Idul Fitri Momentum Kembalikan Makna Jihad

Minggu, 25 Juni 2017 - 18:48 WIB
Idul Fitri Momentum Kembalikan Makna Jihad
Idul Fitri Momentum Kembalikan Makna Jihad
A A A
JAKARTA - Belakangan ini makna jihad telah diselewengkan kelompok tertentu dengan memerangi orang lain yang berbeda pendapat. Bahkan, nekat melakukan bunuh diri yang justru menimbulkan kerusakan.

Atas dasar itu Idul Fitri merupakan momentum melakukan refleksi dan evaluasi untuk mengembalikan makna jihad yang sesungguhnya. Jihad yang sebenarnya adalah jihad sosial.

"Jihad kita adalah perang melawan korupsi, penindasan, kesewenang-wenangan kekuasaan dan perang melawan kemiskinan dan kesejangan sosial," ujar Kepala Badan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid saat memberikan khotbah Idul Fitri di depan sekitar 20 ribu umat Islam asal Indonesia yang memadati Taipei Travel Plaza, Minggu (25/6/2017).

Dia menuturkan, jihad sosial sekaligus mendorong terciptanya sistem sosial yang bermartabat, berkeadilan, sejahtera serta bersendikan nilai agama dan ketaatan pada Allah SWT. Menurutnya jihad ini lebih komprehensif karena yang dituju mengorbankan segala yang manusia miliki untuk mencapai keridaan dari Allah SWT.

Dia juga mengingatkan, bagi sesama muslim yang merantau agar saling menjaga, saling mengingatkan, dan saling memberi jika ada yang kekurangan. "Penting juga menjaga persatuan, sehingga tidak ada lagi kasus-kasus kekerasaan dan narkoba yang terjadi kepada kita dan saudara-saudara kita," katanya. (Baca: Jokowi Minta Momentum Idul Fitri Dipersiapkan Secara Matang)

Sementara itu Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei, Robert J Bintaryo memperkirakan lebih dari 20 ribu jamaah mendatangi Taipei Travel Plaza. Dia menambahkan, penyelenggaraan ibadah Salat Id didukung Pengurus Cabang Istimewa (PCI) Nahdlatul Ulama Taiwan, PCI Muhammadiyah,
Majelis Ta'lim Yasin Taipei.

Selain itu, kata dia Pemerintah Kota Taipei berperan penting dalam penyelenggaraan Salat Id tahun ini dengan memberikan sejumlah fasilitas termasuk tempat penyelenggaraan. "Kapasitas tempatnya terbatas jadi Salat Id kami atur dalam tiga gelombang," ucap Robert.
(kur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8764 seconds (0.1#10.140)