Dua Jamaah Haji yang Wafat di Soetta Akibat Gagal Jantung dan Pernapasan
A
A
A
TANGERANG - Dua jamaah haji asal Indonesia yang meninggal di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) Tangerang, Banten, bukan tertular penyakit menular MERS.
Keduanya meninggal dunia akibat terkena serangan jantung dan gagal pernapasan. Hal ini terungkap setelah dilakukan penyelidikan secara menyeluruh terhadap kedua jemaah haji tersebut.
Kepala KKP Bandara Soekarno Hatta, Susanto mengatakan, ada kesalahan informasi yang didapat wartawan di lapangan tentang penyebab meninggalnya dua jemaah haji di Bandara Soetta.
"Memang kita menjelaskan dua orang meninggal, tapi penyebabnya karena gagal pernapasan dan jantung. Tidak ada kaitannya dengan penyakit menular," kata Susanto, Rabu (13/9/2017).
Menurut dia, penyakit menular MERS tidak boleh masuk ke Indonesia. Untuk itu, para jamaah haji dilakukan karantina terlebih dahulu, untuk memastikan mereka aman dari dugaan penyebaran virus itu.
"Makanya adanya ada pengawasan kedatangan haji oleh kita, jangan sampai penyakit itu masuk ke Indonesia. Jadi tidak ada jemaah haji yang kena merch, kalaupun ada baru suspect," tuturnya.
Dia menjelaskan, kedua jemaah haji yang meninggal itu bernama Enung Nurjanah (74), Kloter 03 JKS Kabupaten Tasikmalaya, dan Umar Rusman Munasid (72), Kloter 10 JKG Lampung.
"Tidak ada. Hanya ada jemaah yang baru landing. Jemaah dari Saudi. Jamaah asal Lampung tunggu di ruang tunggu yang agal lama, dan tiba-tiba sakit dan sesak, lalu meninggal," ungkap Susanto.
Seperti diberitakan sebelumnya, dua jemaah haji Indonesia meninggal diduga akibat terserangan penyakit menular merch. Ternyata, keduanya meninggal akibat gagal jantung dan pernapasan.
Keduanya meninggal dunia akibat terkena serangan jantung dan gagal pernapasan. Hal ini terungkap setelah dilakukan penyelidikan secara menyeluruh terhadap kedua jemaah haji tersebut.
Kepala KKP Bandara Soekarno Hatta, Susanto mengatakan, ada kesalahan informasi yang didapat wartawan di lapangan tentang penyebab meninggalnya dua jemaah haji di Bandara Soetta.
"Memang kita menjelaskan dua orang meninggal, tapi penyebabnya karena gagal pernapasan dan jantung. Tidak ada kaitannya dengan penyakit menular," kata Susanto, Rabu (13/9/2017).
Menurut dia, penyakit menular MERS tidak boleh masuk ke Indonesia. Untuk itu, para jamaah haji dilakukan karantina terlebih dahulu, untuk memastikan mereka aman dari dugaan penyebaran virus itu.
"Makanya adanya ada pengawasan kedatangan haji oleh kita, jangan sampai penyakit itu masuk ke Indonesia. Jadi tidak ada jemaah haji yang kena merch, kalaupun ada baru suspect," tuturnya.
Dia menjelaskan, kedua jemaah haji yang meninggal itu bernama Enung Nurjanah (74), Kloter 03 JKS Kabupaten Tasikmalaya, dan Umar Rusman Munasid (72), Kloter 10 JKG Lampung.
"Tidak ada. Hanya ada jemaah yang baru landing. Jemaah dari Saudi. Jamaah asal Lampung tunggu di ruang tunggu yang agal lama, dan tiba-tiba sakit dan sesak, lalu meninggal," ungkap Susanto.
Seperti diberitakan sebelumnya, dua jemaah haji Indonesia meninggal diduga akibat terserangan penyakit menular merch. Ternyata, keduanya meninggal akibat gagal jantung dan pernapasan.
(dam)