Bersandar di Padang, Ratusan Siswa Sambut KRI Bima Suci
A
A
A
PADANG - KRI Bima Suci hari ini bersandar di Pelabuhan Teluk Bayur, Kota Padang, Sumatera Barat, ratusan anak sekolah SD, SMP, SMA dan masyarakat serta TNI AL dan undangan menyambut kedatangan kapal tersebut.
Komandan Danlantamal II Teluk Bayur Padang Laksamana Pertama Agus Sulaeman menjelaskan KRI Bima Suci ini merupakan kapal layar baru atau kapal latih buatan Spanyol.
Singgah ke Padang ini merupakan awal setelah diproduksi dari Spanyol berlayar ke Italia, Mesir, Arab dan Sirilangka.
"Padang ini merupakan pelabuhan pertama yang singgahi KRI Bima Suci. Nanti penerimaan akan dilaksanakan di Jakarta dan di sini hanya singgah dan bekal ulang," kata Agus Sulaeman di Pelabuhan Teluk Bayur, Padang, Rabu (8/11/2017).
Selama singgah di Kota Padang ini Danlantamal II Teluk Bayur ini mempersilahkan siswa dan pramuka mengungjungi kapal tersebut, selain akan ada acara taruna kirab kota adalah tradisi taruna setiap singgah di pelabuhan untuk pengenalan selama ada di Padang.
"Di dalam KRI ini ada ABK, Taruna dan Taruni 116 personi, 66 personil TNI AL dan 4 orang dari Spanyol sebagai mekaniknya," terangnya.
KRI Bima Suci ini memiliki panjang 111 meter dan lebar 15 meter dengan tiga tonggak utama dengan tinggi 52 meter dan 26 layar dibuat oleh Spanyol.
"KRI Bima Suci ini merupakan kapal latih Taruna dan Taruni TNI AL terutama astronomi dan membawa kapal ini dengan angin, kapal ini juga memiliki mesin," terangnya.
Komandan Pertama KRI Bima Suci Letkol Laut (P) Widyatmoko Baruno Aji mengatakan, selama pelayaran dari Spanyol ke Indonesia gelombang cukup variatif.
"Laut mediterania sampai Samudera Hindia gelombanganya bervariatif terkadang gelombang besar 2 sampai 5 meter tapi terkadang laut tenang, laut gelombang besar di laut Mediterania laut Merah sama Samudera Hindia," ujarnya.
"Kita juga harus waspada selama berlayar terutama di Teluk Aden karena disana ada perompak Somalia, kita saling jaga selama melawati Teluk Aden. Kapal ini tidak memiliki senjata yang ada hanya senjata personel," tambahnya.
Menurut Baruno kalau dibanding dengan KRI Dewa Ruci, KRI Bima Suci lebih modern dan sangat kuat samudera karena dimensi layar, luas, panjang dan lebarnya menemuhi syarat mengarungi samudera mengikuti even internasional.
KRI Bima Suci ini akan berlabuh di pelabuhan Teluk Bayur sampai 11 November nanti kemudian akan berangkat ke Jakarta. Saat pertama berlabuh di Teluk Bayur banyak pelajar mulai TK, SD, SMP dan SMA masuk ke dalam kapal tersebut didampingi guru dan personel KRI Bima Suci.
Komandan Danlantamal II Teluk Bayur Padang Laksamana Pertama Agus Sulaeman menjelaskan KRI Bima Suci ini merupakan kapal layar baru atau kapal latih buatan Spanyol.
Singgah ke Padang ini merupakan awal setelah diproduksi dari Spanyol berlayar ke Italia, Mesir, Arab dan Sirilangka.
"Padang ini merupakan pelabuhan pertama yang singgahi KRI Bima Suci. Nanti penerimaan akan dilaksanakan di Jakarta dan di sini hanya singgah dan bekal ulang," kata Agus Sulaeman di Pelabuhan Teluk Bayur, Padang, Rabu (8/11/2017).
Selama singgah di Kota Padang ini Danlantamal II Teluk Bayur ini mempersilahkan siswa dan pramuka mengungjungi kapal tersebut, selain akan ada acara taruna kirab kota adalah tradisi taruna setiap singgah di pelabuhan untuk pengenalan selama ada di Padang.
"Di dalam KRI ini ada ABK, Taruna dan Taruni 116 personi, 66 personil TNI AL dan 4 orang dari Spanyol sebagai mekaniknya," terangnya.
KRI Bima Suci ini memiliki panjang 111 meter dan lebar 15 meter dengan tiga tonggak utama dengan tinggi 52 meter dan 26 layar dibuat oleh Spanyol.
"KRI Bima Suci ini merupakan kapal latih Taruna dan Taruni TNI AL terutama astronomi dan membawa kapal ini dengan angin, kapal ini juga memiliki mesin," terangnya.
Komandan Pertama KRI Bima Suci Letkol Laut (P) Widyatmoko Baruno Aji mengatakan, selama pelayaran dari Spanyol ke Indonesia gelombang cukup variatif.
"Laut mediterania sampai Samudera Hindia gelombanganya bervariatif terkadang gelombang besar 2 sampai 5 meter tapi terkadang laut tenang, laut gelombang besar di laut Mediterania laut Merah sama Samudera Hindia," ujarnya.
"Kita juga harus waspada selama berlayar terutama di Teluk Aden karena disana ada perompak Somalia, kita saling jaga selama melawati Teluk Aden. Kapal ini tidak memiliki senjata yang ada hanya senjata personel," tambahnya.
Menurut Baruno kalau dibanding dengan KRI Dewa Ruci, KRI Bima Suci lebih modern dan sangat kuat samudera karena dimensi layar, luas, panjang dan lebarnya menemuhi syarat mengarungi samudera mengikuti even internasional.
KRI Bima Suci ini akan berlabuh di pelabuhan Teluk Bayur sampai 11 November nanti kemudian akan berangkat ke Jakarta. Saat pertama berlabuh di Teluk Bayur banyak pelajar mulai TK, SD, SMP dan SMA masuk ke dalam kapal tersebut didampingi guru dan personel KRI Bima Suci.
(maf)