ACT Kirim 2.000 Ton Beras untuk Rohingya
A
A
A
JAKARTA - Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) siap mengirim 2.000 ton beras untuk ratusan ribu pengungsi Rohingya di perbatasan Myanmar dan Bangladesh.
Ribuan ton beras itu dibawa dengan 80 kontainer dari lumbung pangan Blora menuju Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Selasa (19/9/2017) hari ini. Rencananya bantuan kemanusiaan itu akan dilepas di Dermaga Terminal Petikemas Surabaya, Kamis 21 September 2017.
Adapun 2.000 ton beras itu dibagi menjadi 80.000 karung beras. Setiap karung beras memiliki berat sekira 25 kilogram. Jika ditotal keseluruhan, terdapat 2.000.000 kilogram beras yang berhasil terkumpul. "Jumlah sebanyak itu setara dengan berat bersih 2.000 ton beras," tulis ACT melalui situsnya, act.id, Selasa (19/9/2017).
Proses pengangkutan beras untuk Rohingya berlangsung sejak Sabtu 16 September 2017. Selama empat hari, proses muat beras dari gudang ke dalam kontainer dilakukan per 500 ton setiap hari.
Puncaknya, Selasa (19/9/2017) hari ini iring-iringan kontainer berjalan menuju Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Iring-iringan konvoi truk kontainer bantuan untuk Rohingya dilepas langsung oleh Bupati Blora, Djoko Nugroho.
Selain masyarakat, para siswa sekolah dasar terlihat bersemangat melepas iring-iringan kontainer bantuan untuk Rohingya.
Bantuan tersebut nantinya akan diangkut oleh kapal kemanusiaan untuk Rohingya. Rencananya, kapal akan dilepas Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dan Presiden Aksi Cepat Tanggap Ahyudin di Dermaga Terminal Petikemas Surabaya, Kamis 21 September 2017.
Presiden ACT, Ahyudin mengungkapkan, 10.000 orang akan datang ke Pelabuhan Tanjung Perak untuk melepas bantuan tersebut. "Kami akan berkumpul. Hampir 10.000 orang akan melepas keberangkatan kasih sayang Allah dari umat Islam dan bangsa ini, yang ditandai 2.000 ton beras," kata Ahyudin di Blora, Jawa Tengah, Selasa (19/9/2017).
Ribuan ton beras itu dibawa dengan 80 kontainer dari lumbung pangan Blora menuju Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Selasa (19/9/2017) hari ini. Rencananya bantuan kemanusiaan itu akan dilepas di Dermaga Terminal Petikemas Surabaya, Kamis 21 September 2017.
Adapun 2.000 ton beras itu dibagi menjadi 80.000 karung beras. Setiap karung beras memiliki berat sekira 25 kilogram. Jika ditotal keseluruhan, terdapat 2.000.000 kilogram beras yang berhasil terkumpul. "Jumlah sebanyak itu setara dengan berat bersih 2.000 ton beras," tulis ACT melalui situsnya, act.id, Selasa (19/9/2017).
Proses pengangkutan beras untuk Rohingya berlangsung sejak Sabtu 16 September 2017. Selama empat hari, proses muat beras dari gudang ke dalam kontainer dilakukan per 500 ton setiap hari.
Puncaknya, Selasa (19/9/2017) hari ini iring-iringan kontainer berjalan menuju Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Iring-iringan konvoi truk kontainer bantuan untuk Rohingya dilepas langsung oleh Bupati Blora, Djoko Nugroho.
Selain masyarakat, para siswa sekolah dasar terlihat bersemangat melepas iring-iringan kontainer bantuan untuk Rohingya.
Bantuan tersebut nantinya akan diangkut oleh kapal kemanusiaan untuk Rohingya. Rencananya, kapal akan dilepas Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dan Presiden Aksi Cepat Tanggap Ahyudin di Dermaga Terminal Petikemas Surabaya, Kamis 21 September 2017.
Presiden ACT, Ahyudin mengungkapkan, 10.000 orang akan datang ke Pelabuhan Tanjung Perak untuk melepas bantuan tersebut. "Kami akan berkumpul. Hampir 10.000 orang akan melepas keberangkatan kasih sayang Allah dari umat Islam dan bangsa ini, yang ditandai 2.000 ton beras," kata Ahyudin di Blora, Jawa Tengah, Selasa (19/9/2017).
(dam)