MUI Imbau Umat Tak Terprovokasi Pidato Politisi Nasdem Victor Laiskodat
A
A
A
JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta umat tidak terprovokasi dengan pidato Ketua Fraksi Partai Nasdem Victor Bungtilu Laiskodat di acara deklarasi calon bupati Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), 1 Agustus 2017 yang lalu.
Adapun pidato Victor itu memicu kemarahan kader Partai Gerindra, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Jangan terprovokasi," kata Ketua MUI Maruf Amin usai menghadiri acara Aqiqah Putri Ketiga Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham, Raisa Imani, Jalan Kavling DPRD, Blok F Nomor 3, Cibubur, Jakarta Timur, Minggu (6/8/2017).
Sebab, kata Maruf, saat ini upaya membangun situasi lebih kondusif sedang dilakukan. "Jangan karena masalah-masalah satu, dua orang mungkin umat dan bangsa ini dikorbankan," ungkapnya.
Karena, dia mengatakan bahwa umat bagian terbesar dari bangsa. "Jadi jangan sampai umat ikut diseret-seret terhadap masalah-masalah seperti ini," imbuhnya.
Dalam pidatonya, Victor menyebut Partai Gerindra, Demokrat, PAN, PKS mendukung kelompok yang ingin membuat negara ini berbentuk khilafah. Celakanya, kata Victor, partai-partai pendukung khilafah ada juga di Nusa Tenggara Timur (NTT). Keempat partai itu dikatakan Victor mendukung ekstremis tumbuh di NTT.
Dia juga menyebut, pada situasi nasional, keempat partai ini mendukung kaum intoleran. Victor juga menyebut di negara khilafah tidak boleh ada perbedaan, semua orang harus salat. Hal itu terungkap dari video penggalan pidato Viktor di NTT yang tersebar di media sosial (medsos).
Adapun pidato Victor itu memicu kemarahan kader Partai Gerindra, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Jangan terprovokasi," kata Ketua MUI Maruf Amin usai menghadiri acara Aqiqah Putri Ketiga Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham, Raisa Imani, Jalan Kavling DPRD, Blok F Nomor 3, Cibubur, Jakarta Timur, Minggu (6/8/2017).
Sebab, kata Maruf, saat ini upaya membangun situasi lebih kondusif sedang dilakukan. "Jangan karena masalah-masalah satu, dua orang mungkin umat dan bangsa ini dikorbankan," ungkapnya.
Karena, dia mengatakan bahwa umat bagian terbesar dari bangsa. "Jadi jangan sampai umat ikut diseret-seret terhadap masalah-masalah seperti ini," imbuhnya.
Dalam pidatonya, Victor menyebut Partai Gerindra, Demokrat, PAN, PKS mendukung kelompok yang ingin membuat negara ini berbentuk khilafah. Celakanya, kata Victor, partai-partai pendukung khilafah ada juga di Nusa Tenggara Timur (NTT). Keempat partai itu dikatakan Victor mendukung ekstremis tumbuh di NTT.
Dia juga menyebut, pada situasi nasional, keempat partai ini mendukung kaum intoleran. Victor juga menyebut di negara khilafah tidak boleh ada perbedaan, semua orang harus salat. Hal itu terungkap dari video penggalan pidato Viktor di NTT yang tersebar di media sosial (medsos).
(pur)