PAN Diminta All Out Mainkan Peran sebagai Oposisi
A
A
A
JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) disarankan bisa memainkan peran sebagai oposisi secara maksimal. Sebab hal tersebut diyakini bisa menaikkan bobot elektoral PAN pada Pemilu 2019.
"PAN harus all out memainkan peran sebagai oposisi, mengkritik kebijakan dan program yang tidak populis di mata rakyat," ujar pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago kepada SINDOnews, Senin (6/11/2017).
Pangi berpendapat, peran antitesis pemerintah secara tak langsung bisa menaikkan bobot elektoral PAN pada Pemilu 2019.
"Biasanya cenderung oposisi atau menjadi bagian anti tesis pemerintah mendapat keuntungan secara elektoral terhadap parpol (parpol) tersebut," tuturnya.
Sementara parpol koalisi pendukung pemerintah, kata dia, justru tersandera. "Tidak berani keluar dari kebijakan pemerintah, walaupun tidak menguntungkan secara elektoral," ujarnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, biasanya parpol koalisi pemerintah sangat berani mengkritik kebijakan dan program yang tak populis dan tak menguntungkan bagi rakyat. "Dan parpol yang keluar dari koalisi dengan mudah mengambil empati," pungkasnya.
Diketahui, Amien Rais menyarankan PAN keluar dari koalisi pendukung Pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK).
Ketua Umum Majelis Kehormatan PAN ini tidak ingin partainya menjadi beban sejarah dari kebijakan pemerintah saat ini yang dinilainya lebih memperhatikan pengembang. Amien mencontohkan sikap pemerintah terkait proyek reklamasi.
"PAN harus all out memainkan peran sebagai oposisi, mengkritik kebijakan dan program yang tidak populis di mata rakyat," ujar pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago kepada SINDOnews, Senin (6/11/2017).
Pangi berpendapat, peran antitesis pemerintah secara tak langsung bisa menaikkan bobot elektoral PAN pada Pemilu 2019.
"Biasanya cenderung oposisi atau menjadi bagian anti tesis pemerintah mendapat keuntungan secara elektoral terhadap parpol (parpol) tersebut," tuturnya.
Sementara parpol koalisi pendukung pemerintah, kata dia, justru tersandera. "Tidak berani keluar dari kebijakan pemerintah, walaupun tidak menguntungkan secara elektoral," ujarnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, biasanya parpol koalisi pemerintah sangat berani mengkritik kebijakan dan program yang tak populis dan tak menguntungkan bagi rakyat. "Dan parpol yang keluar dari koalisi dengan mudah mengambil empati," pungkasnya.
Diketahui, Amien Rais menyarankan PAN keluar dari koalisi pendukung Pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK).
Ketua Umum Majelis Kehormatan PAN ini tidak ingin partainya menjadi beban sejarah dari kebijakan pemerintah saat ini yang dinilainya lebih memperhatikan pengembang. Amien mencontohkan sikap pemerintah terkait proyek reklamasi.
(maf)