Pecat Yorrys dan Doli, GMPG Nilai Golkar Berada di Titik Nadir
A
A
A
JAKARTA - Salah satu inisiator Gerakan Muda Partai Golkar (GMPG) M Shoim Haris ikut menyikapi polemik yang terjadi di tubuh partai berlambang beringin tersebut. Menurut dia, kepemimpinan Setya Novanto dengan Idrus Marham sebagai Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal telah berada pada titik nadir.
"Kepemimpinan yang akan meruntuhkan partai dan berada pada legitimasi terendah dan mengantarkan Golkar pada kebobrokan yang sempurna," ujar Shoim dalam keterangan persnya di Jakarta, Jumat (6/10/2017).
“Setelah memecat Bung Doli karena kritisismenya, sekarang mencopot Bung Yorrys karena menjadi ketua kajian elektabilitas. Hendak dibawa ke mana partai ini oleh duet Setya Novanto dan Idrus Marham?" sambungnya.
Ia juga menyayangkan Rapat Pleno Partai Golkar yang ditunda tanpa alasan jelas. Namun, tiba-tiba rapat tersebut malah mengumumkan pencopotan Yorrys Raweyai sebagai Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Partai Golkar.
“Pertanyaannya mencopot Bung Yorrys pakai mekanisme apa? Suka ‘udele dewe’ mereka mengelola organisasi. Belum lagi rebut-ribut soal tarif rekom pilkada, semakin menambah daftar bahwa partai sudah bobrok di bawah SN dan IM,” jelasnya.
“Kepemimpinan ini harus segera diakhiri agar Partai Golkar dapat diselamatkan," tegasnya.
"Kepemimpinan yang akan meruntuhkan partai dan berada pada legitimasi terendah dan mengantarkan Golkar pada kebobrokan yang sempurna," ujar Shoim dalam keterangan persnya di Jakarta, Jumat (6/10/2017).
“Setelah memecat Bung Doli karena kritisismenya, sekarang mencopot Bung Yorrys karena menjadi ketua kajian elektabilitas. Hendak dibawa ke mana partai ini oleh duet Setya Novanto dan Idrus Marham?" sambungnya.
Ia juga menyayangkan Rapat Pleno Partai Golkar yang ditunda tanpa alasan jelas. Namun, tiba-tiba rapat tersebut malah mengumumkan pencopotan Yorrys Raweyai sebagai Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Partai Golkar.
“Pertanyaannya mencopot Bung Yorrys pakai mekanisme apa? Suka ‘udele dewe’ mereka mengelola organisasi. Belum lagi rebut-ribut soal tarif rekom pilkada, semakin menambah daftar bahwa partai sudah bobrok di bawah SN dan IM,” jelasnya.
“Kepemimpinan ini harus segera diakhiri agar Partai Golkar dapat diselamatkan," tegasnya.
(kri)