Ketua Kowani Berbagi Kiat Sukses kepada Mahasiswa Unpar

Kamis, 23 November 2017 - 14:05 WIB
Ketua Kowani Berbagi Kiat Sukses kepada Mahasiswa Unpar
Ketua Kowani Berbagi Kiat Sukses kepada Mahasiswa Unpar
A A A
BANDUNG - Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (KowanI) Giwo Rubianto Wiyogo berbagi pengalaman, wawasan, gagasan, dan motivasi kepada mahasiswa Univeristas Katolik Parahyangan (Unpar) Bandung dalam acara Parahyangan Future Leader (PFL) 2017 di Natural Hills, Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Dalam kegiatan yang digelar Lembaga Kepresidenen Mahasiswa Universitas Parahyangan (Unpar) Bandung dan berlangsung pada Sabtu 18 November 2017 itu, Giwo memberi materi dalam sesi Learn from the Experts.

Di hadapan 80 mahasiswa Unpar Bandung, peserta PFL 2017, Wigo mengatakan, kesuksesan tidak diraih secara mudah dan instan tetapi melalui berbagai tahapan. Setiap capaian dimulai dari rangkaian proses panjang, tak kenal lelah dan kerja keras.

“Saya meminta mahasiswa bekerja keras, cerdas, dan selalu mendekatkan diri kepada Tuhan,” kata Giwo.

Giwo mengemukukakan, sangat setuju dengan pendapat Jack Ma, pendiri alibaba.com bahwa untuk sukses harus mengembangkan kemampuan intelligent quotient (IQ), emotional quotient (EQ) dan love quotient (LQ). Di Indonesia, LQ sudah ada, diwujudkan dalam pola asah, asih, asuh, ajar, dan amal.

Untuk mencapai kesuksesan, seseorang harus memiliki kemampuan hard skill dan soft skill. Bahkan soft skill dipercaya lebih dapat menentukan kesuksesan seseorang dengan mengembangkan intrapersonal skill. Seperti kemampuan berinisiatif, etika, berpikir kritis, belajar, komitmen, motivasi, bersemangat, dapat diandalkan, dapat berkomunikasi baik, dan krearif.

“Jika dipersentase, soft skill menempati nilai paling besar. Finansial 10%, keahlian bidang 20%, networking 30%, dan soft skill 40%. Kalau dibagi dua, kunci sukses itu 90% soft skill dan 10% hard skill. Berdasarkan kajian Mendiknas pada 2009, 85% soft skill menentukan keberhasilan seseorang,” ujar Giwo.

Menurut Wigo, menekuni sebuah profesi harus sesuai passion atau rasa suka, cinta, dan bangga dengan apa yang dikerjakan dan tekuni. Tahapan paling krusial itu ketika dalam diri bertanya mau jadi apa. Yang terpenting understand the obstacle (pahami tantangan dan hambatannya), positive thinking (berpikiran positif), clear your mind (bersihkan pikiran dan harus percaya diri), embrace the challenge (taklukkan tantangan), stay on the track (konsisten pada jalurnya atau fokus).

“Seperti sekarang anak-anak ambil program studi masing-masing. Kita harus menyukainya hingga mencapai goal (tujuan), meskipun tantangan dan hambatan selalu ada,” tutur mantan Putri Ayu dalam ajang Miss Indonesia ini.

Giwo mengungkapkan, menurut PBB, Kongres Wanita Indonesia (Kowani) adalah organisasi terbasar di Indonesia yang beranggotakan 55 juta perempuan.

Kowani prihatin dengan masih sedikitnya perempuan Indonesia yang ditetapkan sebagai pahlawan nasional. Dari 160 pahlawan nasional, hanya 13 perempuan. Terakhir, Laksamana Malahayati dinobatkan sebagai pahlawan nasional.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4947 seconds (0.1#10.140)