Bakamla Resmi Miliki Kapal Patroli Terbesar, Ini Daftar Kemampuannya
A
A
A
BATAM - Badan Keamanan Laut (Bakamla) meluncurkan kapal patroli terbesar yang dibuat oleh galangan kapal dalam negeri di Dermaga PT Palindo Marine Shipyard, Batam, Senin (20/11/2017). Kapal yang diberi nama Kapal Negara (KN) Tanjung Datu 1101 tersebut memiliki panjang 110 meter, lebar 15 meter, serta berat 2.327 ton.
Pemberian nama KN Tanjung Datu diambil dari nama daerah perbatasan Indonesia dengan Malaysia, tepatnya di Kalimantan Barat. "Ini adalah kapal terbesar milik Bakamla yang dibuat oleh anak bangsa, yakni PT Palindo Marine Shipyard, Batam yang dapat menyelesaikan pesanan sesuai permintaan dan hasilnya luar biasa. Ini adalah bukti dari baiknya kinerja anak bangsa," kata Kabiro Sarana dan Prasarana Bakamla Laksamana Pertama Tugas Eko Santoso seusai memotong tali tros kapal sebagai tanda peluncuran, Senin (20/11/2017).
Dengan adanya kapal patroli ini, Bakamla diharapkan bisa mendukung penjagaan keamanan perairan Indonesia. Eko menambahkan, sebelum melaut, kapal besar ini akan terlebih dahulu diuji sistem navigasi dan kelayakan laut untuk memastikan semuanya berfungsi dengan baik. "Kapal ini mampu melaju di tengah ombak lima meter. Nantinya Bakamla akan melakukan pembangunan tiga unit kapal serupa dengan ukuran medium," katanya.
Dengan dilakukan peluncuran ini maka untuk pertama kalinya kapal diapungkan ke laut, setelah sebelumnya dilakukan visual inspection test dan witness NDT oleh Bureau Veritas sebagai badan klasifikasi kapal internasional.
Untuk sistem penggerak, kapal dilengkapi dengan dua mesin utama dibantu empat mesin diesel generator yang mampu melaju dengan kecepatan 18 knot per jam. KN Tanjung Datu 1101 mampu menampung satu helipad ukuran medium dengan bobot maksimal delapan ton. Konstruksi kapal mampu menampung 76 anak buah kapal dengan tambahan 56 orang akomodasi tambahan.
Presiden Direktur PT Palindo Marine Shipyard Harmanto mengaku pihaknya bisa menyelesaikan pesanan kapal milik instansi pemerintah sesuai dengan jadwal yang dijanjikan. "Kami diberikan waktu satu tahun untuk menyelesaikan kapal ini, dan hasilnya sesuai dengan permintaan. Kami berharap kreasi putra putri bangsa ini bisa bermanfaat untuk kebutuhan negara kita," katanya.
Pemberian nama KN Tanjung Datu diambil dari nama daerah perbatasan Indonesia dengan Malaysia, tepatnya di Kalimantan Barat. "Ini adalah kapal terbesar milik Bakamla yang dibuat oleh anak bangsa, yakni PT Palindo Marine Shipyard, Batam yang dapat menyelesaikan pesanan sesuai permintaan dan hasilnya luar biasa. Ini adalah bukti dari baiknya kinerja anak bangsa," kata Kabiro Sarana dan Prasarana Bakamla Laksamana Pertama Tugas Eko Santoso seusai memotong tali tros kapal sebagai tanda peluncuran, Senin (20/11/2017).
Dengan adanya kapal patroli ini, Bakamla diharapkan bisa mendukung penjagaan keamanan perairan Indonesia. Eko menambahkan, sebelum melaut, kapal besar ini akan terlebih dahulu diuji sistem navigasi dan kelayakan laut untuk memastikan semuanya berfungsi dengan baik. "Kapal ini mampu melaju di tengah ombak lima meter. Nantinya Bakamla akan melakukan pembangunan tiga unit kapal serupa dengan ukuran medium," katanya.
Dengan dilakukan peluncuran ini maka untuk pertama kalinya kapal diapungkan ke laut, setelah sebelumnya dilakukan visual inspection test dan witness NDT oleh Bureau Veritas sebagai badan klasifikasi kapal internasional.
Untuk sistem penggerak, kapal dilengkapi dengan dua mesin utama dibantu empat mesin diesel generator yang mampu melaju dengan kecepatan 18 knot per jam. KN Tanjung Datu 1101 mampu menampung satu helipad ukuran medium dengan bobot maksimal delapan ton. Konstruksi kapal mampu menampung 76 anak buah kapal dengan tambahan 56 orang akomodasi tambahan.
Presiden Direktur PT Palindo Marine Shipyard Harmanto mengaku pihaknya bisa menyelesaikan pesanan kapal milik instansi pemerintah sesuai dengan jadwal yang dijanjikan. "Kami diberikan waktu satu tahun untuk menyelesaikan kapal ini, dan hasilnya sesuai dengan permintaan. Kami berharap kreasi putra putri bangsa ini bisa bermanfaat untuk kebutuhan negara kita," katanya.
(amm)