Setia Dampingi Kakak Tunanetra, Kerukunan Keluarga ini Jadi Teladan
A
A
A
MADINAH - Sabar dan penuh kasih sayang. Itulah yang dicurahkan adik-adik Siti Chalimah (65) kepada kakaknya tersebut selama menjalani prosesi ibadah haji.
Salah satunya adalah Nanik Yuliati (46). Jamaah haji Kelompok Terbang (Kloter) 44 Embarkasi Surabaya (SUB 44) yang tiba pertama di Madinah, Selasa (12/9/2017).
Nanik terlihat sabar mendorong kursi roda kakaknya. Begitulah yang dia selalu lakukan secara bergantian dengan dua kakaknya yang lain dalam prosesi haji. “Alhamdulillah lançar. Mulai salat di Masjidil Haram, wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah, mabit di Mina dan melempar jumrah. Tak ada yang berat, diringankan-Nya,” ujar Nanik saat beristirahat sejenak di lobi Hotel Elaf Al Bustan, Madinah, Selasa 12 September 2017.
Dia pun bersyukur bersama kakaknya telah menuntaskan tahapan rukun dan wajib haji. “Untuk kakak, sebagian tahapan seperti di Mina dibadalkan (diwakilkan),” kata Nanik mengingat jauhnya perjalanan ke Jumarat, suhu panas, dan padatnya sepanjang perjalanan pergi dan pulang.
Mereka adalah rombongan pertama dari Mekkah yang tiba di Madinah. Rombongan disambut Dirjen Penyelenggaran Haji dan Umrah Kementerian Agama, Nizar Ali; Direktur Bina Haji Khoirizi HD; Kasie Klinik Kesehatan Haji Indonesia, Edi Supriyatna; dan lainnya.
Nanik menceritakan, kakaknya sakit sejak 30 tahun lalu. Dia tidak lagi bisa melihat. Namun kekurangan itu tak menyurutkan semangatnya berhaji. Tahun 2010 lalu mereka mendaftar, kemudian tahun ini mendapatkan kuota keberangkatan.
Selama di Madinah, Nanik akan mendampingi kakaknya beribadah arbain, yakni salat lima waktu berjamaah tanpa putus 40 kali di Masjid Nawabi. Dia akan bergantian bersama saudaranya yang lain mendorong kursi roda sang kakak.
“Insya Allah kuat, nanti gantian. Yang sedikit berat waktu Bus Shalawat dihentikan sementara, kami harus mendorong dua kilometer ke Masjidil Haram,” ucap perempuan asal Batu, Jawa Timur ini. “Suami (saya) sudah tidak ada (meninggal),” sambung Nanik dengan ekspresi berubah sedih.
Hari ini, jamaah 16 kloter dari Mekkah dijadwalkan masuk Madinah. Mereka akan menempati hotel-hotel di sekitar Masjid Nabawi dengan jarak paling jauh hanya 600 meter.
Jamaah haji akan berada di Bumi Nabi selama 8–9 hari untuk menuntaskan ibadah arbainnya. Selanjutnya mereka diterbangkan ke Tanah Air melalui Bandara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Aziz Madinah.
Salah satunya adalah Nanik Yuliati (46). Jamaah haji Kelompok Terbang (Kloter) 44 Embarkasi Surabaya (SUB 44) yang tiba pertama di Madinah, Selasa (12/9/2017).
Nanik terlihat sabar mendorong kursi roda kakaknya. Begitulah yang dia selalu lakukan secara bergantian dengan dua kakaknya yang lain dalam prosesi haji. “Alhamdulillah lançar. Mulai salat di Masjidil Haram, wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah, mabit di Mina dan melempar jumrah. Tak ada yang berat, diringankan-Nya,” ujar Nanik saat beristirahat sejenak di lobi Hotel Elaf Al Bustan, Madinah, Selasa 12 September 2017.
Dia pun bersyukur bersama kakaknya telah menuntaskan tahapan rukun dan wajib haji. “Untuk kakak, sebagian tahapan seperti di Mina dibadalkan (diwakilkan),” kata Nanik mengingat jauhnya perjalanan ke Jumarat, suhu panas, dan padatnya sepanjang perjalanan pergi dan pulang.
Mereka adalah rombongan pertama dari Mekkah yang tiba di Madinah. Rombongan disambut Dirjen Penyelenggaran Haji dan Umrah Kementerian Agama, Nizar Ali; Direktur Bina Haji Khoirizi HD; Kasie Klinik Kesehatan Haji Indonesia, Edi Supriyatna; dan lainnya.
Nanik menceritakan, kakaknya sakit sejak 30 tahun lalu. Dia tidak lagi bisa melihat. Namun kekurangan itu tak menyurutkan semangatnya berhaji. Tahun 2010 lalu mereka mendaftar, kemudian tahun ini mendapatkan kuota keberangkatan.
Selama di Madinah, Nanik akan mendampingi kakaknya beribadah arbain, yakni salat lima waktu berjamaah tanpa putus 40 kali di Masjid Nawabi. Dia akan bergantian bersama saudaranya yang lain mendorong kursi roda sang kakak.
“Insya Allah kuat, nanti gantian. Yang sedikit berat waktu Bus Shalawat dihentikan sementara, kami harus mendorong dua kilometer ke Masjidil Haram,” ucap perempuan asal Batu, Jawa Timur ini. “Suami (saya) sudah tidak ada (meninggal),” sambung Nanik dengan ekspresi berubah sedih.
Hari ini, jamaah 16 kloter dari Mekkah dijadwalkan masuk Madinah. Mereka akan menempati hotel-hotel di sekitar Masjid Nabawi dengan jarak paling jauh hanya 600 meter.
Jamaah haji akan berada di Bumi Nabi selama 8–9 hari untuk menuntaskan ibadah arbainnya. Selanjutnya mereka diterbangkan ke Tanah Air melalui Bandara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Aziz Madinah.
(kri)