandi sudah menggunakan siber base, jadi artinya bukan suatu hal yang baru, hanya kita tingkatkan kemampuannya, betul betul bisa menjangkau nasional," tandasnya.
Menurutnya, badan sandi direvitalisasi menjadi badan siber. "Artinya lembaga sandi bertransformasi menjadi badan siber itu memang sudah sewajarnya," ujar Djoko di Istana Negara, Jakarta, Rabu (3/1/2018).
(Baca juga: Jokowi Lantik Mayjen TNI Djoko Setiadi Jadi Kepala Badan Siber )
Djoko mengatakan, setelah badan ini berubah jadi BSSN, maka tugas dan tanggungjawabnya semakin besar. Menurutnya, hal itu sebagaimana arahan dari Presiden Jokowi bahwa jangkauan pengamanan yang utama kepada seluruh warga Indonesia.
Dia menjelaskan, dibentuknya BSSN akan mempengaruhi struktur dan nama lembaga. Di mana dalam BSSN nantinya ada penambahan satu orang deputi menjadi empat deputi. Awalnya, badan ini hanya memiliki tiga Deputi. Strukrur lainnya adalah hadirnya Wakil Kepala BSSN.
"Semua sudah lengkap, kita akan segera beres-beres, menata semua organisasi sehingga saya perkirakan di pertengahan bulan ini sudah bisa bekerja," ucapnya.
(Baca juga: Badan Siber dan Sandi Negara Langsung di Bawah Presiden )
Djoko menegaskan, tidak ada perubahan yang signifikan dalam membangun organisasi BSSN tersebut. Sebab, lembaga sandi dianggapnya sudah bekerja di siber base.
"Memang lembaga sandi sudah menggunakan siber base, jadi artinya bukan suatu hal yang baru, hanya kita tingkatkan kemampuannya, betul betul bisa menjangkau nasional," tandasnya.
(pur)