Media Diharapkan Aktif Kritisi Dinamika Politik
A
A
A
JAKARTA - Potensi konflik selalu ada seiring keragaman kepentingan berbalut politik kekuasaan. Bahkan potensi itu cenderung meningkat eskalasinya, jika dihubungkan dengan kontestasi yang semakin mendekat.
Pengamat politik UIN Jakarta, Bakir Ikhsan mengingatkan, potensi konflik bisa terjadi di seluruh daerah yang menggelar pilkada serentak 2018.
"Apalagi di daerah yang padat suara, seperti Jatim, Jateng, dan Jabar, sehingga kemungkinan kebisingan dan kegaduhannya semakin terbuka," ujar Bakir saat dihubungi SINDONEWS, Senin (1/1/2018).
Menurut Bakir, tahun politik yang startnya dimulai tahun ini bukan hanya strategi dari elite politik dalam memenangkan kepemimpinan daerah. Jauh dari itu, pilkada serentak menjadi peta jalan menuju kontestasi nasional pemilu 2019.
Sehingga kata dia, menghadapi tahun politik ini diperlukan penguatan kecerdasan politik warga melalui sikap dan perilaku politik elite yang membangkitkan kesadaran warga, tentang urgensi berpolitik partisipan.
Selain itu, penting ditekankan pada elite karena patronase politik masih cukup kuat, sehingga langgam politik warga masih berayun mengikuti pendulum elite.
"Termasuk peran media politik (civil society) menjadi penting untuk terus mengkritisi dinamika politik yang distortif agar patron politik tak berujung pada politik oligarkis," tandasnya.
Pengamat politik UIN Jakarta, Bakir Ikhsan mengingatkan, potensi konflik bisa terjadi di seluruh daerah yang menggelar pilkada serentak 2018.
"Apalagi di daerah yang padat suara, seperti Jatim, Jateng, dan Jabar, sehingga kemungkinan kebisingan dan kegaduhannya semakin terbuka," ujar Bakir saat dihubungi SINDONEWS, Senin (1/1/2018).
Menurut Bakir, tahun politik yang startnya dimulai tahun ini bukan hanya strategi dari elite politik dalam memenangkan kepemimpinan daerah. Jauh dari itu, pilkada serentak menjadi peta jalan menuju kontestasi nasional pemilu 2019.
Sehingga kata dia, menghadapi tahun politik ini diperlukan penguatan kecerdasan politik warga melalui sikap dan perilaku politik elite yang membangkitkan kesadaran warga, tentang urgensi berpolitik partisipan.
Selain itu, penting ditekankan pada elite karena patronase politik masih cukup kuat, sehingga langgam politik warga masih berayun mengikuti pendulum elite.
"Termasuk peran media politik (civil society) menjadi penting untuk terus mengkritisi dinamika politik yang distortif agar patron politik tak berujung pada politik oligarkis," tandasnya.
(maf)