10 Ribu Korban First Travel Ancam Demo Besar-besaran Pekan Depan
A
A
A
JAKARTA - Para korban penipuan PT First Anugerah Wisata (First Travel) berencana menggelar aksi unjuk rasa pada Jumat 25 Agustus 2017, pekan depan. Hal itu dilakukan jika pemerintah tidak memberikan kejelasan nasib mereka dalam waktu seminggu, terhitung sejak hari ini.
Adapun yang bakal mengikuti aksi tersebut sekitar 10 ribu masyarakat korban First Travel. "Kami hari ini hadir mungkin hanya 200 orang, tetapi kami memiliki banyak jamaah di belakang, minimal 10 ribu orang, yang jika dalam waktu satu minggu pemerintah tidak ada suara untuk membagi jamaah, kami akan melakukan aksi nasional pada tanggal 25 Agustus 2017," ujar seorang korban First Travel, Riesqi Rahmadiansyah dalam pertemuan dengan Fraksi PPP di Ruang Rapat Komisi VI DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (18/8/2017).
Sontak, pernyataan Riesqi itu pun disambut tepuk tangan dan teriakan takbir dari para korban First Travel lainnya yang hadir dalam pertemuan itu. "Aksi nasional tersebut, kami akan salat Jumat berjamaah di Masjid Istiqlal, Jakarta," tutur Riesqi.
Selanjutnya, mereka akan berjalan kaki ke Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Jakarta dari Masjid Istiqlal untuk melakukan unjuk rasa. "Kami akan meminta Menteri Agama (Lukman Hakim Saifuddin, red) memberikan penjelasan sejelas-jelasnya," paparnya.
Karena, lanjut dia, para korban First Travel sepakat menilai permasalahan yang dialami mereka merupakan darurat nasional. Mereka akan mendesak Kemenag dan kepolisian untuk membeberkan total aset yang dimiliki First Travel beserta kroninya.
"Dengan catatan bukan hanya yang dipublikasikan (di media massa, red), tapi semua, bahkan kalau ada yang bilang digadaikan, digadaikan ke mana? Balik nama ke siapa?" tuturnya.
Adapun yang bakal mengikuti aksi tersebut sekitar 10 ribu masyarakat korban First Travel. "Kami hari ini hadir mungkin hanya 200 orang, tetapi kami memiliki banyak jamaah di belakang, minimal 10 ribu orang, yang jika dalam waktu satu minggu pemerintah tidak ada suara untuk membagi jamaah, kami akan melakukan aksi nasional pada tanggal 25 Agustus 2017," ujar seorang korban First Travel, Riesqi Rahmadiansyah dalam pertemuan dengan Fraksi PPP di Ruang Rapat Komisi VI DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (18/8/2017).
Sontak, pernyataan Riesqi itu pun disambut tepuk tangan dan teriakan takbir dari para korban First Travel lainnya yang hadir dalam pertemuan itu. "Aksi nasional tersebut, kami akan salat Jumat berjamaah di Masjid Istiqlal, Jakarta," tutur Riesqi.
Selanjutnya, mereka akan berjalan kaki ke Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Jakarta dari Masjid Istiqlal untuk melakukan unjuk rasa. "Kami akan meminta Menteri Agama (Lukman Hakim Saifuddin, red) memberikan penjelasan sejelas-jelasnya," paparnya.
Karena, lanjut dia, para korban First Travel sepakat menilai permasalahan yang dialami mereka merupakan darurat nasional. Mereka akan mendesak Kemenag dan kepolisian untuk membeberkan total aset yang dimiliki First Travel beserta kroninya.
"Dengan catatan bukan hanya yang dipublikasikan (di media massa, red), tapi semua, bahkan kalau ada yang bilang digadaikan, digadaikan ke mana? Balik nama ke siapa?" tuturnya.
(kri)