Emir Moeis Ajak Kader GPM Gelorakan Semangat Marhaenisme

Sabtu, 01 Juni 2024 - 22:28 WIB
loading...
Emir Moeis Ajak Kader...
Ketua Umum Gerakan Pemuda Marhaenis (GPM), Emir Moeis mengajak para kader GPM terus menggelorakan semangat marhaenisme dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. FOTO/IST
A A A
JAKARTA - Ketua Umum Gerakan Pemuda Marhaenis (GPM), Emir Moeis mengajak para kader GPM terus menggelorakan semangat marhaenisme dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai marhaenisme harus ditanamkan kepada kaum muda, khususnya generasi Z agar tidak terputus dan terus berlanjut ke generasi berikutnya.

Marhaenisme adalah konsep yang dicetuskan oleh Soekarno. Pada perkembangannya, istilah Marhaen juga ditujukan kepada seluruh golongan rakyat kecil, termasuk petani dan buruh, yang hidupnya ditekan oleh orang-orang kaya dan penguasa, yaitu kaum borjuis atau kapitalis. Marhaenisme bertujuan untuk membebaskan rakyat kecil dari penindasan dan memperjuangkan keadilan sosial bagi mereka.

Emir Moeis menyampaikan ideologi Marhaenisme masih sangat relevan dengan kondisi saat ini karena permasalahan seperti kesenjangan sosial masih ada dan oligarki mulai muncul kembali. Menurutnya, tujuan mencapai masyarakat yang adil dan makmur masih merupakan perjalanan panjang.

"Saat ini sangat penting untuk dapat menggelorakan lagi semangat Marhaenisme, rasa cinta Tanah Air, dan menjalankan nilai-nilai Pancasila sebagai patokan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara kita, khususnya pada generasi muda. Menurut saya masih banyak hal yang dilanggar, terutama dalam hal demokrasi dan keadilan sosial. Pancasila harus menjadi panutan dan jalan kompas untuk meluruskan kembali hal-hal yang menyimpang," kata Emir Moeis dalam perayaan Dies Natalis ke-77 GPM di Gedung Gerakan Bhineka Nasionalis (GBN) Jakarta, Sabtu (1/6/2024). Hadir juga dalam syukuran ulang tahun GPM Dewan Pembina GPM, William M Tutuarima, dan mantan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad.

Politikus senior PDI Perjuangan mengatakan, sebagian besar generasi muda di Indonesia hanya paham tentang siapa Soekarno secara fisiknya saja, bukan ajarannya. Menurutnya, generasi muda saat ini tidak sama dengan generasi terdahulu yang bisa dikorelasikan dengan sosio-nasionalisme dan sosio-demokrasi-nya. Sudah saatnya lebih menekankan bahwa Marhaenisme adalah tentang antikemiskinan, antipenghisapan, dan antikapitalisme.

Emir Moeis mengatakan, saat ini kekecewaan pada oligarki sudah mulai muncul. Hal ini bisa menjadi momentum bagi kita pemuda Marhaenis bahwa hal tersebut tidak diperlukan lagi. Namun di satu sisi, pemuda Marhaenis harus tetap hati-hati dan waspada terhadap beberapa isu, seperti permainan atau perubahan undang-undang melalui Mahkamah Konstitusi (MK), di mana kepentingan tersebut bukan untuk kepentingan pembangunan nasional tetapi justru mengarah kepada kepentingan nepotisme.

"Karena apabila kita terus membiarkannya, akan menjadi hal yang berbahaya dan tidak sejalan dengan nilai-nilai Pancasila. Sebagai pemuda Marhaenis harus bisa berkomentar kritis dan berjuang bersama sesuai dengan semangat kita yang dinamis dan revolusioner," kata Emir Moeis.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Anggota MPR Ida Fauziyah...
Anggota MPR Ida Fauziyah Ajak Masyarakat Amalkan Nilai-nilai Pancasila
Pengamalan Pancasila...
Pengamalan Pancasila Sejalan dengan Semangat Bulan Ramadan
Megawati Temui Pangeran...
Megawati Temui Pangeran Khaled, PDIP Gagas Pancasila Summit di UEA
Makna Lambang Pancasila...
Makna Lambang Pancasila Sila ke-1, Punya Arti yang Mendalam
Penerapan Ideologi Pancasila...
Penerapan Ideologi Pancasila di Era Milenial, dari Sila Pertama hingga Kelima
Hadiri Natal Nasional...
Hadiri Natal Nasional 2024, Prabowo: Saya Lahir dari Seorang Ibu Beragama Kristiani
Mereduksi Politisasi...
Mereduksi Politisasi Agama dengan Pancasila dan Moderasi Beragama
Asta Cita Prabowo-Gibran...
Asta Cita Prabowo-Gibran Kembalikan Sistem Ekonomi Berbasis Pancasila dan UUD 1945
Pancasila Jadi Penengah...
Pancasila Jadi Penengah Perbedaan Jaga Persatuan Indonesia
Rekomendasi
Alhamdulillah! Kuota...
Alhamdulillah! Kuota Petugas Haji Bertambah Jadi 4.420, Menag: Sudah Masuk e-Hajj
Perjalanan Spiritual...
Perjalanan Spiritual Ruben Onsu, Dalami Islam 4 Tahun sebelum Ucap Syahadat
Meski Mesra dengan Putin,...
Meski Mesra dengan Putin, 3 Alasan Donald Trump Perpanjang Sanksi untuk Rusia selama 12 Bulan
Berita Terkini
Unik, Live Silaturahim...
Unik, Live Silaturahim Lebaran DPP PKB Disukai 1,1 Juta Kali di TikTok
19 menit yang lalu
Indonesia Sedang Dalam...
Indonesia Sedang Dalam Darurat Kejahatan Seksual, Sahroni: Hukuman Kebiri Harus Dijalankan
1 jam yang lalu
Tambahan Kuota Petugas...
Tambahan Kuota Petugas Haji untuk Pos Layanan dan Bantuan Jemaah
1 jam yang lalu
Begini 9 Usulan SAHI...
Begini 9 Usulan SAHI untuk RUU Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah serta RUU Pengelolaan Keuangan Haji
1 jam yang lalu
Habib Hamid Ajak Umat...
Habib Hamid Ajak Umat Islam Jaga Ukhuwah Islamiyah di Tengah Kontroversi Gus Fuad Plered
1 jam yang lalu
Survei Membuktikan Mayoritas...
Survei Membuktikan Mayoritas Publik Dukung Penyidik Setara
2 jam yang lalu
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved