Dampak Badai, Indonesia Beri Dukungan untuk Pemulihan di Karibia
A
A
A
JAKARTA - Indonesia menghargai upaya dunia internasional untuk pemulihan kehidupan masyarakat di Kepulauan Karibia. Indonesia juga akan memberikan dukungan yang sesuai untuk meningkatkan kapasitas masyarakat setempat agar dapat melaksanakan proses pemulihan secara cepat dan mandiri.
Dukungan pemulihan ini merupakan akibat badai Irma menyapu Kepulauan Karibia dan menghantam ke Florida yang menimbulkan malapetaka di berbagai wilayah-wilayah tersebut. Sedikitnya 35 orang dilaporkan meninggal dan berbagai kerugian materiil lainnya.
“Sebagai negara kepulauan yang rawan bencana, Indonesia sangat memahami kerentanan dan musibah yang dialami negara-negara Karibia akibat Badai Irma”, ujar Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani usai mengikuti Pertemuan Tingkat Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) guna membahas bencana yang melanda beberapa wilayah di Kepulauan Karibia akibat Badai Irma di Markas PBB, New York, Amerika Serikat, Senin, 18 September waktu setempat.
Badai membuat pasokan air, listrik dan logistik lainnya sama sekali terhenti. Wilayah terparah yang disapu badai Irma adalah pulau Barbuda, karena 95 persen wilayahnya rusak berat dengan 30 persen hancur total. Hampir tidak ada bangunan yang berada dalam kondisi baik.
Sebelumnya, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri juga telah meminta Kedutaan Besar RI di Caracas, Venezuela, untuk mengevakuasi tujuh warga negara Indonesia yang terdampak badai Irma di British Virgin Island, Kepulauan Karibia. Saat ini, tujuh WNI itu sudah aman dalam perlindungan KBRI Caracas dan akan dipulangkan ke Indonesia pada 19 September 2017.
Kehadiran Menko PMK pada Pertemuan Tingkat Tinggi PBB yang dipimpin langsung oleh Presiden Majelis Umum PBB Miroslav Lajcak ini ditujukan sebagai bentuk solidaritas pemerintah dan masyarakat Indonesia atas musibah yang menimpa beberapa wilayah di Kepulauan Karibia.
Dukungan pemulihan ini merupakan akibat badai Irma menyapu Kepulauan Karibia dan menghantam ke Florida yang menimbulkan malapetaka di berbagai wilayah-wilayah tersebut. Sedikitnya 35 orang dilaporkan meninggal dan berbagai kerugian materiil lainnya.
“Sebagai negara kepulauan yang rawan bencana, Indonesia sangat memahami kerentanan dan musibah yang dialami negara-negara Karibia akibat Badai Irma”, ujar Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani usai mengikuti Pertemuan Tingkat Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) guna membahas bencana yang melanda beberapa wilayah di Kepulauan Karibia akibat Badai Irma di Markas PBB, New York, Amerika Serikat, Senin, 18 September waktu setempat.
Badai membuat pasokan air, listrik dan logistik lainnya sama sekali terhenti. Wilayah terparah yang disapu badai Irma adalah pulau Barbuda, karena 95 persen wilayahnya rusak berat dengan 30 persen hancur total. Hampir tidak ada bangunan yang berada dalam kondisi baik.
Sebelumnya, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri juga telah meminta Kedutaan Besar RI di Caracas, Venezuela, untuk mengevakuasi tujuh warga negara Indonesia yang terdampak badai Irma di British Virgin Island, Kepulauan Karibia. Saat ini, tujuh WNI itu sudah aman dalam perlindungan KBRI Caracas dan akan dipulangkan ke Indonesia pada 19 September 2017.
Kehadiran Menko PMK pada Pertemuan Tingkat Tinggi PBB yang dipimpin langsung oleh Presiden Majelis Umum PBB Miroslav Lajcak ini ditujukan sebagai bentuk solidaritas pemerintah dan masyarakat Indonesia atas musibah yang menimpa beberapa wilayah di Kepulauan Karibia.
(kur)