Generasi Muda Harus Berperan Jaga Keutuhan Bangsa
A
A
A
JAKARTA - Generasi muda Indonesia diharapkan selalu menjaga keutuhan bangsa dan mengisi kemerdekaan dengan berbagai macam kegiatan positif.
Sikap tersebut penting karena generasi muda merupakan harapan bangsa untuk menjaga agar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) agar tidak terpecah belah.
“Anak-anak muda sekarang ini kan sudah menikmati kemerdekaan, karena mereka dulu tidak terlibat langsung dalam masalah pembentukan negara ini. Anak-anak muda sekarang harus lebih concern dengan keahliannya. Sekarang inilah bagi generasi muda kita harus mengisi kemerdekaan ini,” ujar Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Hamdi Muluk di Jakarta, Jumat (3/11/2017)
Hamdi mengatakan, Hari Sumpah Pemuda merupakan salah satu cara untuk menciptakan kesadaran bahwa Indonesia itu ada. “Karena pada zaman tersebut tantangannya seperti itu yang mana saat itu masyarakatnya yang plural apalagi Indonesia sendiri saat itu belum merdeka,” ujarnya.
Dia pun mengutip pernyataan Prof Benedict Richard O'Gorman Anderson, peneliti kelahiran Kunming, Tiongkok, 26 Agustus 1936 yang meninggal di Batu, Jawa Timur, 13 Desember 2015. Anderson beberapa kali melakukan penelitian tentang Indonesia.
Dalam salah satu bukunya Revolusi Pemuda 1944-1966, kata Hamdi, Anderson mengatakan Indonesia ini sebenarnya mempunyai bentuk konkret seperti ada tanah, ada kebudayaan yang banyak, ada orang Indonesia.
“Yang dimiliki Indonesia dulu itu adalah suku-suku. Geografisnya sebenarnya dulu itu kata Andeson juga tidak ada. Yang ada tanah Jawa, tanah Batak, tanah Kalimantan, tanah Ambon dan tanah-tanah seterusnya termasuk suku budayanya,” ujar Hamdi menjelaskan penelitian Anderson
Karena dijajah oleh penjajah yang sama dan punya kesamaan nasib, lalu berikrarlah para pemuda-pemuda ketika itu dalam pemikiran mereka kalau mereka semua ini menginginkan menjadi satu ikatan yang waktu itu hanya dibayang-bayangkan saja sebagai komunitas imajiner, bukan komunitas yang riil.
“Jadi bersumpahlah para pemuda-pemuda semua itu bagaimana mereka mempersatukan demi tanah yang satu menjadi Tanah Air Indonesia, menjadi bahasa yang satu, yakni Bahasa Indonesia dan menjadi bangsa yang satu bangsa Indonesia dan berikrarlah mereka itu dulu. Itu menjadi dasar mereka untuk membuat Indonesia,” ujarnya.
Dia menjelaskan pada tahun 1950-1960-an para founding fathers kita bersama-sama bersatu untuk membangun bangsa. “Nah ketika sudah mulai masuk sekitar tahun 80-an anak-anak ini sudah mulai menikmati pembangunan ini, apalagi tanahnya sudah jadi, Indonesianya sudah jadi. Itu yang harus dimanfaatkan generasi muda kita dengan sebaik mungkin,” ujarnya
Cuma, menurut dia, sekarang ini tetap ada masalah kebangsaan yang sebenarnya lebih bermuara kepada persoalan manajemen negara ini.
“Seperti korupsi, itu termasuk salah dalam manajemen di negara ini. Karena ada orang rakus malah dibiarkan yang akhirnya menjadi budaya dari dulu sampai sekarang dan diikuti oleh yang muda-muda ini,” ujarnya
Dia membantah anak muda kreatif di negara ini sedikit, Karena pemuda-pemuda yang memiliki potensi besar ini banyak tertutup oleh pemberitaan media masalah politik, pemberitaan kelompok-kelompok radikal dan pemberitaan lainnya.
Hamdi juga mengingatkan perlu paya menumbuhkan kesadaran generasi muda untuk memahami bahwa dahulu membentuk negara dengan pengorbanan yang besar.
Oleh karena itu, kata dia, hal itu jangan dirusak yang berpotensi membuat negara terpecah belah. Menurut dia, pemuda zaman sekarang harus bisa mencontoh pemuda zaman dahulu sebelum Indonesia merdeka.
“Mau apa pun sukunya, apa pun agamanya semuanya bisa bersatu bahu membahu dan berkorban demi kemajuan bangsa. Kita jangan mau kalah dengan bangsa lain. Itu yang harus disadari anak muda sekarang,” tuturnya.
Sikap tersebut penting karena generasi muda merupakan harapan bangsa untuk menjaga agar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) agar tidak terpecah belah.
“Anak-anak muda sekarang ini kan sudah menikmati kemerdekaan, karena mereka dulu tidak terlibat langsung dalam masalah pembentukan negara ini. Anak-anak muda sekarang harus lebih concern dengan keahliannya. Sekarang inilah bagi generasi muda kita harus mengisi kemerdekaan ini,” ujar Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Hamdi Muluk di Jakarta, Jumat (3/11/2017)
Hamdi mengatakan, Hari Sumpah Pemuda merupakan salah satu cara untuk menciptakan kesadaran bahwa Indonesia itu ada. “Karena pada zaman tersebut tantangannya seperti itu yang mana saat itu masyarakatnya yang plural apalagi Indonesia sendiri saat itu belum merdeka,” ujarnya.
Dia pun mengutip pernyataan Prof Benedict Richard O'Gorman Anderson, peneliti kelahiran Kunming, Tiongkok, 26 Agustus 1936 yang meninggal di Batu, Jawa Timur, 13 Desember 2015. Anderson beberapa kali melakukan penelitian tentang Indonesia.
Dalam salah satu bukunya Revolusi Pemuda 1944-1966, kata Hamdi, Anderson mengatakan Indonesia ini sebenarnya mempunyai bentuk konkret seperti ada tanah, ada kebudayaan yang banyak, ada orang Indonesia.
“Yang dimiliki Indonesia dulu itu adalah suku-suku. Geografisnya sebenarnya dulu itu kata Andeson juga tidak ada. Yang ada tanah Jawa, tanah Batak, tanah Kalimantan, tanah Ambon dan tanah-tanah seterusnya termasuk suku budayanya,” ujar Hamdi menjelaskan penelitian Anderson
Karena dijajah oleh penjajah yang sama dan punya kesamaan nasib, lalu berikrarlah para pemuda-pemuda ketika itu dalam pemikiran mereka kalau mereka semua ini menginginkan menjadi satu ikatan yang waktu itu hanya dibayang-bayangkan saja sebagai komunitas imajiner, bukan komunitas yang riil.
“Jadi bersumpahlah para pemuda-pemuda semua itu bagaimana mereka mempersatukan demi tanah yang satu menjadi Tanah Air Indonesia, menjadi bahasa yang satu, yakni Bahasa Indonesia dan menjadi bangsa yang satu bangsa Indonesia dan berikrarlah mereka itu dulu. Itu menjadi dasar mereka untuk membuat Indonesia,” ujarnya.
Dia menjelaskan pada tahun 1950-1960-an para founding fathers kita bersama-sama bersatu untuk membangun bangsa. “Nah ketika sudah mulai masuk sekitar tahun 80-an anak-anak ini sudah mulai menikmati pembangunan ini, apalagi tanahnya sudah jadi, Indonesianya sudah jadi. Itu yang harus dimanfaatkan generasi muda kita dengan sebaik mungkin,” ujarnya
Cuma, menurut dia, sekarang ini tetap ada masalah kebangsaan yang sebenarnya lebih bermuara kepada persoalan manajemen negara ini.
“Seperti korupsi, itu termasuk salah dalam manajemen di negara ini. Karena ada orang rakus malah dibiarkan yang akhirnya menjadi budaya dari dulu sampai sekarang dan diikuti oleh yang muda-muda ini,” ujarnya
Dia membantah anak muda kreatif di negara ini sedikit, Karena pemuda-pemuda yang memiliki potensi besar ini banyak tertutup oleh pemberitaan media masalah politik, pemberitaan kelompok-kelompok radikal dan pemberitaan lainnya.
Hamdi juga mengingatkan perlu paya menumbuhkan kesadaran generasi muda untuk memahami bahwa dahulu membentuk negara dengan pengorbanan yang besar.
Oleh karena itu, kata dia, hal itu jangan dirusak yang berpotensi membuat negara terpecah belah. Menurut dia, pemuda zaman sekarang harus bisa mencontoh pemuda zaman dahulu sebelum Indonesia merdeka.
“Mau apa pun sukunya, apa pun agamanya semuanya bisa bersatu bahu membahu dan berkorban demi kemajuan bangsa. Kita jangan mau kalah dengan bangsa lain. Itu yang harus disadari anak muda sekarang,” tuturnya.
(dam)