Bintang: Sekjen Golkar Harus Pernah Aktif di DPP Minimal Satu Periode
A
A
A
JAKARTA - Sosok yang akan mengisi jabatan Sekretaris Jenderal Partai Golkar di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto masih menjadi teka-teki.
Setelah Airlangga terpilih sebagai Ketua Umum Golkar secara aklamasi pada Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Parti Golkar 19-20 Desember 2017, belum ada yang secara pasti menempati posisi sekjen.
Politikus senior Partai Golkar Zainal Bintang mengingatkan agar Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto agar berhati-hati dalam menentukan Sekjen Golkar.
“Syarat penting yang sangat penting untuk sekjen, ya pernah menjadi pengurus DPP paling tidak satu periode,” kata Bintang kepada wartawan di Jakarta, Selasa 2 Januari 2018.
Syarat lainnya, kata dia, untuk menjadi Sekjen Golkar harus memenuhi standar formal, yaitu memenuhi syarat PDLT (prestasi, dedikasi, loyalitas dan tidak tercela).
Syarat ini menurutnya sangat penting karena ada juga pengurus DPP Golkar yang berstatus “kutu loncat”.
“Kita menolak calon pengurus DPP yang berkategori kutu loncat. Terlebih untuk jabatan Sekjen. No way untuk kutu loncat," ujar Bintang.
Dia juga menegaskan sosok figur sekjen Golkar, kata dia, adalah orang yang sejalan dengan Airlangga sebagai ketua umum. “Sebaiknya orang yang satu bahasa dengan ketum dan orang yang dipercaya ketum. Tapi tunggulah pengumuman dari AH sebagai ketua formatur tunggal," tuturnya
Bintang juga tidak setuju jika Sekjen Golkar masih dijabat Idrus Marham. Sebab Golkar membutuhkan penyegaran sehingga figur sekjen harus wajah baru.
“Itu dalam rangka penyegaran. Idrus Marha, diketahui telah menjabat sekjen tiga priode, mutlak diganti. Demi terjadinya penyegaran. Kalau tidak diganti, seolah-olah di Golkar tidak ada stock sekjen yang andal. Apa kata dunia," katanya.
Setelah Airlangga terpilih sebagai Ketua Umum Golkar secara aklamasi pada Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Parti Golkar 19-20 Desember 2017, belum ada yang secara pasti menempati posisi sekjen.
Politikus senior Partai Golkar Zainal Bintang mengingatkan agar Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto agar berhati-hati dalam menentukan Sekjen Golkar.
“Syarat penting yang sangat penting untuk sekjen, ya pernah menjadi pengurus DPP paling tidak satu periode,” kata Bintang kepada wartawan di Jakarta, Selasa 2 Januari 2018.
Syarat lainnya, kata dia, untuk menjadi Sekjen Golkar harus memenuhi standar formal, yaitu memenuhi syarat PDLT (prestasi, dedikasi, loyalitas dan tidak tercela).
Syarat ini menurutnya sangat penting karena ada juga pengurus DPP Golkar yang berstatus “kutu loncat”.
“Kita menolak calon pengurus DPP yang berkategori kutu loncat. Terlebih untuk jabatan Sekjen. No way untuk kutu loncat," ujar Bintang.
Dia juga menegaskan sosok figur sekjen Golkar, kata dia, adalah orang yang sejalan dengan Airlangga sebagai ketua umum. “Sebaiknya orang yang satu bahasa dengan ketum dan orang yang dipercaya ketum. Tapi tunggulah pengumuman dari AH sebagai ketua formatur tunggal," tuturnya
Bintang juga tidak setuju jika Sekjen Golkar masih dijabat Idrus Marham. Sebab Golkar membutuhkan penyegaran sehingga figur sekjen harus wajah baru.
“Itu dalam rangka penyegaran. Idrus Marha, diketahui telah menjabat sekjen tiga priode, mutlak diganti. Demi terjadinya penyegaran. Kalau tidak diganti, seolah-olah di Golkar tidak ada stock sekjen yang andal. Apa kata dunia," katanya.
(dam)