Tito Ungkap Ciri-ciri Pria Diduga Kuat Pelaku Penyerangan Novel Baswedan
A
A
A
JAKARTA - Kapolri Jenderal Tito Karnavian memastikan lima orang yang sempat diamankan 'negatif' tidak ditemukan kecocokan atau patut diduga tidak terlibat. Hal tersebut berdasarkan keterangan para saksi yang berada di lapangan saat terjadinya aksi penyerangan disertai penyiraman air keras terhadap penyidik KPK, Novel Baswedan terjadi.
Menurut Tito, dari hasil penyelidikan ditemukan perkembangan baru di mana, pihaknya mendapatkan keterangan dari salah satu saksi yang tak bersedia disebutkan namanya karena kepentingan keamanan. Saksi tersebut menjelaskan, pria yang diduga pelaku penyerangan Novel berada di lokasi kejadian 2 menit sebelum peristiwa.
Keterangan saksi tersebut, dianggap menjadi bukti petunjuk yang kuat bagi Penyidik Polri untuk mencurigai diduga pelaku penyerangan yang mengendarai sepeda motor.
"Ciri-cirinya, tingginya hampir 167-170. Agak hitam, rambut kriting, kemudian badan cukup ramping," kata Tito saat jumpa pers di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (31/7/2017).
Tito menjelaskan, orang yang diduga kuat pelaku penyiraman ini memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan lima orang yang diamankan sebelumnya berdasarkan keterangan saksi. Termasuk dengan satu orang bernama Muhammad Lestaluhu yang sempat diyakini Novel sebagai pelakunya.
"Nah sodara Lestaluhu ini sangat jauh berbeda karena tingginya hanya 157 cm. Sementara pelaku penyerang ini sekitar 167-170 cm. Dan kemudian wajah juga berbeda, dan ini adalah foto pada saat kita melakukan konfrontasi," ujarnya.
Tito mengaku, pihaknya sangat terbuka kepada KPK untuk terlibat dalam menangani kasus ini secara bersama-sama. Termasuk pihaknya mempersilakan jika KPK ingin memverifikasi hasil penyelidikan terhadap lima orang yang pernah diamankan Polri.
"Baik tim lidik maupun tim analisnya (KPK), dan kita akan terbuka untuk itu. Kami sudah menawarkan (kerjasama) dari tanggal 16 Juni," pungkasnya.
Menurut Tito, dari hasil penyelidikan ditemukan perkembangan baru di mana, pihaknya mendapatkan keterangan dari salah satu saksi yang tak bersedia disebutkan namanya karena kepentingan keamanan. Saksi tersebut menjelaskan, pria yang diduga pelaku penyerangan Novel berada di lokasi kejadian 2 menit sebelum peristiwa.
Keterangan saksi tersebut, dianggap menjadi bukti petunjuk yang kuat bagi Penyidik Polri untuk mencurigai diduga pelaku penyerangan yang mengendarai sepeda motor.
"Ciri-cirinya, tingginya hampir 167-170. Agak hitam, rambut kriting, kemudian badan cukup ramping," kata Tito saat jumpa pers di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (31/7/2017).
Tito menjelaskan, orang yang diduga kuat pelaku penyiraman ini memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan lima orang yang diamankan sebelumnya berdasarkan keterangan saksi. Termasuk dengan satu orang bernama Muhammad Lestaluhu yang sempat diyakini Novel sebagai pelakunya.
"Nah sodara Lestaluhu ini sangat jauh berbeda karena tingginya hanya 157 cm. Sementara pelaku penyerang ini sekitar 167-170 cm. Dan kemudian wajah juga berbeda, dan ini adalah foto pada saat kita melakukan konfrontasi," ujarnya.
Tito mengaku, pihaknya sangat terbuka kepada KPK untuk terlibat dalam menangani kasus ini secara bersama-sama. Termasuk pihaknya mempersilakan jika KPK ingin memverifikasi hasil penyelidikan terhadap lima orang yang pernah diamankan Polri.
"Baik tim lidik maupun tim analisnya (KPK), dan kita akan terbuka untuk itu. Kami sudah menawarkan (kerjasama) dari tanggal 16 Juni," pungkasnya.
(pur)