Panglima TNI Bakar Semangat Puluhan Ribu Pemuda dan Ulama Jateng

Senin, 14 Agustus 2017 - 22:28 WIB
Panglima TNI Bakar Semangat...
Panglima TNI Bakar Semangat Puluhan Ribu Pemuda dan Ulama Jateng
A A A
SEMARANG - Sekitar 20 ribu umat Muslim Jawa Tengah mengikuti Tausiyah Kebangsaan yang digelar di kawasan Tugu Muda Semarang, Senin malam (14/8/2017).

Tausiyah yang dipimpin oleh Habib Lutfi Bin Ali Bin Yahya dari Pekalongan yang dihadiri oleh Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, dan Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono, para tokoh agama dan masyarakat ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan HUT ke-72 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, seolah-olah ini pertempuran lima hari di Semarang 72 tahun yang lalu. Di tempat bersejarah ini pertempuran lima hari, di mana TNI saat itu masih bayi. "Ini semua bukan TNI yang berjuang, tapi para pemuda yang didukung ulama. Saya hanya ingin menjelaskan fakta sejarah supaya tak dibelokkan," tegas Gatot.

Panglima menyatakan bahwa negara Indonesia itu sangat kuat, 17 ribu pulau, 34 provinsi, 714 suku, 1100 lebih bahasa tak ada yang bisa menghafalkan. "Itu menandakan bahwa bangsa Indonesia itu besar," ucapnya.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dalam sambutannya menegaskan masyarakat Jateng bersama para ulama dan TNI dalam hal ini Kodam IV/Diponegoro siap mengamankan Jawa Tengah. "Mari kita menyemangati dan menghayati makna HUT ke-72 Kemerdekaan RI di dalam lubuk hati paling dalam. Kita hadir untuk menunjukkan kita sebagai cinta Tanah Air dan bangsa. NKRI harga mati," tegas Ganjar.

Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Tatang Sulaiman menyampaikan, pihaknya telah melakukan persiapan secara maksimal dalam penyelenggaraan Tausiyah Kebangsaan, salah satunya penyiapan logistik atau makan para peserta tausiyah.

"Untuk mendukung logistik peserta tausyah yang mencapai ribuan orang, Bekangdam IV/Diponegoro telah mengerahkan para koki andalannya untuk menyiapkan hidangan istimewa. Bahkan saking istimewanya, Ibu Hj. Syarifah Salma Binti Hasyim Bin Yahya (Istri Habib Lutfi) ikut turun tangan untuk menyiapkan nasi kebuli," ungkap Mayjen Tatang Sulaiman.

Pangdam mengatakan bahwa ringan sama dijinjing, berat sama dipikul menjadi semangat kebersamaan yang tercipta oleh para koki yang sudah mulai memasak sejak Senin (14/8) dinihari di halaman belakang Museum Mandala Bhakti Semarang.

"Ibu Habib dan anggota Bekangdam IV/Diponegoro semua berjibaku saling membantu dan melengkapi untuk menyiapkan hidangan istimewa berupa nasi kebuli," imbuhnya. Pangdam menyebutkan, pihaknya telah memotong lebih dari 100 ekor kambing yang diolah menjadi 2.500 tampah nasi kebuli.
(pur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9598 seconds (0.1#10.140)