Dinilai Banyak Lakukan Pelanggaran, Fahri Hamzah Minta Jokowi Tutup KPK
A
A
A
JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memberhentikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pasalnya, lembaga antikorupsi itu dianggap sudah banyak masalah selama ini.
"Kalau usul saya presiden ini setop dulu, kok ini sudah kacau ini semua, sudah enggak ada yang benar ini permainan semua ini," ujar Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (29/8/2017).
Salah satu indikasi pelanggaran KPK itu yakni tidak melaporkan barang sitaan koruptor ke rumah penyimpanan barang sitaan negara (Rupbasan).
KPK baru mengembalikan aset terpidana kasus Wisma Atlet Muhammad Nazaruddin ke Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), setelah panitia khusus hak angket DPR terhadap lembaga antikorupsi itu menemukan kejanggalan terhadap barang sitaan tersebut.
"Sudah lah kacau KPK ini berhenti dulu lah setop dulu, KPK terlalu banyak masalah," paparnya. Menurut dia, kejanggalan itu tidak akan diketahui masyarakat jika Pansus tidak mengunjungi Rupbasan.
"Ini baru terungkap. Kalau enggak ada Pansus, enggak terungkap. Makanya setop dulu KPK. KPK itu sumber korupsi sekarang," ungkapnya. Diketahui, temuan Pansus, banyak aset koruptor yang disita KPK, namun tak dilaporkan ke Rupbasan. Tak hanya itu, mobil bermerek Porsche blokiran KPK terkena tilang Polda Metro Jaya.
"Kalau usul saya presiden ini setop dulu, kok ini sudah kacau ini semua, sudah enggak ada yang benar ini permainan semua ini," ujar Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (29/8/2017).
Salah satu indikasi pelanggaran KPK itu yakni tidak melaporkan barang sitaan koruptor ke rumah penyimpanan barang sitaan negara (Rupbasan).
KPK baru mengembalikan aset terpidana kasus Wisma Atlet Muhammad Nazaruddin ke Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), setelah panitia khusus hak angket DPR terhadap lembaga antikorupsi itu menemukan kejanggalan terhadap barang sitaan tersebut.
"Sudah lah kacau KPK ini berhenti dulu lah setop dulu, KPK terlalu banyak masalah," paparnya. Menurut dia, kejanggalan itu tidak akan diketahui masyarakat jika Pansus tidak mengunjungi Rupbasan.
"Ini baru terungkap. Kalau enggak ada Pansus, enggak terungkap. Makanya setop dulu KPK. KPK itu sumber korupsi sekarang," ungkapnya. Diketahui, temuan Pansus, banyak aset koruptor yang disita KPK, namun tak dilaporkan ke Rupbasan. Tak hanya itu, mobil bermerek Porsche blokiran KPK terkena tilang Polda Metro Jaya.
(pur)