Jaksa Agung Sebut Siti Aisyah Diperdaya Bunuh Kakak Kim Jong-un
A
A
A
JAKARTA - Jaksa Agung M Prasetyo mengungkapkan Siti Aisyah merupakan korban yang dimanfaatkan pihak tertentu dalam kasus pembunuhan Kim Jong Nam, kakak Pemimpin Korea Utara, Kim Jon-un.
Prasetyo melihat ada sejumlah kejanggalan dalam kasus tersebut. Aisyah berasal dari Serang, Banten. Dia didakwa membunuh Kim Jong Nam pada 13 Februari lalu di Bandara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia.
"Kami melihat Siti Aisyah ini sebenarnya justru adalah korban atau orang yang diperdaya, untuk kami kan sesuatu tanpa diketahui apa yang dilakukannya," ujar Prasetyo di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (11/10/2017).
Dia pun mengaku sudah menerjunkan jaksa senior beberapa kali untuk mendampingi pengacara Aisyah di Malaysia. "Memberi masukan dan mencoba mencari alibi apakah benar Siti Aisyah ini sebagai pelaku atau tidak," katanya.
Selain itu, racun yang diduga digunakan Siti Aisyah dalam membunuh Kim Jong Nam pun ingin ditelusuri pihaknya. Jenis racun itu tidak diperjualbelikan alias langka di pasaran.
Prasetyo menyesalkan langkah Malaysia yang melepaskan orang yang diyakini sebagai aktor intelektual dalam kasus pembunuhan Kim Jong-nam itu.
"Sementara pelaku yang sebenarnya dicurigai sebagai pelaku intelektualnya itu dilepaskan oleh Malaysia," ucapnya.
Prasetyo melihat ada sejumlah kejanggalan dalam kasus tersebut. Aisyah berasal dari Serang, Banten. Dia didakwa membunuh Kim Jong Nam pada 13 Februari lalu di Bandara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia.
"Kami melihat Siti Aisyah ini sebenarnya justru adalah korban atau orang yang diperdaya, untuk kami kan sesuatu tanpa diketahui apa yang dilakukannya," ujar Prasetyo di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (11/10/2017).
Dia pun mengaku sudah menerjunkan jaksa senior beberapa kali untuk mendampingi pengacara Aisyah di Malaysia. "Memberi masukan dan mencoba mencari alibi apakah benar Siti Aisyah ini sebagai pelaku atau tidak," katanya.
Selain itu, racun yang diduga digunakan Siti Aisyah dalam membunuh Kim Jong Nam pun ingin ditelusuri pihaknya. Jenis racun itu tidak diperjualbelikan alias langka di pasaran.
Prasetyo menyesalkan langkah Malaysia yang melepaskan orang yang diyakini sebagai aktor intelektual dalam kasus pembunuhan Kim Jong-nam itu.
"Sementara pelaku yang sebenarnya dicurigai sebagai pelaku intelektualnya itu dilepaskan oleh Malaysia," ucapnya.
(dam)