Diaz Hendropriyono Apresiasi Pertukaran Budaya Indonesia-Tiongkok
A
A
A
JAKARTA - Staf Khusus Presiden RI Diaz Hendropriyono mengapresiasi pertukaran budaya Tiongkok-Indonesia yang dilakukan secara business-to-business oleh Maze Market dan Zigong Lantern Group pada acara Indonesia Lantern Festival 2017. Pertukaran budaya dapat membantu meningkatkan hubungan antara kedua negara, seperti yang diinginkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal tersebut diungkapkan oleh Diaz saat membuka pameran lampion dari Tiongkok yang diselenggarakan di Maze Market, Cikokol, Tangerang, Jumat 18 Agustus 2017.
Sementara itu, Direktur Maze Market Rudi Salim dan Direktur Zigong Lantern Group Huang Dechun berterima kasih kepada semua pihak termasuk pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang telah membantu terselenggaranya pameran tersebut.
“Hubungan dagang Indonesia-Tiongkok sudah terjadi sejak lama, paling tidak pada abad ke 15 pedagang muslim Tiongkok telah menginjakkan kaki di Jawa Tengah dan di Palembang. Budaya lampion yang dimulai saat Dinasti Han Timur sekitar 2.000 tahunan yang lalu pun juga sudah menjadi tradisi di Indonesia, khususnya di Solo, Semarang, dan Jepara," tuturnya.
"Di Solo, lampion digunakan saat selikuran, menyambut malam lailatul qadar. Begitu juga di Semarang, yang sering terlihat pada bulan Ramadhan. Bahkan di beberapa daerah termasuk Jogja, Kudus, dan Klaten terdapat taman lampion,” sambung Diaz saat memberikan sambutan.
Diaz berharap, pameran lampion tersebut dapat berkontribusi kepada ekonomi secara umum, dan secara khusus dapat menggairahkan industri lampion lokal seperti yang ada di Jawa Tengah. Secara filosofis, ia menjelaskan bahwa pada dasarnya lampion adalah sinar.
"Semoga pameran ini dapat memberikan cahaya baru untuk bangsa Indonesia setelah 72 tahun merdeka, agar bangsa ini bisa meningkatkan toleransi antar sesama," ucapnya.
Sebagai penutup, Diaz berkata bahwa tidak ada salahnya dengan pertukaran budaya, termasuk dengan Tiongkok, selama hal tersebut tidak bertentangan dengan Pancasila.
Acara grand opening Indonesia Lantern Festival2017 juga dihadiri oleh artis Ibu Kota seperti Raffi Ahmad, Jessica Iskandar, dan Mpok Atiek. Adapun pameran lantern tersebut akan berlanjut hingga Desember 2017.
Hal tersebut diungkapkan oleh Diaz saat membuka pameran lampion dari Tiongkok yang diselenggarakan di Maze Market, Cikokol, Tangerang, Jumat 18 Agustus 2017.
Sementara itu, Direktur Maze Market Rudi Salim dan Direktur Zigong Lantern Group Huang Dechun berterima kasih kepada semua pihak termasuk pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang telah membantu terselenggaranya pameran tersebut.
“Hubungan dagang Indonesia-Tiongkok sudah terjadi sejak lama, paling tidak pada abad ke 15 pedagang muslim Tiongkok telah menginjakkan kaki di Jawa Tengah dan di Palembang. Budaya lampion yang dimulai saat Dinasti Han Timur sekitar 2.000 tahunan yang lalu pun juga sudah menjadi tradisi di Indonesia, khususnya di Solo, Semarang, dan Jepara," tuturnya.
"Di Solo, lampion digunakan saat selikuran, menyambut malam lailatul qadar. Begitu juga di Semarang, yang sering terlihat pada bulan Ramadhan. Bahkan di beberapa daerah termasuk Jogja, Kudus, dan Klaten terdapat taman lampion,” sambung Diaz saat memberikan sambutan.
Diaz berharap, pameran lampion tersebut dapat berkontribusi kepada ekonomi secara umum, dan secara khusus dapat menggairahkan industri lampion lokal seperti yang ada di Jawa Tengah. Secara filosofis, ia menjelaskan bahwa pada dasarnya lampion adalah sinar.
"Semoga pameran ini dapat memberikan cahaya baru untuk bangsa Indonesia setelah 72 tahun merdeka, agar bangsa ini bisa meningkatkan toleransi antar sesama," ucapnya.
Sebagai penutup, Diaz berkata bahwa tidak ada salahnya dengan pertukaran budaya, termasuk dengan Tiongkok, selama hal tersebut tidak bertentangan dengan Pancasila.
Acara grand opening Indonesia Lantern Festival2017 juga dihadiri oleh artis Ibu Kota seperti Raffi Ahmad, Jessica Iskandar, dan Mpok Atiek. Adapun pameran lantern tersebut akan berlanjut hingga Desember 2017.
(kri)