Terduga Teroris yang Ditangkap di Gunungkidul Berdomisili Tegal

Rabu, 07 Juni 2017 - 19:48 WIB
Terduga Teroris yang Ditangkap di Gunungkidul Berdomisili Tegal
Terduga Teroris yang Ditangkap di Gunungkidul Berdomisili Tegal
A A A
YOGYAKARTA - Terduga teroris, RS (32), yang ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror di Gunungkidul bertempat tinggal di Tegal, Jawa Tengah.

Dari pemeriksaan awal, terduga teroris tersebut pulang kampung untuk menengok orangtuanya.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Humas Polda DIY AKBP Yulianto menyebut, RS merupakan lelaki kelahiran Gunungkidul.Orangtuanya tinggal di Kepek, Wonosari. “Selama ini dia tinggal di Tegal, (RS) ke Kepek dalam rangka menengok orangtuanya yang sudah bertahun-tahun ditinggalkan,” tuturnya.

Setelah diamankan pada Rabu 6 Juni 2017, RS dan istrinya berinisial DNH ditangkap oleh anggota Densus 88 di Kepek Gunungkidul.

Pada Rabu 7 Juni 2017, keduanya langsung dibawa ke Jakarta untuk proses pemeriksaan lebih lanjut. Di Yogyakarta keduanya ditahan di Mako Brimob Polda DIY yang berada di kawasan Baciro, Gondokusuman, Yogyakarta.

Dengan kondisi tersebut Yulianto menyebut, Yogyakarta saat ini masih dalam kondisi aman dari ancaman terror.

Dengan demikian, kata dia, diharapkan masyarakat bisa tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh informasi tidak jelas memanfaatkan momentum tersebut.

“Meski ada pelaku yang diamankan di Yogyakarta, mereka bukan asli Yogyakarta. Yogyakarta masih aman dari pelaku teror,” ucapnya.

Mengenai hasil pemeriksaan, mantan Kapolres Kulonprogo dan Sleman tersebut mengatakan, Polda DIY hanya melakukan backup personel.

Hal tersebut dilakukan selama proses operasi penangkapan yang dilakukan. Sementara untuk pemeriksaan lebih lanjut, penanganannya dilakukan oleh Densus 88 di Jakarta.

Disinggung mengenai kedatangan orang asing yang ternyata adalah para pelaku teror, Yulianto meminta perangkat desa atau kampung untuk selalu proaktif memantau kedatangan orang asing, termasuk orang yang lama tidak terlihat, tiba-tiba kembali muncul.

Hal tersebut menjadi upaya preventif untuk memastikan tidak adanya penyusunan oleh para pelaku terror di tengah masyarakat.

“Masyarakat harus tetap mewaspadai lingkungan terhadap pendatang yang sifatnya tidak menetap. Paling tidak RT RW tahu siapa yang tinggal di situ,” imbaunya.

Sebelumnya Komandan Satuan Brimob Polda DIY Kombes Dadang Rahardja menyebut belum bisa memberikan gambaran keterkaitan lelaki berinisial RS tersebut dalam jaringan terorisme.

Pendalaman hal tersebut dilakukan oleh Densus 88 yang melakukan pemeriksaan lebih lanjut di Jakarta.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8055 seconds (0.1#10.140)