Duta Damai Dunia Maya, Kreasi Program Penanggulangan Terorisme
Duta Damai Dunia Maya, Kreasi Program Penanggulangan Terorisme
A
A
A
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terus membuat kreasi dalam menjalankan program penanggulangan terorisme. Salah satunya pelatihan Duta Damai Dunia Maya 2017 di Padang.
Kepala BNPT, Komjen Pol Suhardi Alius mengatakan, kegiatan ini adalah yang keempat setelah di Bandung, Semarang, dan Malang. Dia berharap dengan duta damai ini dapat mengkreasikan generasi muda untuk membantu BNPT melakukan kontra narasi di dunia maya dengan konten-konten damai dan positif.
"Kenapa berharap banyak pada generasi muda? Karena sasaran brain storming mereka adalah generasi muda. Karena itu, anak muda jangan hanya diisi pengetahuan saja, tapi juga ideologi dan agama," ujar Suhardi dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, Rabu (9/8/2017).
Dia mengingatkan, tidak ada satu pun provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia yang bebas dari terorisme. Meski jumlah tiap daerah tidak banyak, namun keberadaan kelompok radikal harus mendapat kewaspadaan tinggi oleh pemerintah, baik pusat maupun daerah.
"Memang mereka tidak sering pulang ke kampung halamannya, tapi kalau sampai mereka pulang dan menyebarkan ideologi kekerasan, apalagi sampai melakukan aksi, itu jelas tidak boleh terjadi," ucapnya. (Baca: Komnas HAM Kritik Cara Densus Lumpuhkan Teroris)
Pernyataan ini juga disampaikan Suhardi ketika membuka pelatihan Duta Damai Dunia Maya 2017 wilayah Sumatera Barat (Sumbar) di Padang, Senin, 7 Agustus 2017 malam. Pembukaan duta damai dunia maya itu dihadiri Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Deputi I BNPT Mayjen TNI Abdul Rahman Kadir, Deputi III BNPT Irjen Pol Hamidin, Kapolda Sumber Irjen Pol Fahrizal, Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah, dan anrem Brigjen TNI Bakti Agus Fadjari.
Kepala BNPT, Komjen Pol Suhardi Alius mengatakan, kegiatan ini adalah yang keempat setelah di Bandung, Semarang, dan Malang. Dia berharap dengan duta damai ini dapat mengkreasikan generasi muda untuk membantu BNPT melakukan kontra narasi di dunia maya dengan konten-konten damai dan positif.
"Kenapa berharap banyak pada generasi muda? Karena sasaran brain storming mereka adalah generasi muda. Karena itu, anak muda jangan hanya diisi pengetahuan saja, tapi juga ideologi dan agama," ujar Suhardi dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, Rabu (9/8/2017).
Dia mengingatkan, tidak ada satu pun provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia yang bebas dari terorisme. Meski jumlah tiap daerah tidak banyak, namun keberadaan kelompok radikal harus mendapat kewaspadaan tinggi oleh pemerintah, baik pusat maupun daerah.
"Memang mereka tidak sering pulang ke kampung halamannya, tapi kalau sampai mereka pulang dan menyebarkan ideologi kekerasan, apalagi sampai melakukan aksi, itu jelas tidak boleh terjadi," ucapnya. (Baca: Komnas HAM Kritik Cara Densus Lumpuhkan Teroris)
Pernyataan ini juga disampaikan Suhardi ketika membuka pelatihan Duta Damai Dunia Maya 2017 wilayah Sumatera Barat (Sumbar) di Padang, Senin, 7 Agustus 2017 malam. Pembukaan duta damai dunia maya itu dihadiri Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Deputi I BNPT Mayjen TNI Abdul Rahman Kadir, Deputi III BNPT Irjen Pol Hamidin, Kapolda Sumber Irjen Pol Fahrizal, Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah, dan anrem Brigjen TNI Bakti Agus Fadjari.
(kur)
Explore More