Pemulangan Jamaah Haji Indonesia Gelombang I Segera Berakhir
A
A
A
JEDDAH - Tahapan pemulangan jamaah haji Indonesia gelombang pertama melalui Bandara King Abdul Aziz International Airport (KAAIA) Jeddah segera berakhir. Pemulangan terakhir melalui bandara tersebut dijadwalkan pada 20 September 2017.
Untuk selanjutnya, tahapan pemulangan akan beralih melalui Bandara Amir Muhammad Bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah. Di bandara ini pemulangan dilakukan mulai 21 September–5 Oktober 2017.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Kementerian Agama (Kemenag), Nizar Ali, Sabtu (16/9/2017), ikut memantau proses layanan di Bandara Jeddah secara langsung. Hal ini guna memastikan semua proses pemulangan berjalan sesuai ketentuan.
“Semua layanan tahapan pemulangan berjalan lancar termasuk yang di debarkasi Tanah Air. Selanjutnya Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi akan memfokuskan layanan pemulangan gelombang 2 penerbangan melalui bandara di Madinah hingga 5 Oktober mendatang,” kata Nizar Ali ditemani Direktur Pelayanan Luar Negeri, Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Sri Ilham Lubis, dan Direktur Bina Haji Khoirizi saat berdialog dengan jamaah haji di plaza atau ruang tunggu bandara.
Saat berdialog, para jamaah mengungkapkan keluhannya terkait barang bawaan tak lolos masuk ke kabin pesawat. “Kalau itu sejak manasik juga sudah diumumkan kalau di luar ketentuan 32 kilogram (kg) dan 7 kg kewenangan dari maskapai," katanya.
Sesuai ketentuan, jamaah haji hanya boleh membawa tas koper seberat 32 kilogram di bagasi. Sedangkan tas jinjing dibatasi seberat 7 kg ke kabin pesawat.
Sementara itu, jamaah merasa puas dengan pelayanan PPIH 2017. Semua kendala yang dihadapai jamaah saat berada di Tanah Suci dapat ditangani dengan baik. “Senang mau ketemu keluarga, ya ini sama bapak. Bapak sakit, tapi alhamdulillah semua (ibadah) lancar," kata Suminah, jamaah haji asal Jawa Barat.
Hingga hari ke-10 tahap pemulangan jamaah haji gelombang pertama, sudah lebih dari 69.000 jamaah dari 169 kelompok terbang (kloter) telah mendarat di debarkasinya masing-masing.
Untuk selanjutnya, tahapan pemulangan akan beralih melalui Bandara Amir Muhammad Bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah. Di bandara ini pemulangan dilakukan mulai 21 September–5 Oktober 2017.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Kementerian Agama (Kemenag), Nizar Ali, Sabtu (16/9/2017), ikut memantau proses layanan di Bandara Jeddah secara langsung. Hal ini guna memastikan semua proses pemulangan berjalan sesuai ketentuan.
“Semua layanan tahapan pemulangan berjalan lancar termasuk yang di debarkasi Tanah Air. Selanjutnya Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi akan memfokuskan layanan pemulangan gelombang 2 penerbangan melalui bandara di Madinah hingga 5 Oktober mendatang,” kata Nizar Ali ditemani Direktur Pelayanan Luar Negeri, Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Sri Ilham Lubis, dan Direktur Bina Haji Khoirizi saat berdialog dengan jamaah haji di plaza atau ruang tunggu bandara.
Saat berdialog, para jamaah mengungkapkan keluhannya terkait barang bawaan tak lolos masuk ke kabin pesawat. “Kalau itu sejak manasik juga sudah diumumkan kalau di luar ketentuan 32 kilogram (kg) dan 7 kg kewenangan dari maskapai," katanya.
Sesuai ketentuan, jamaah haji hanya boleh membawa tas koper seberat 32 kilogram di bagasi. Sedangkan tas jinjing dibatasi seberat 7 kg ke kabin pesawat.
Sementara itu, jamaah merasa puas dengan pelayanan PPIH 2017. Semua kendala yang dihadapai jamaah saat berada di Tanah Suci dapat ditangani dengan baik. “Senang mau ketemu keluarga, ya ini sama bapak. Bapak sakit, tapi alhamdulillah semua (ibadah) lancar," kata Suminah, jamaah haji asal Jawa Barat.
Hingga hari ke-10 tahap pemulangan jamaah haji gelombang pertama, sudah lebih dari 69.000 jamaah dari 169 kelompok terbang (kloter) telah mendarat di debarkasinya masing-masing.
(kri)