Mendes PDTT Buka Bukit Patrum untuk Publik
A
A
A
KLATEN - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo meresmikan Bukit Patrum di Desa Krakitan sebagai Objek wisata di Klaten, pada Sabtu 28 Oktober 2017.
Bukit Patrum adalah salah satu lahan bekas tambang kapur di Dukuh Mojopereng, Desa Krakitan, Bayat, Klaten. Lokasi ini sejak jamal kolonial dimanfaatkan sebagai bahan pada proses pembuatan gula di Pabrik Gula Gondang Winangoen dan Ceper.
Terdapat salah satu bangunan yang berada diatas bukit yang dimanfaatkan pada zaman kolonial sebagai tempat penyimpanan bahan peledak atau dinamit yang orang sekitar menyebutnya patrum, sehingga bangunan itu disebut Gedhong Patrum
Setelah proses penambangan dihentikan, oleh pemerintah desa Krakitan tempat ini di ubah menjadi salah satu spot destinasi wisata karena keunikannya.
Beberapa hal yang di tawarkan kepada wisatawan antara lain kegiatan untuk naik turun tebing kapur (rappling) dan lokasi yang sangat sangat menarik untuk digunakan sebagai tempat berswafoto/selfie, maka tempat ini dinamakan Photorium Bukit Patrum.
"Kami berharap, objek wisata ini dapat dikelola dengan baik agar kedepan bisa turut meningkatkan pendapatan masyarakat desa sekitar," kata Eko.
Bukit Patrum adalah salah satu lahan bekas tambang kapur di Dukuh Mojopereng, Desa Krakitan, Bayat, Klaten. Lokasi ini sejak jamal kolonial dimanfaatkan sebagai bahan pada proses pembuatan gula di Pabrik Gula Gondang Winangoen dan Ceper.
Terdapat salah satu bangunan yang berada diatas bukit yang dimanfaatkan pada zaman kolonial sebagai tempat penyimpanan bahan peledak atau dinamit yang orang sekitar menyebutnya patrum, sehingga bangunan itu disebut Gedhong Patrum
Setelah proses penambangan dihentikan, oleh pemerintah desa Krakitan tempat ini di ubah menjadi salah satu spot destinasi wisata karena keunikannya.
Beberapa hal yang di tawarkan kepada wisatawan antara lain kegiatan untuk naik turun tebing kapur (rappling) dan lokasi yang sangat sangat menarik untuk digunakan sebagai tempat berswafoto/selfie, maka tempat ini dinamakan Photorium Bukit Patrum.
"Kami berharap, objek wisata ini dapat dikelola dengan baik agar kedepan bisa turut meningkatkan pendapatan masyarakat desa sekitar," kata Eko.
(maf)