Nasdem Bilang Video Pidato Viktor Laiskodat Editan

Senin, 07 Agustus 2017 - 18:28 WIB
Nasdem Bilang Video Pidato Viktor Laiskodat Editan
Nasdem Bilang Video Pidato Viktor Laiskodat Editan
A A A
JAKARTA - DPP Partai Nasional Demokrat (Nasdem) membentuk tim kajian dalam rangka merespons pernyataan kontroversial Ketua Fraksi Partai Nasdem Viktor Bungtilu Laiskodat.

Viktor diketahui menuduh empat partai secara eksplisit yakni Gerindra, Demokrat, PKS, dan PAN sebagai partai yang mendukung kelompok ekstremis, pendukung khilafah dan karena itu tidak boleh didukung.

Bahkan, keempat partai disamakan dengan Partai Komunis Indonesia (PKI) pada tahun 1965 yang layak dibunuh. Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Ning Indra Saleh menjelaskan, tim ini telah dibentuk pada 3 Agustus 2017 yang diketuai Zulfan Lindan.

Tim ini melibatkan pengurus harian DPP Nasdem, Badan Advokasi Hukum Partai Nasdem, dan Dewan Pakar Nasdem. "Tim kajian akan merumuskan pernyataan sikap DPP Nasdem terkait pidato Viktor 1 agustus," jelas Ning di Kantor DPP Partai Nasdem, Jakarta Pusat, Senin (7/8/2017).

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Tim Kajian Zulfan Lindan membela Viktor. Dia menerangkan, rekaman yang beredar adalah rekaman yang telah diedit. Sehingga menghilangkan konteks, konten, dan substansi pidato aslinya.

"Bahwa hasil editan yang disebarluaskan tersebut telah menimbulkan kesalahpahaman. Apabila mendengarkan pidato tersebut secara utuh, maka tidak akan terjadi kesalahpahaman terhadap isi, maksud, dan tujuan dari pidato Viktor Laiskodat," ucap Zulfan.

(Baca juga: PKS Resmi Laporkan Politikus Nasdem ke Bareskrim)

Nasdem lanjut Zulfan, menyebut selalu menjadi garda terdepan dalam membela ideologi Pancasila dan keutuhan NKRI, serta mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga kerukunan hidup berbangsa dan bernegara.

Partai Nasdem tegas Zulfan, siap menerima pandangan, saran, bahkan kritik untuk bersama-sama dengan komponen lainnya dalam proses pembangunan negara bangsa.

"Partai Nasdem mengajak semua pihak untuk tidak cepat terpancing, mudah diadu-domba, serta terprovokasi yang mengganggu keutuhan kehidupan berbangsa dan bernegara," tukas Zulfan.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7263 seconds (0.1#10.140)