Laz BSM Umat Luncurkan Islamic Sociopreneur Development Program

Rabu, 06 Desember 2017 - 17:41 WIB
Laz BSM Umat Luncurkan Islamic Sociopreneur Development Program
Laz BSM Umat Luncurkan Islamic Sociopreneur Development Program
A A A
JAKARTA - Lembaga Amil Zakat Nasional Bangun Sejahtera Mitra Umat (Laznas BSM Umat) tidak henti-hentinya memberikan perhatian kepada dunia pendidikan di Indonesia.

Kali ini lembaga sosial ini memberikan peluang bagi mahasiswa/i untuk menjadi wirausaha atau melahirkan mahasiswa yang mandiri, kreatif, dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan kelak setelah lulus.

Untuk itu Laznas BSM Umat meluncurkan program Islamic Sociopreneur Development Program (ISDP) yang diselenggarakan bersamaan dengan pelaksanaan seminar "Peluang dan Tantangan Sociopreneur", di Auditrorium CCR, Institut Pertanian Bogor (IPB), Bogor, Jawa Barat, Senin 4 Desember 2017.

Seminar dan peluncuran ISDP ini dihadiri Direktur PT BSM yaitu Putu Rahwidhiyasa yang juga merupakan Dewan Pembina Yayasan BSM Umat, Dharmawan P Hadad selaku Ketua Pengurus Yayasan BSM Umat dan juga Group Head CSG PT BSM, Mukhamad Najib Ketua Departemen Manajemen IPB, dan Rizqi Okto Priansyah selaku Direktur Eksekutif Laznas BSM Umat.

Dharmawan P Hadad selaku Grup Head CSG BSM dan Ketua Pengurus Yayasan Laznas BSM Umat mengatakan, program ISDP yang dilakukan oleh LAZNAS BSM Umat ini merupakan bagian dari visi lembaga ini.

"Yaitu Mitra Umat, Simpati Umat dan Didik Umat. Salah satu program dari didik umat ini adalah ISDP, yakni program investasi sumber daya manusia yang bermitra dengan Bank Syariah Mandiri," kata Dharmawan dalam sambutannya.

"Program ini bertujuan untuk membentuk sociopreneur muda yang berkarakter Islami, profesional, dan memiliki kepedulian sosial masyarakat," imbuhnya.

Ketua Departemen Manajemen IPB Mukhamad Najib mengapresiasi terobosan yang dilakukan Laznas BSM Umat dalam melahirkan pengusaha-pengusaha muda.

"IPB sudah banyak kerja sama dengan corporate, namun baru kali ini adanya bantuan dalam bentuk pendampingan sociopreneur. Program ini in line dengan visi IPB dalam mengembangkan ekonomi mikro di Indonesia," ungkap Najib.

Dalam kegiatan Seminar Sociopreneur kali ini, Laznas BSM Umat dan Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB menghadirkan pemateri berpengalaman.

Di antaranya Okky Fachrizal Achmad sebagai Group Head Micro Banking, Heri Cahyono sebagai Founder & CEO HRA Group, dan Resika Caesaria sebagai Founder dan CEO MADE ARIZKA Group.

Okky Fachrizal mengungkapkan, yang membedakan antara entrepreneurship dan sociopreneurship adalah niat. Katanya, entrepreneurship hanya dilandasi niat untuk mendapatkan profit sebesar-besarnya, maka sociopreneurship harus menjadi solusi atas permasalahan sosial yang ada.

Sedangkan Heri Cahyono menyampaikan, ada empat kata kunci kompetensi yang harus dimiliki oleh sociopreneur yaitu basic mentality, profesi, management, dan entrepreneur.

Selanjutnya, Resika menuturkan pengalamannya terkait sociopreneur. Menurutnya, modal bukanlah faktor utama dalam berbisnis, namun inovasi dan semangat pantang menyerah dalam mengembangkan bisnis adalah kunci yang paling penting.

"Karena tidak ada proses yang mengkhianati hasil," tegasnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7141 seconds (0.1#10.140)