Bupati Banggai Bicara Capaian IPM dan Reformasi Birokrasi
A
A
A
JAKARTA - Bupati Banggai, Sulawesi Tengah, Herwin Yatim merupakan kepala daerah yang dihadirkan dalam Indonesia Visionary Leader yang dilaksanakan KORAN SINDO, di Auditorium Gedung SINDO.
Herwin menyampaikan sejumlah capaian program dan kebijakan yang diterapkan di Banggai, di antaranya mengenai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan realisasi reformasi birokrasi.
Menurut Herwin, IPM Banggai tahun 2016 mencapai 68,17 persen atau naik 0,73 poin dari tahun 2015 yang mencapai 67,44 poin, di atas IPM provinsi, namun masih di bawah IPM nasional.
Katanya, masalah ada pada indeks pendidikan yang masih kalah dengan provinsi, sehingga sektor pendidikan ini menjadi fokus dan prioritas pemerintah daerah.
Pada tahun 2017, Banggai menargetkan IPM 68,00-69,08 poin dan akhir periode 2021 ditargetkan mencapai 71,24-71,96 poin.
"Tapi secara umum IPM Banggai ada peningkatan," papar Herwin di auditorium Gedung SINDO, Jalan Wahid Hasyim, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (28/11/2017).
Sementara di bidang reformasi birokrasi, Herwin menyampaikan bahwa prioritas utama yang dilakukannya dengan menerapkan disiplin terhadap pejabat atau pegawai negeri sipil di Banggai secara signifikan, di mana mulai tahun 2017 diterapkan absensi retina mata.
Kemudian penerapan reward dalam bentuk tambahan penghasilan, penerapan punishment dalam bentuk hukuman disiplin, hingga pemecatan dan penurunan pangkat.
Selain itu, penatapan perda nomor 4 tahun 2016 tentang perangkat daerah Kabupaten Banggai dan penetapan Perbup tentang uraian tugas perangkat daerah.
Hal lain yang menjadi tolak ukur keberhasilan reformasi birokrasi di Banggai adalah dengan memberikan pelayanan cepat kepada masyarakat seperti puskesmas keliling, dan kemudahan dalam berusaha.
Herwan menekankan kepada seluruh pejabat di Banggai untuk keliling desa sebelum mengadakan Musrembang. "Jadi semangat kami sebagai pemimpin adalah melayani bukan minta dilayani. Kami juga naik motor keliling seperti juga Pak Presiden Jokowi naik motor," ujarnya.
Herwin menyampaikan sejumlah capaian program dan kebijakan yang diterapkan di Banggai, di antaranya mengenai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan realisasi reformasi birokrasi.
Menurut Herwin, IPM Banggai tahun 2016 mencapai 68,17 persen atau naik 0,73 poin dari tahun 2015 yang mencapai 67,44 poin, di atas IPM provinsi, namun masih di bawah IPM nasional.
Katanya, masalah ada pada indeks pendidikan yang masih kalah dengan provinsi, sehingga sektor pendidikan ini menjadi fokus dan prioritas pemerintah daerah.
Pada tahun 2017, Banggai menargetkan IPM 68,00-69,08 poin dan akhir periode 2021 ditargetkan mencapai 71,24-71,96 poin.
"Tapi secara umum IPM Banggai ada peningkatan," papar Herwin di auditorium Gedung SINDO, Jalan Wahid Hasyim, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (28/11/2017).
Sementara di bidang reformasi birokrasi, Herwin menyampaikan bahwa prioritas utama yang dilakukannya dengan menerapkan disiplin terhadap pejabat atau pegawai negeri sipil di Banggai secara signifikan, di mana mulai tahun 2017 diterapkan absensi retina mata.
Kemudian penerapan reward dalam bentuk tambahan penghasilan, penerapan punishment dalam bentuk hukuman disiplin, hingga pemecatan dan penurunan pangkat.
Selain itu, penatapan perda nomor 4 tahun 2016 tentang perangkat daerah Kabupaten Banggai dan penetapan Perbup tentang uraian tugas perangkat daerah.
Hal lain yang menjadi tolak ukur keberhasilan reformasi birokrasi di Banggai adalah dengan memberikan pelayanan cepat kepada masyarakat seperti puskesmas keliling, dan kemudahan dalam berusaha.
Herwan menekankan kepada seluruh pejabat di Banggai untuk keliling desa sebelum mengadakan Musrembang. "Jadi semangat kami sebagai pemimpin adalah melayani bukan minta dilayani. Kami juga naik motor keliling seperti juga Pak Presiden Jokowi naik motor," ujarnya.
(maf)