Patahan Aktif Terdeteksi di 295 Titik, Potensi Gempa Kian Besar

Selasa, 19 Desember 2017 - 18:59 WIB
Patahan Aktif Terdeteksi di 295 Titik, Potensi Gempa Kian Besar
Patahan Aktif Terdeteksi di 295 Titik, Potensi Gempa Kian Besar
A A A
JAKARTA - Patahan aktif di Indonesia terus meningkatnya jumlahnya. Pada 2010 terdekteksi patahan aktif sebanyak 80 titik, namun tahun ini meningkat menjadi 295 titik. Hal ini menandakan bahwa potensi gempa bumi di Indonesia semakin besar.

Direktur Kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB ), Medi Herlianto mengatakan, kian besarnya potensi gempa di Indonesia mengharuskan masyarakat untuk siap siaga. “Kita ini hidup di atas patahan bumi. Kita harus menyiapkan masyarakat tentang pengetahuan mengenai ancaman bencana dan bagaimana menyikapinya,” katanya saat diskusi publik yang digelar PKPU Human Initiative di Heritage Hall, Menko PMK, Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa (19/12/2017).

Mengenai jumlah patahan yang kian bertambah, Medi mencontohkan gempa bumi yang menggoyang Pidie Jaya, Aceh, akhir tahun lalu. “Selama ini semua tidak tahu kalau di sana ada patahan,” tuturnya. (Baca juga: BMKG Sebut Potensi Gempa Bumi dan Tsunami Terus Mengintai )

Selain gempa bumi, Medi menuturkan, bencana yang berpotensi yakni cuaca ekstrem. Dia mencontohkan munculnya Siklon Cempaka yang beberapa minggu lalu memporakporandakan sejumlah kota di pesisir selatan Jawa. Usai Siklon Cempaka muncul Siklon Dahlia. “Selama ini kita tidak mengenal siklon. Sekarang sudah muncul. Kemungkinan ini karena adanya kerusakan lingkungan,” ujarnya. (Baca juga: Timbulkan Bencana, Ini Penjelasan Mengenai Siklon Tropis Cempaka )

Diskusi publik ini merupakan rangkaian acara "Kaleidoskop Aksi Kemanusiaan" sebagai peringatan 18 tahun usia PKPU Human Initiative. Presiden PKPU Human Initaitive, Agung Notowiguno mengatakan, lembaga yang dipimpinnya itu akan terus mendedikasikan kontribusinya dalam dunia kemanusiaan.

“Kami berupaya untuk terus menjadi solusi pada masalah kemanusiaan yang ada di dalam maupun luar negeri. Berbagai inisiasi program dijalankan dengan menyentuh aspek-aspek penting kehidupan masyarakat seperti kesehatan, ekonomi, dan pendidikan,” ujarnya.

Dari awal 2017 hingga saat ini, PKPU telah berhasil menyalurkan bantuan sebesar Rp145 miliar. Ditargetkan hingga akhir tahun ini bantuan yang bisa disalurkan Rp170 miliar. Dana tersebut berasal dari bantuan para donator, baik perusahaan, lembaga, maupun perorangan.

Saat ini PKPU konsen di tiga bidang yakni lingkungan, anak-anak, dan bencana. Penyaluran bantuan di tiga isu utama tersebut dilakukan di dalam maupun luar negeri.

Pada kesempatan ini, PKPU Human Initiative juga me-launching Kajian Respon Cepat berbasis aplikasi yakni CommCare, sebuah teknologi yang berfungsi untuk membantu memudahkan tim rescue dalam merespons peristiwa kebencanaan. Aplikasi CommCare memindahkan form kajian berbasis kertas kerja menjadi ICT for E (information and communication technologies for emergency) berbasis aplikasi yang dapat digunakan secara online dan cepat.

Sekretaris Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, YB Satya Sananugraha yang hadir dalam acara tersebut menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi pemerintah dengan LSM dalam menyelesaikan permasalahan kemanusiaan serta membangun taraf hidup masyarakat yang lebih baik.

“Pemerintah dan LSM atau organisasi kemasyarakatan secara bersama-sama memberikan bantuan dan pertolongan kepada para korban, baik akibat bencana alam, maupun akibat persoalan tragedi kemanusiaan. Kita bergotong-royong untuk kemanusiaan melalui aksi-aksi nyata di lapangan,” tandasnya.
(poe)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7994 seconds (0.1#10.140)
pixels