HT: Membangun Masyarakat Tak Bisa Diserahkan ke Mekanisme Pasar

Rabu, 14 Juni 2017 - 00:30 WIB
HT: Membangun Masyarakat...
HT: Membangun Masyarakat Tak Bisa Diserahkan ke Mekanisme Pasar
A A A
CIAMIS - Membangun masyarakat tidak bisa diserahkan ke mekanisme pasar, harus ada keberpihakan. Begitu kata Chairman & CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) saat silaturahmi ke Ponpes Al-Ishlah, Ciamis, Selasa (13/6/2017).

HT mengatakan, selama ini tak ada perlakuan khusus bagi masyarakat bawah. Mereka pun harus bersaing dengan masyarakat yang sudah mapan yang lebih kuat modal, memiliki jaringan dan pengalaman. Sejatinya, kata HT, masyarakat ingin maju, namun banyak dari mereka tidak mengerti bagaimana caranya untuk maju.

Untuk itu dibutuhkan dorongan yang memberikan mereka kesempatan untuk maju lebih cepat, di antaranya akses modal murah, pelatihan dan proteksi dari persaingan dengan yang sudah mapan.

"Percepat masyarakat belum mapan naik kelas. Kalau bergantung pada kelompok mapan yang sedikit, bagaimana negara bisa maju," kata HT.

Dia mengatakan, saat ini kelompok yang mapan sedikit. Hal tersebut tercemin dari 260 juta penduduk, kurang dari 2 juta penduduk yang membayar pajak. Padahal, 2/3 APBN berasal dari pajak. Dengan lebih banyak masyarakat mapan maka lebih banyak pembayar pajak. Ujung-ujungnya ekonomi negara jadi jauh lebih kuat.

Di sisi lain, lanjut HT, Indonesia mengalami kesenjangan dalam hal pembangunan. Daerah-daerah yang belum terbangun menggantungkan anggaran daerah dengan dana dari pusat. Seharusnya, kata HT, daerah dibangun agar pendapatan asli daerah naik, supaya daerah bisa mandiri bahkan bisa berkontribusi ke pusat.

"Pemerataan pembangunan mengurangi beban pusat untuk subsidi daerah. Negara lebih kuat membantu masyarakat yang ketinggalan," kata HT

Menurut HT, dengan negara yang kuat secara ekonomi, rakyat bisa dibantu untuk mendapatkan pendidikan hingga perguruan tinggi, perumahan yang layak, kesehatan yang dilayani dengan baik, dan santunan bagi pengangguran.
(zik)
Berita Terkait
Elektabilitas Partai...
Elektabilitas Partai Perindo Meroket Hingga tembus3,3%
Presiden Jokowi: Parpol...
Presiden Jokowi: Parpol Harus Hati-hati Pilih Capres dan Cawapres
Partai Perindo: Mars...
Partai Perindo: Mars Partai Perindo dengan QR Code
Profile Partai Perindo
Profile Partai Perindo
Rakernas Partai Perindo...
Rakernas Partai Perindo 2022, Hari Ke-2 Pembekalan DPW Partai Perindo
TGB Gabung Partai Perindo
TGB Gabung Partai Perindo
Berita Terkini
Dompet Dhuafa Salurkan...
Dompet Dhuafa Salurkan 35.000 Hewan Kurban ke Penjuru Nusantara hingga Palestina
1 jam yang lalu
Waspada Upaya Segregasi...
Waspada Upaya Segregasi Masyarakat lewat Narasi Perang Akhir Zaman
1 jam yang lalu
Bahas Gagasan Geopolitik...
Bahas Gagasan Geopolitik Gus Dur, ISNU Dukung Diplomasi Global Presiden Prabowo
1 jam yang lalu
6 Eks Pejabat PT Antam...
6 Eks Pejabat PT Antam Dituntut 9 Tahun Penjara Terkait Kasus Cap Emas Antam Ilegal
2 jam yang lalu
PDIP Ogah Campuri Urusan...
PDIP Ogah Campuri Urusan Peluang Jokowi Jadi Ketum PSI
3 jam yang lalu
Malam Ini di INTERUPSI...
Malam Ini di INTERUPSI JOKOWI SIAP KEMBALI KE POLITIK Bersama Ariyo Ardi, Anisha Dasuki, dan Narasumber Kredibel, Live di iNews
3 jam yang lalu
Infografis
Presiden AS Donald Trump...
Presiden AS Donald Trump Kecam Serangan India ke Pakistan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved