Dipuji Jamaah, Sajian Kuliner Nusantara dalam Menu Katering Haji
A
A
A
MADINAH - Keputusan Kementerian Agama (Kemenag) mensyaratkan adanya chef dari Indonesia di perusahaan katering bagi jamaah haji menuai hasil positif.
Jamaah mengakui menyukai menu yang disajikan untuk makan siang dan malam. “Alhamdulillah, bagi kami berempat, ini enak. Menunya selalu ada sayur, ikan, telur, kadang nugget. Rasanya bagi kami enak. Isinya juga sudah cukup,” kata Lilik Pujiastuti, salah seorang jamaah saat ditemui di Hotel Mawaddah Annoor Sektor 2 Daker Madinah, Arab Saudi, Selasa 2 Agustus 2017.
Lilik tinggal berempat di hotel tersebut bersama Jainem, Nurul Mahmudah, dan Sutini. Mereka adalah jamaah asal Nganjuk, Jatim yang tergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) Embarkasi Surabaya (SUB 05). Mereka tiba di Madinah pada Minggu, (31/7/2017).
“Rasanya mirip masakan Indonesia. Ini rasanya sama ketika saya masak di rumah,” katanya.
Kendati demikian, mereka berharap ke depan menu sayurnya bisa lebih beragam. Menurut Lilik, sayur yang tersedia umumnya adalah wortel. Dia berharap ada sayuran daun hijau, seperti bayam dan kangkung.
Jamaah haji Indonesia mendapat layanan katering dua kali makan, serta sarapan roti atau cup cake selama berada di Madinah. Makan siang diberikan mulai pukul 11.00-14.00 waktu Arab Saudi. Sedang makan malam mulai 17.00-19.00 waktu Arab Saudi.
Untuk memastian distribusi katering kepada jamaah tepat dalam segi jumlah, pembagiannya diawasi petugas pengawas katering. "Tapi biasanya katering di push di waktu tertentu yakni sehabis salat zuhur (makan siang) dan bada isya (makan malam dan sarapan pagi," kata Fahrul, seorang tenaga musim haji.
Dia mengatakan, yang mengambil menu makanan adalah ketua rombongan. Ini supaya tidak terjadi penumpukan dan rebutan katering antarjamaah.
Jamaah mengakui menyukai menu yang disajikan untuk makan siang dan malam. “Alhamdulillah, bagi kami berempat, ini enak. Menunya selalu ada sayur, ikan, telur, kadang nugget. Rasanya bagi kami enak. Isinya juga sudah cukup,” kata Lilik Pujiastuti, salah seorang jamaah saat ditemui di Hotel Mawaddah Annoor Sektor 2 Daker Madinah, Arab Saudi, Selasa 2 Agustus 2017.
Lilik tinggal berempat di hotel tersebut bersama Jainem, Nurul Mahmudah, dan Sutini. Mereka adalah jamaah asal Nganjuk, Jatim yang tergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) Embarkasi Surabaya (SUB 05). Mereka tiba di Madinah pada Minggu, (31/7/2017).
“Rasanya mirip masakan Indonesia. Ini rasanya sama ketika saya masak di rumah,” katanya.
Kendati demikian, mereka berharap ke depan menu sayurnya bisa lebih beragam. Menurut Lilik, sayur yang tersedia umumnya adalah wortel. Dia berharap ada sayuran daun hijau, seperti bayam dan kangkung.
Jamaah haji Indonesia mendapat layanan katering dua kali makan, serta sarapan roti atau cup cake selama berada di Madinah. Makan siang diberikan mulai pukul 11.00-14.00 waktu Arab Saudi. Sedang makan malam mulai 17.00-19.00 waktu Arab Saudi.
Untuk memastian distribusi katering kepada jamaah tepat dalam segi jumlah, pembagiannya diawasi petugas pengawas katering. "Tapi biasanya katering di push di waktu tertentu yakni sehabis salat zuhur (makan siang) dan bada isya (makan malam dan sarapan pagi," kata Fahrul, seorang tenaga musim haji.
Dia mengatakan, yang mengambil menu makanan adalah ketua rombongan. Ini supaya tidak terjadi penumpukan dan rebutan katering antarjamaah.
(dam)