PT Pos Distribusikan Ribuan Buku Anak Bertanya ke Pelosok Indonesia
A
A
A
BANDUNG - PT Pos Indonesia mendistribusikan ribuan buku seri Anak Bertanya secara gratis ke seluruh pelosok Tanah Air. Penyerahan secara simbolik buku yang akan didistribusikan berlangsung di Kantor Pos Bandung, Jalan Asia Afrika, Jumat (15/12/2017).
Direktur Utama PT Pos Indonesia Gilarsi Wahyu Setijono mengatakan, PT Pos melaksanakan instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membebaskan biaya pendistribusian buku ke pelosok daerah. Untuk itu, PT Pos membuat program Donasi Buku untuk Masyarakat. Sampai akhir tahun ini, jumlah buku yang telah disalurkan mencapai jutaan eksemplar.
Biaya pendistribusian buku ke seluruh pelosok Indonesia itu mencapai Rp5,8 miliar. “Jadi kalau kita bicara tentang CSR (corporate social responsibility), selain CSR yang telah kami bagikan, ada Rp5,8 miliar yang dipikul oleh PT Pos untuk mendistribusikan buku ke seluruh Indonesia,” kata Gilarsi.
Gilarsi mengemukakan, sangat tidak bertanggung jawab jika menyerahkan tugas pembangunan hanya kepada pemerintah. Membangun bangsa harus dilakukan semua elemen masyarakat. Salah satu elemen pembangunan adalah human capital, sumber daya manusia (SDM).
Jika ingin membangun SDM, tentu harus dimulai sejak usia dini. Pada 2016, nilai kapasitas SDM Indonesia usia 15 tahun ditentukan oleh tiga hal. Pertam science, kedua net, dan ketiga literasi. Dari segi literasi, Indonesia berada di posisi 63 dari 69 negara yang disurvei.
“Kalau di usia 15 tahun, SDM Indonesia tidak kompetitif, nanti setelah menjadi lebih dewasa akan lebih tidak kompetitif. Sementara Vietnam, berinvestasi luar biasa dalam aspek literasi. Vietnam berada di ranking belasan, sedangkan kita berada di ranking 63. Literasi ini pangkal dari penguasaan semua ilmu. Untuk itulah, mari kita sama-sama bergerak agar ranking literasi Indonesia meningkat dalam waktu singkat, setidaknya top 20,” ujar dia Gilarsi.
Direktur Utama PT Pos Indonesia Gilarsi Wahyu Setijono mengatakan, PT Pos melaksanakan instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membebaskan biaya pendistribusian buku ke pelosok daerah. Untuk itu, PT Pos membuat program Donasi Buku untuk Masyarakat. Sampai akhir tahun ini, jumlah buku yang telah disalurkan mencapai jutaan eksemplar.
Biaya pendistribusian buku ke seluruh pelosok Indonesia itu mencapai Rp5,8 miliar. “Jadi kalau kita bicara tentang CSR (corporate social responsibility), selain CSR yang telah kami bagikan, ada Rp5,8 miliar yang dipikul oleh PT Pos untuk mendistribusikan buku ke seluruh Indonesia,” kata Gilarsi.
Gilarsi mengemukakan, sangat tidak bertanggung jawab jika menyerahkan tugas pembangunan hanya kepada pemerintah. Membangun bangsa harus dilakukan semua elemen masyarakat. Salah satu elemen pembangunan adalah human capital, sumber daya manusia (SDM).
Jika ingin membangun SDM, tentu harus dimulai sejak usia dini. Pada 2016, nilai kapasitas SDM Indonesia usia 15 tahun ditentukan oleh tiga hal. Pertam science, kedua net, dan ketiga literasi. Dari segi literasi, Indonesia berada di posisi 63 dari 69 negara yang disurvei.
“Kalau di usia 15 tahun, SDM Indonesia tidak kompetitif, nanti setelah menjadi lebih dewasa akan lebih tidak kompetitif. Sementara Vietnam, berinvestasi luar biasa dalam aspek literasi. Vietnam berada di ranking belasan, sedangkan kita berada di ranking 63. Literasi ini pangkal dari penguasaan semua ilmu. Untuk itulah, mari kita sama-sama bergerak agar ranking literasi Indonesia meningkat dalam waktu singkat, setidaknya top 20,” ujar dia Gilarsi.
(pur)