Anies Baswedan: Indonesia Berutang Mendukung Kemerdekaan Palestina
A
A
A
JAKARTA - Dalam gelaran Aksi Solidaritas Bela Palestina di Lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, pada pagi ini Gubernur DKI Anies Rasyid Baswedan turut memberikan orasi di atas panggung.
Dia menegaskan selalu mendukung kemerdekaan negara Palestina, sebagaimana juga digelorakan Pemerintah Indonesia.
Dalam pernyataan awalnya, Anies membuka dengan alinea pertama pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. "Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa dan oleh sebab itu penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan," ucapnya di hadapan ribuan massa aksi, Minggu (17/12/2017).
Melalui pembacaan pembukaan UUD ’45 tersebut Gubernur Anies menegaskan bahwa konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) mengamanatkan cikal bakal pembebasan kolonialisme. "Karena itu kita semua yang berkumpul semua di sini mengetahui persis apa itu penjajahan," ujarnya.
Tidak lupa pasangan dari Wakil Gubernur Sandiaga Salahuddin Uno tersebut menuturkan semua orang yang ada di Lapangan Monas harus terus membela Palestina yang sudah puluhan tahun dijajah Israel.
"Hari ini saudara-saudara kita di Palestina, 72 tahun setelah kita merdeka, masih dijajah/dikuasai Israel. Kita berkumpul di sini untuk menyampaikan pesan kepada semua bahwa Indonesia bergeming dalam membela Palestina," tegasnya.
Anies bahkan mengungkapkan bahwa Tanah Air kita bisa dikatakan berutang kepada Palestina, karena para tokoh pendahulu mereka juga mendukung kemerdekaan Indonesia.
"Bahkan sebelum Indonesia merdeka, tahun 1944, mufti besar Palestina menyatakan dukungan kemerdekaan Indonesia. Saudara semua, kita berutang kepada Palestina, dan hari ini kita mendukung mereka," terang Anies yang kemudian disambut sorak-sorai massa aksi.
Sebagaimana diketahui sejak dini hari tadi umat Islam di seluruh Indonesia menggelar Aksi 1712 Solidaritas Bela Palestina. Di Jakarta, dipusatkan di Lapangan Monas dan dihadiri sejumlah tokoh negara, seperti Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, pimpinan DPR RI, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan, dan lain-lain.
Dia menegaskan selalu mendukung kemerdekaan negara Palestina, sebagaimana juga digelorakan Pemerintah Indonesia.
Dalam pernyataan awalnya, Anies membuka dengan alinea pertama pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. "Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa dan oleh sebab itu penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan," ucapnya di hadapan ribuan massa aksi, Minggu (17/12/2017).
Melalui pembacaan pembukaan UUD ’45 tersebut Gubernur Anies menegaskan bahwa konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) mengamanatkan cikal bakal pembebasan kolonialisme. "Karena itu kita semua yang berkumpul semua di sini mengetahui persis apa itu penjajahan," ujarnya.
Tidak lupa pasangan dari Wakil Gubernur Sandiaga Salahuddin Uno tersebut menuturkan semua orang yang ada di Lapangan Monas harus terus membela Palestina yang sudah puluhan tahun dijajah Israel.
"Hari ini saudara-saudara kita di Palestina, 72 tahun setelah kita merdeka, masih dijajah/dikuasai Israel. Kita berkumpul di sini untuk menyampaikan pesan kepada semua bahwa Indonesia bergeming dalam membela Palestina," tegasnya.
Anies bahkan mengungkapkan bahwa Tanah Air kita bisa dikatakan berutang kepada Palestina, karena para tokoh pendahulu mereka juga mendukung kemerdekaan Indonesia.
"Bahkan sebelum Indonesia merdeka, tahun 1944, mufti besar Palestina menyatakan dukungan kemerdekaan Indonesia. Saudara semua, kita berutang kepada Palestina, dan hari ini kita mendukung mereka," terang Anies yang kemudian disambut sorak-sorai massa aksi.
Sebagaimana diketahui sejak dini hari tadi umat Islam di seluruh Indonesia menggelar Aksi 1712 Solidaritas Bela Palestina. Di Jakarta, dipusatkan di Lapangan Monas dan dihadiri sejumlah tokoh negara, seperti Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, pimpinan DPR RI, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan, dan lain-lain.
(maf)