Dukung Hary Tanoesoedibjo, DPD Perindo Tapsel Akan Gelar Doa Bersama
A
A
A
TAPANULI SELATAN - Untuk mendukung Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo yang saat ini sedang dizalimi, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Parindo Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) akan gelar doa bersama.
Kegiatan itu bertujuan untuk memberikan dukungan kepada Hary Tanoe yang dikriminalisasi lewat kasus SMS terhadap Jaksa Yulianto. "Beberapa hari ke depan, ratusan kader partai yang ada di wilayah Tapsel akan gelar doa bersama," ujar Ketua DPD Perindo Tapsel Ahmad Muda Hasibuan kepada SINDO, Rabu (28/6/2017).
Dia mengatakan, melalui kegiatan tersebut, seluruh kader Perindo mendoakan kepada Allah SWT agar menunjukkan kebenarannya. "Ketua umum kami sudah dizalimi, melalui kegiatan itu, mudah-mudahan kebenaran akan berpihak kepada pimpinan kami," tuturnya.
Dia menilai, SMS Hary Tanoe tersebut bukan bentuk ancaman. Namun apabila dimaknai, SMS itu hanya memperingatkan oknum kejaksaan agar tidak menyalahgunakan jabatannya.
Sebagai negara demokrasi, kata Hasibuan, setiap warga negara bebas untuk saling mengingatkan. Dia menilai, penetapan status Hary Tanoe sebagai tersangka terkesan dipaksakan.
"Semuanya terlalu dipaksakan, karena ada sejumlah oknum yang tidak senang dengan kehadiran Partai Perindo," katanya.
Saat ini, banyak warga yang datang dan mendaftarkan diri untuk menjadi kader Partai Perindo. Salah satu alasan mereka untuk mau bergabung karena visi-misi partai yang jelas untuk pembangunan dan mensejahterakan rakyat.
"Warga di Tapsel sudah mampu menilai bahwa Ketua Umum Partai Perindo tersebut dizalimi demi kepentingan politik. Kebaikan selalu terbukti mengalahkan keburukan," tegasnya.
Kegiatan itu bertujuan untuk memberikan dukungan kepada Hary Tanoe yang dikriminalisasi lewat kasus SMS terhadap Jaksa Yulianto. "Beberapa hari ke depan, ratusan kader partai yang ada di wilayah Tapsel akan gelar doa bersama," ujar Ketua DPD Perindo Tapsel Ahmad Muda Hasibuan kepada SINDO, Rabu (28/6/2017).
Dia mengatakan, melalui kegiatan tersebut, seluruh kader Perindo mendoakan kepada Allah SWT agar menunjukkan kebenarannya. "Ketua umum kami sudah dizalimi, melalui kegiatan itu, mudah-mudahan kebenaran akan berpihak kepada pimpinan kami," tuturnya.
Dia menilai, SMS Hary Tanoe tersebut bukan bentuk ancaman. Namun apabila dimaknai, SMS itu hanya memperingatkan oknum kejaksaan agar tidak menyalahgunakan jabatannya.
Sebagai negara demokrasi, kata Hasibuan, setiap warga negara bebas untuk saling mengingatkan. Dia menilai, penetapan status Hary Tanoe sebagai tersangka terkesan dipaksakan.
"Semuanya terlalu dipaksakan, karena ada sejumlah oknum yang tidak senang dengan kehadiran Partai Perindo," katanya.
Saat ini, banyak warga yang datang dan mendaftarkan diri untuk menjadi kader Partai Perindo. Salah satu alasan mereka untuk mau bergabung karena visi-misi partai yang jelas untuk pembangunan dan mensejahterakan rakyat.
"Warga di Tapsel sudah mampu menilai bahwa Ketua Umum Partai Perindo tersebut dizalimi demi kepentingan politik. Kebaikan selalu terbukti mengalahkan keburukan," tegasnya.
(kri)