SMS Hary Tanoe, Ahli Bahasa Arif Ardiansyah: Isi Pesan Tak Masuk Unsur Ancaman
A
A
A
JAKARTA - Pesan singkat atau SMS yang dilayangkan Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (Hary Tanoe) kepada Jaksa Yulianto, tak bisa ditafsirkan sebagai bentuk ancaman. Sebab, dari kata-kata yang dituliskan sama sekali tidak mengandung unsur ancaman.
Ahli bahasa dari Universitas PGRI Palembang Arif Ardiansyah mengatakan, secara spesifik SMS yang dikirim Hary Tanoe tak bisa diartikan sebagai sebuah ancaman. Dia menilai, untuk mendefinisikan SMS itu ancaman, harus dilihat dari berbagai sudut pandang. Lagi pula, kata dia, apabila seseorang melakukan ancaman, maka akan mengulang perbuatan itu secara intensif.
“Secara eksplisit dugaan nada ancaman itu tidak ada. Jadi susah untuk bisa dibilang apakah ini ancaman atau tidak? Gini kalau saya lihat dari sisi bahasa, biasanya ancaman itu berulang kali,” ujarnya, Sabtu (1/7/2017).
Menurut dia, SMS yang dikirimkan oleh Hary Tanoe adalah sebagai sebuah imbauan kepada penegak hukum untuk segera membenahi kebobrokan yang ada. Sebab, bukan hal aneh, institusi hukum Tanah Air banyak diisi oleh oknum yang sering melakukan kebijakan transaksional untuk memperkaya diri sendiri.
“Persoalanya itu seperti imbauan. Kita tak bisa melihat satu kalimat. Biasanya ancaman itu dengan kata awas atau apa. Atau kalau kamu mau selamat. Itu langsung to the point. Tapi kalau lihat SMS itu apanya yang mau dijadikan dasar ancaman?” ucap dia.
Ahli bahasa dari Universitas PGRI Palembang Arif Ardiansyah mengatakan, secara spesifik SMS yang dikirim Hary Tanoe tak bisa diartikan sebagai sebuah ancaman. Dia menilai, untuk mendefinisikan SMS itu ancaman, harus dilihat dari berbagai sudut pandang. Lagi pula, kata dia, apabila seseorang melakukan ancaman, maka akan mengulang perbuatan itu secara intensif.
“Secara eksplisit dugaan nada ancaman itu tidak ada. Jadi susah untuk bisa dibilang apakah ini ancaman atau tidak? Gini kalau saya lihat dari sisi bahasa, biasanya ancaman itu berulang kali,” ujarnya, Sabtu (1/7/2017).
Menurut dia, SMS yang dikirimkan oleh Hary Tanoe adalah sebagai sebuah imbauan kepada penegak hukum untuk segera membenahi kebobrokan yang ada. Sebab, bukan hal aneh, institusi hukum Tanah Air banyak diisi oleh oknum yang sering melakukan kebijakan transaksional untuk memperkaya diri sendiri.
“Persoalanya itu seperti imbauan. Kita tak bisa melihat satu kalimat. Biasanya ancaman itu dengan kata awas atau apa. Atau kalau kamu mau selamat. Itu langsung to the point. Tapi kalau lihat SMS itu apanya yang mau dijadikan dasar ancaman?” ucap dia.
(wib)