63,7 Juta Masyarakat Indonesia Tinggal di Daerah Rawan Bencana

Selasa, 05 Desember 2017 - 19:30 WIB
63,7 Juta Masyarakat...
63,7 Juta Masyarakat Indonesia Tinggal di Daerah Rawan Bencana
A A A
JAKARTA - Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan, sebanyak 63,7 juta masyarakat di Indonesia tinggal di daerah sedang maupun rawan bencana. Mereka menetap didataran rendah yang berpotensi banjir maupun dataran tinggi yang berpotensi terjadi longsor.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, 63,7 juta masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana tersebar di sejumlah daerah di Indonesia, untuk daerah rawan banjir mereka tinggal di daerah seperti Sumatera terutama di daerah timur, Jawa di sepanjang pantai utara dan beberapa bagian selatan, Kalimantan (di sepanjang pesisir) serta Papua.

"Sedangkan untuk longsor mereka banyak tinggal di sepanjang Bukit Barisan, Aceh sampai Lampung, Jawa bagian tengah sampai bagian selatan, Bali di bagian utara serta dihampir seluruh wilayah Sulawesi," ujarnya di Kantor BNPB, Jakarta, Selasa (5/12/2017).

Menurut Sutopo, antisipasi terkait daerah rawan bencana sesungguhnya bisa dilakukan baik oleh pemerintah daerah (pemda) bersama masyarakat dengan mengakses peta prediksi rawan bencana yang dikeluarkan badan geologi. Dia mencontohkan, bagi warga yang tinggal di daerah rawan longsor dapat segera menggunakan peta prediksi rawan bencana untuk mengungsikan diri ketika ada potensi terjadinya bahaya.

“Artinya kalau ada tanda-tanda longsor, maka dilakukan langkah antisipasi. Ketika tinggal di lereng, perbukitan, tebing, gunung begitu curah hujan tinggi maka harus waspada,” jelas Sutopo.

Sebagaimana diketahui memasuki Desember intensitas hujan di sejumlah daerah di Indonesia meningkat. Kondisi ini disebut berpotensi terjadinya bencana baik banjir maupun longsor.

BNPB sendiri mencatat sepanjang 2017 telah terjadi bencana sebanyak 2.175 kejadian dengan korban meninggal 335 orang, korban luka 969 orang dan masyarakat yang mengungsi mencapai 3,2 juta. Adapun kerusakan bangunan akibat bencana mencapai 31.746.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0590 seconds (0.1#10.140)