TNI AU 'Dandani' Pesawat L-29 Delfin
A
A
A
YOGYAKARTA - Berbagai persiapan dilakukan di Museum Pusat TNI Angkatan Utara (AU) Dirgantara Mandala menjelang acara Sarasehan Hari Bhakti TNI AU ke-70
Sarasehan ini dilaksanakan 29 Juli 2017 di Gedung Sabang Merauke (GSM) Akademi AU. Berbagai persiapan tengah dilaksanakan sejak beberapa bulan yang lalu. Salah satunya "mendadani” koleksi pesawat di Museum Pusat TNI AU.
Adapun yang "didandani" salah satunya pesawat latih legendaris milik TNI AU, L-29 Delfin. Pesawat ini dicat ulang agar lebih keren dan dikembalikan pada warna cat aslinya.
Pengecatan ini dipimpin langsung Kepala Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala Letkol Sus Dede Nasrudin. Pesawat L-29 Delfin yang berada di ruang Alutsista 2 rencananya juga akan dilihat Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Hadi Tjahyanto dan rombongan saat acara sarasehan berlangsung. Pengencatan dilakukan hingga malam hari alias sampai lembur agar cepat selesai.
“Dengan keterbatasan waktu jelang acara sarasehan ini, kami maksimalkan berbagai fasilitas dan prasarana, termasuk pengecatan pesawat L-29 Delfin kita lembur, dilaksanakan dari malam hari hingga pagi,” katanya.
Letkol Sus Dede menambahkan pengecatan juga dilakukan terhadap pesawat-pesawat lain yang ada di Museum Dirgantara.
Selain dari personel museum, pengecatan pesawat L-29 Delfin juga dibantu Komunitas Djogja 45 secara sukarela.
L-29 Delfin adalah pesawat latih lengendaris milik TNI AU. Pesawat ini masuk dalam kategori pesawat kelas sub-sonik. Pesawat ini mampu mengangkut 100 kilogram bom.
Selain Indonesia, negara yang pernah mengoperasikan pesawat latih ini adalah Uni Soviet, Mesir, Irak dan negara-negara blok timur. Pada tahun 1965 pesawat ini di-grounded. Saat ini pesawat L-29 Delfin bisa dilihat di Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala Yogyakarta.
Sarasehan ini dilaksanakan 29 Juli 2017 di Gedung Sabang Merauke (GSM) Akademi AU. Berbagai persiapan tengah dilaksanakan sejak beberapa bulan yang lalu. Salah satunya "mendadani” koleksi pesawat di Museum Pusat TNI AU.
Adapun yang "didandani" salah satunya pesawat latih legendaris milik TNI AU, L-29 Delfin. Pesawat ini dicat ulang agar lebih keren dan dikembalikan pada warna cat aslinya.
Pengecatan ini dipimpin langsung Kepala Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala Letkol Sus Dede Nasrudin. Pesawat L-29 Delfin yang berada di ruang Alutsista 2 rencananya juga akan dilihat Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Hadi Tjahyanto dan rombongan saat acara sarasehan berlangsung. Pengencatan dilakukan hingga malam hari alias sampai lembur agar cepat selesai.
“Dengan keterbatasan waktu jelang acara sarasehan ini, kami maksimalkan berbagai fasilitas dan prasarana, termasuk pengecatan pesawat L-29 Delfin kita lembur, dilaksanakan dari malam hari hingga pagi,” katanya.
Letkol Sus Dede menambahkan pengecatan juga dilakukan terhadap pesawat-pesawat lain yang ada di Museum Dirgantara.
Selain dari personel museum, pengecatan pesawat L-29 Delfin juga dibantu Komunitas Djogja 45 secara sukarela.
L-29 Delfin adalah pesawat latih lengendaris milik TNI AU. Pesawat ini masuk dalam kategori pesawat kelas sub-sonik. Pesawat ini mampu mengangkut 100 kilogram bom.
Selain Indonesia, negara yang pernah mengoperasikan pesawat latih ini adalah Uni Soviet, Mesir, Irak dan negara-negara blok timur. Pada tahun 1965 pesawat ini di-grounded. Saat ini pesawat L-29 Delfin bisa dilihat di Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala Yogyakarta.
(dam)