Pemuda Perindo: Tuduhan terhadap HT Adalah Sampah Bermotif Politik

Jum'at, 16 Juni 2017 - 17:25 WIB
Pemuda Perindo: Tuduhan...
Pemuda Perindo: Tuduhan terhadap HT Adalah Sampah Bermotif Politik
A A A
JAKARTA - Tuduhan yang menyebutkan Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo telah mengancam Jaksa Yulianto melalui pesan singkat atau SMS dinilai sebagai upaya balas dendam politik. Tujuannya, kata dia, membunuh karakter HT.

Hal tersebut disampaikan Ketua Umum DPP Pemuda Perindo, Effendi Syahputra. “Saya melihat hal ini adalah suatu misi balas dendam dan usaha untuk membunuh karakter HT yang sedang menanjak elektabilitas politiknya,” ungkapnya, Jumat (16/6/2017)

Menurut Effendy, bila dibaca dan dicermati SMS HT kepada Yulianto dalam kasus ini, tidak ada sedikit pun kalimat atau kata-kata yang memenuhi unsur pidana yang dilaporkan oleh Yulianto

“Ini terlihat jelas adalah rangkaian yang berbau politis yang tujuan akhirnya adalah pembusukan nama ketua umum kami Hary Tanoesoedibjo,” kata Effendy. (Baca juga: Pakar Hukum Al-Azhar: Tak Cukup Barang Bukti, Kasus SMS HT Bisa Dihentikan )

Dia melihat ada dua faktor utama lain pemanggilan ini, pertama sebagai aksi lanjutan pasca-kekalahan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahya Purnama (Ahok) pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

“Kita tahu partai yang mendukung Ahok adalah partainya Jaksa Agung, dan kita saksikan sekarang bagaimana satu per satu tokoh-tokoh penyokong gubernur terpilih difitnah di-framing sedemikian rupa dan dikriminalisasikan,” ungkapnya

Faktor kedua, kata dia, kasus ini untuk menutupi lemahnya kinerja jaksa, apalagi baru-baru di permalukan kaus penangkapan jaksa di Bengkulu oleh Komisi Pemberantasan korupsi (KPK).

Menurut dia, hal tersebut semakin membuktikan lembaga kejaksaan telah dipolitisasi. “Tidak mungkin Yulianto seorang jaksa bawahan bisa bertindak layaknya superhero bila tidak ada back-up dari pimpinannya,” tegasnya

Dia menyebut kasus yang dituduhkan terhadap HT sebagai sampah politik. “Saya sangat berkeyakinan kalau ini hanyalah kasus sampah yang hanya akan sampai di tingkat penyelidikan dan tidak akan pernah sampai di tingkat penyidikan,” ungkapnya. (Baca juga: HT Merasa Tak Punya Kapasitas Ancam Jaksa Yulianto )

Effendy meminta segala fitnah dan kriminalisasi oleh kejaksaan dihentikan, karena hal tersebut mencederai semangat penegakan hukum dan membuat kejaksaan semakin bobrok di mata publik.

“Segera ganti Jaksa Agung dan tidak lagi berasal dari partai politik,” ungkapnya

Dia menambahkan agar pemerintah dapat bersikap bijak dan tidak menggunakan institusi penegak hukum untuk melanggengkan hegemoni kekuasaannya.
(dam)
Berita Terkait
Polisi Lakukan Olah...
Polisi Lakukan Olah TKP Kebakaran Gedung Kejaksaan Agung
Senator Dorong Kewenangan...
Senator Dorong Kewenangan Kejaksaan Diperkuat
Gedung Kejaksaan Agung...
Gedung Kejaksaan Agung Terbakar
Mengenal Perbedaan Mahkamah...
Mengenal Perbedaan Mahkamah Agung dan Kejaksaan Agung
Kejaksaan Agung Usulkan...
Kejaksaan Agung Usulkan Tambahan Anggaran Rp15,5 triliun
Berjuang Hampir 12 Jam,...
Berjuang Hampir 12 Jam, Akhirnya Petugas Damkar Berhasil Taklukkan Api di Kejagung
Berita Terkini
Prajurit TNI Dikerahkan...
Prajurit TNI Dikerahkan untuk Pengamanan Semua Kejaksaan
15 menit yang lalu
Jet Tempur J-10C Buatan...
Jet Tempur J-10C Buatan China Jatuhkan Rafale Prancis, Pengamat: Jangan Terburu-buru Menyimpulkan
55 menit yang lalu
Golkar Inisiasi Pembentukan...
Golkar Inisiasi Pembentukan Koalisi Permanen, Ini Tujuannya
1 jam yang lalu
Dua Saudara Tua: Sinergi...
Dua Saudara Tua: Sinergi Indonesia-Malaysia di KTT ASEAN Plus
3 jam yang lalu
Golkar Inisiasi Koalisi...
Golkar Inisiasi Koalisi Permanen, Nasdem: Bukan Ide Baru
3 jam yang lalu
2 Hakim Pemberi Vonis...
2 Hakim Pemberi Vonis Bebas Ronald Tannur Tak Ajukan Banding Hukuman 7 Tahun Penjara
4 jam yang lalu
Infografis
AS Mengakui Perang Ukraina...
AS Mengakui Perang Ukraina Adalah Perang Proksi AS dengan Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved