Serangan Jantung, Jamaah Haji Asal Surabaya Ini Wafat

Selasa, 01 Agustus 2017 - 00:13 WIB
Serangan Jantung, Jamaah Haji Asal Surabaya Ini Wafat
Serangan Jantung, Jamaah Haji Asal Surabaya Ini Wafat
A A A
MADINAH - Innalillahi wainnalillahi rojiun. Telah meninggal dunia jamaah haji atas nama Umi Nadiroh Yunus Husen. Almarhumah merupakan jamaah haji yang terdaftar pada Kelompok Terbang (Kloter) SUB05 atau dari Embarkasi Surabaya, Jatim.

Dengan demikian, sejak hari pertama kedatangan jamaah yakni Jumat (28/7/2017), ada satu jamaah yang wafat. Hal itu dikatakan Kasi Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daker Madinah dr Edy Supriyatna MKK di Madinah, Arab Saudi, Senin (31/7/2017).

"Jamaah wafat atas terdaftar di Kloter SUB05 atas nama Umi Nadiroh Yunus Husen. No paspornya B6688457 dengan usia 76 tahun. Almarhumah dibawa oleh ambulans Hilal Ahmar Arab Saudi ke RS Al Anshor dan meninggal pukul 03.36 WAS," kata Edy.

Sementara, dr Ika Nurfarida Sholeh selaku Kasubsi KKHI Daker Madinah mengutarakan, almarhum meninggal dunia karena serangan jantung. "Meninggal karena infark miocard akut," ucapnya melalui pesan singkat WhatsApp.

Serangan jantung acap kali menyerang jamaah haji Indonesia yang umumnya berusia di atas 60 tahun. Karena itu, ada baiknya jamaah mengenali tanda-tanda serangan jantung supaya ketika dirasakan bisa mencari pertolongan medis terdekat.

Indikasi serangan jantung di antaranya, nyeri dada yang terjadi secara mendadak dan terus-menerus tidak mereda, nyeri dapat meningkat secara menetap sampai nyeri tidak tertahankan lagi, nyeri tersebut sangat sakit, seperti tertusuk-tusuk yang dapat menjalar ke bahu dan terus ke bawah menuju lengan (biasanya lengan kiri), nyeri mulai secara spontan, menetap selama beberapa jam atau hari, dan tidak hilang dengan bantuan istirahat atau nitrogliserin.

Selain itu, nyeri dapat menjalar ke arah rahang dan leher, nyeri sering disertai sesak nafas, pucat, dingin, diaforesis berat, pening atau kepala terasa melayang dan mual muntah, terakhir pasien dengan diabetes melitus tidak akan mengalami nyeri yang hebat karena neuropati yang menyertai diabetes dapat mengganggu neuroreseptor (menumpulkan pengalaman nyeri).
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5764 seconds (0.1#10.140)