Siklon Tropis Dahlia Melemah, Cuaca Ekstrem Tetap Perlu Diwaspadai

Senin, 04 Desember 2017 - 21:48 WIB
Siklon Tropis Dahlia...
Siklon Tropis Dahlia Melemah, Cuaca Ekstrem Tetap Perlu Diwaspadai
A A A
JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, ancaman siklon tropis Dahlia sudah mulai melamah. Meski demikian, sejumlah wilayah di Indonesia diimbau tetap waspada akan ancaman cuaca ekstrem.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, berdasarkan pantauan dari sistem peringatan dini siklon tropis yang diperoleh dari data satelit dan diperkuat data radar pada 3 Desember 2017 sekitar pukul 19.00, terlihat siklon tropis Dahlia telah melemah dan menjadi depresi tropis (ex-Dahlia).

Sementara bibit siklon tropis di Barat Laut Aceh (93 W) diprakirakan 48 jam ke depan akan mengalami penguatan menjadi siklon tropis ke arah Barat Laut, atau menjauhi Indonesia mencapai 95 knot.

"Meskipun bibit siklon tropis ini tidak berada di dalam area tanggung jawab pusat peringatan dini siklon tropis Jakarta, namun dampaknya masih signifikan terhadap wilayah Indonesia, seperti hujan, terutama sebagian wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Kondisi ini berdampak pada peningkatan gelombang laut hingga 4 meter, angin kencang, hujan lebat, dan potensi kilat/petir," ujar Dwikorita dalam keterangan persnya, Senin (4/12/2017).

Dalam tiga hari ke depan, kata dia, masih terdapat potensi cuaca ekstrem, antara lain hujan lebat hingga sangat lebat di Aceh, Sumatera Utara, Bengkulu, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Jawa Timur, NTB, NTT, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Papua. Sementara angin kencang di atas 20 knot akan terjado di wilayah Sumatera Utara dan Aceh.

"Maka itu masyarakat diimbau perlu mewaspadai kemungkinan hujan disertai angin yang dapat menyebabkan pohon maupun baliho tumbang, dan waspada kenaikan tinggi gelombang," ucapnya.

Dwikorita menambahkan, bahwa pada hari ini hingga 12 Desember, dari hasil prakiraan BMKG, wilayah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah bagian Utara, akan mengalami monsoon break (curah hujan rendah atau dapat dikatakan hujannya istirahat).

"Jawa Tengah ke arah Jawa Timur bagian Selatan, hingga Nusa Tenggara mengalami curah hujan sedang-tinggi. Selain itu, Sumatera Bagian Utara termasuk Aceh dan Kalimantan mengalami curah hujan sedang-tinggi," tuturnya.

Sepanjang Desember 2017 hingga Februari 2018 merupakan periode puncak musim hujan, khususnya di wilayah Sulawesi Selatan, Jawa, Bali hingga Nusa Tenggara. Karena itu perlu waspada, khususnya pada wilayah-wilayah yang rentan dan berpotensi terjadinya bencana hdirometeorologi, seperti banjir, genangan, dan longsor.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6748 seconds (0.1#10.140)