Film G30S PKI Dinilai Pembelokan Fakta Sejarah, Panglima TNI: Emang Gue Pikirin!
A
A
A
JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo akan tetap menginstruksikan kepada seluruh jajaran TNI untuk memutar film pengkhianatan Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G30S PKI). Sikap Panglima TNI pun menuai polemik, namun Nurmantyo tidak ambil pusing.
Dalam sebuah acara diskusi di stasiun televisi swasta, Selasa (20/9/2017) malam, Gatot kembali ditanya soal pemutaran film G30s PKI. Termasuk jika pemutaran film tersebut dinilai sebagai pembelokan fakta sejarah. Tapi dengan lantang, Panglima TNI menjawab tidak peduli, karena dirinya hanya ingin melakukan yang terbaik untuk bangsa Indonesia.
"Tanggapan saya 'emang gue pikirin' Bung Karni (Karni Ilyas, moderator diskusi). Yang terpenting saya berbuat yang terbaik untuk bangsa ini, agar paham sejarah, agar tidak terulang kembali," ujarnya dalam acara diskusi tersebut.
Gatot menegaskan, instruksi yang dikeluarkannya untuk nonton bareng film G30S PKI merupakan cara untuk mengenang sejarah. Ia melihat sejak 1998, di Indonesia tak ada lagi pelajaran tentang pemberontakan PKI.
"Padahal, sejarah sangat berguna kehidupan manusia. Presiden Soekarno pernah mengatakan bahwa dengan belajar sejarah kita bisa menemukan hukum-hukum kehidupan manusia," pungkasnya.
Dalam sebuah acara diskusi di stasiun televisi swasta, Selasa (20/9/2017) malam, Gatot kembali ditanya soal pemutaran film G30s PKI. Termasuk jika pemutaran film tersebut dinilai sebagai pembelokan fakta sejarah. Tapi dengan lantang, Panglima TNI menjawab tidak peduli, karena dirinya hanya ingin melakukan yang terbaik untuk bangsa Indonesia.
"Tanggapan saya 'emang gue pikirin' Bung Karni (Karni Ilyas, moderator diskusi). Yang terpenting saya berbuat yang terbaik untuk bangsa ini, agar paham sejarah, agar tidak terulang kembali," ujarnya dalam acara diskusi tersebut.
Gatot menegaskan, instruksi yang dikeluarkannya untuk nonton bareng film G30S PKI merupakan cara untuk mengenang sejarah. Ia melihat sejak 1998, di Indonesia tak ada lagi pelajaran tentang pemberontakan PKI.
"Padahal, sejarah sangat berguna kehidupan manusia. Presiden Soekarno pernah mengatakan bahwa dengan belajar sejarah kita bisa menemukan hukum-hukum kehidupan manusia," pungkasnya.
(thm)